in the future ;;
---
setelah melakukan pekerjaan terakhirnya, yuki keluar dari kedai untuk menemui isagi yang katanya sudah tiba dari satu jam yang lalu. dia mengetikkan pesan untuk bertanya di mana isagi menunggu karena tak menemukan eksistensi cowok itu di sekitar pintu masuk.
yuki terkejut kemudian saat isagi datang dari arah belakang sambil memeluknya.
"ngapain sih?" yuki jelas terkejut. meskipun sore itu mendung dan tak banyak orang yang berlalu lalang, tetap saja yuki malu melakukan hal seperti ini di tempat umum.
"kangen banget,"
"lepas, gak! ntar diliat orang!" peringatan yuki tak membuat isagi berhenti. dia justru dengan keras kepala mencium pipi kanan yuki.
"lo emang gak kangen? padahal udah dua hari gak ketemu," isagi menekuk bibirnya ke bawah.
"kalo lo kayak gini, gue malah pengen jauh-jauhan lagi. kangennya gak jadi,"
isagi dengan cepat melepaskan diri. ancaman yuki berhasil, setidaknya untuk sekarang. meskipun dua hari kemarin isagi pergi ke luar kota untuk menjenguk neneknya yang sedang sakit, dan mereka tidak bisa bertemu selama itu, isagi harus menahan diri kalau tidak mau dibantai yuki.
"muka lo pucet. lagi sakit?" isagi menegaskan lagi kalau matanya tidak salah lihat.
"iya. dari pagi. udaranya lagi gak enak,"
"yaudah, pulang aja," isagi menghentikan langkahnya untuk menghampiri motornya. sebenarnya mereka sudah merencanakan aquarium date. tapi kalau yuki tidak bisa ikut karena sakit, isagi tak akan memaksanya.
"jangan lah. gue kan mau liat ikan pari," yuki membuat dalih supaya terlihat excited.
"di youtube kan banyak. di luar lagi dingin banget. suhunya turun, jadi lo pulang aja. kan itu bisa besok atau kapan, kalo kondisi lo udah enakan," isagi memasangkan jaketnya yang dia lepas ke tubuh yuki.
"ya udah. kita ngedate di rumah lo aja,"
"hah?"
"kenapa?"
"ayah sama ibu gue masih di luar kota. mereka baru pulang 3 hari lagi."
yuki mengerutkan kening. dia sedang mencari letak salahnya kalau memang di rumah isagi tidak ada siapa-siapa. "ya.. trus?"
"artinya, lo bakal berduaan sama cowok. emang mau?"
"cowoknya kan lo? kenapa harus gak mau?"
isagi tertawa. dan akhirnya yuki sadar apa yang sedang laki-laki itu pikirkan.
"lo gak boleh ya kontak fisik sama orang sakit. ntar jadi ketularan." yuki memberi peringatan.
"orang sakitnya kan lo. kenapa gak boleh?" isagi menyeringai.
dan wajah yuki langsung memerah hanya karena godaan kecil itu. isagi selalu menang dalam hal membuatnya tak terkendali.
---
sesuai rencana tadi, yuki untuk pertama kalinya masuk ke dalam rumah isagi. dia memang sudah beberapa kali datang ke sini, tapi tidak sampai masuk ke dalamnya.
rumahnya cukup luas, furniturnya sederhana, tapi elegan. wangi kopi langsung menyambut penciumannya yang tersumbat. belum ada satu menit, yuki langsung jatuh cinta dengan rumah ini. tempat isagi tumbuh.
"mau makan apa?" isagi membuka resleting jaket dan membantu yuki melepasnya. tak sampai di situ, setelah jaket tebal itu digantung, isagi berjongkok untuk membantu yuki melepaskan sepatunya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] [3] chairmate ; isagi yoichi
Fiksi Penggemar✦ · · · ────────────── · · · ✦ ⌗CHAIRMATE -⨾ೄྀ [3] ISAGI YOICHI ꒰ ☘︎┊「 to follow the destiny that binds you, isagi yoichi is there waiting for you 」꒱ ˚ˑ༄ؘ ˚ ͙۪۪̥◌⭟ isagi yoichi x fem!oc. ˚ ͙۪۪̥◌⭟...