🌻🌻🌻Cahaya matahari membuat marka terusik dari tidurnya, ia mulai membuka matanya perlahan, merenggangkan kedua tangannya.
"Eungh.." suara lain membuat marka terkejut, astaga marka lupa tadi malam ia ketiduran di kamar adiknya. Rafa menggeliat kecil, matanya menyesuaikan cahaya yang masuk pada retina nya.
"Abanggg" marka tersenyum, saat rafa mengucek matanya.
"Bangun dek," tangan nya mengelus rambut rafa. Dengan cepat rafa menarik tangan itu lalu memeluk nya. "5 jam lagi" gumam nya mata nya kembali terpejam. Marka tertawa pelan.
"Dasar keboo! sana mandi, abang ke kamar dulu," pamitnya marka melepaskan tangan nya dari pelukan rafa dirinya akan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Rafa mendudukkan dirinya dikasur, dirasa nyawa nya sudah kumpul barulah ia membawa tungkai nya ke kamar mandi.
Masih ada beberapa menit menuju bel masuk, keduanya mampir ke warung makan pak danto guna mengisi perut nya. Hari ini rafa tidak membuat sarapan karena males berurusan dengan alat dapur. Dan soto ayam yang menjadi sarapan nya pagi ini.
***
Rafa memasuki ruang kelas, dirinya menaruh tasnya dan mendudukkan tubuhnya di bangku.
Hidan yang baru datang juga langsung melakukan hal yang sama. "Raf maneh tau ga? Katanya ada anak baru" ujarnya menggebu.
"Kata siapa?,"
"Urang, kan tadi urang yang ngomong rafa" gemasnya. Rafa mengangguk paham, dirinya tak terlalu peduli.
"Katanya pindahan dari papua, kira-kira cewe atau cowo ya? gue berharap sih cowo biar bisa adu ketampanan," rafa mendelik heran. "Ntar lo yang jadi jurinya, soalnya lo nggak masuk kriteria cowo ganteng, tapi cowo jelek," ledeknya hal itu membuat rafa naik darah ia langsung saja mencubit lengan hidan.
"Gue gunting ginjal lo" amuknya. Mentang-mentang badan nya kecil ngatain orang sembarangan, belum atau aja si hidan kalo rafa suka ngunyah paku payung.
Selang beberapa menit bel masuk berbunyi. Beberapa siswa mulai kalang kabut saat miss jedar masuk ke kelasnya bersama siswa baru.
Hidan speechless saat melihat siswa itu, ternyata dia lebih cakep daripada dirinya. Shit! ga jadi adu ketampanan deh.
Rafa menyatukan alisnya berusaha mengingat -dan ya itu adalah jemmy. Bagaimana dirinya bisa lupa sih kalo si cengeng itu bersekolah disini? Hadeuh mana satu kelas lagi.
Pembelajaran terus berlanjut, walaupun tadi sempat rusuh karena ulah jemmy yang menggoda beberapa siswi di kelasnya.
***
Seperti adegan di wattpad marka baru saja menabrak seorang gadis. Hingga gadis itu tersungkur di depannya.
"Ehh.. sorry gue gak sengaja" marka membantunya untuk berdiri, "lo gapapa?" paniknya.
"Eh.. gapapa kok" suara lembut itu mampu membuat marka menatap kearahnya. Gadis itu menepuk-nepuk seragam nya yang kotor.
Keduanya sama-sama terkejut, apalagi marka. Gadis itu adalah pujaan hatinya saat masih smp ia menyukai nya pada pandangan pertama saat dirinya menolong gadis itu yang hendak terjatuh dari sepeda nya. Katakanlah marka bodoh karena tidak berani menyatakan perasaan nya.
"Loh marka kan?" tanya nya disertai senyuman. Marka mengangguk singkat, menyembunyikan wajah merahnya.
"A-apa kabar?" tanya nya sedikit gugup. Gadis itu tertawa, membuat jantung marka berdegup kencang. "Gausah gugup gitu, aku baik kok," senyum nya masih mengembang.
"Sekolah disini?," pertanyaan bodoh, jelas-jelas gadis itu memakai seragam yang sama dengannya.
Gadis itu terkekeh pelan"Iyaa aku siswi baru disini, aku duluan ya mark dahhh" gadis itu melambaikan tangan nya, meninggalkan marka dengan perasaan senang tiada tara.
Marka menatap kepergian alea-pujaan hatinya disertai dengan senyum lebarnya.
Luky mengintip interaksi keduanya, tadinya ia ingin menyusul marka dan mengajak nya membeli cilung di depan sekolah. Tapi yang ia lihat malah marka yang tersenyum sendiri seperti nya marka baru saja mendapatkan lotre berhadiah pulau .
"Dahlah gue minta temenin rafa aja, kayak nya si marka emang lagi ga waras." Ucapnya berlalu pergi.
tbc.
Happy birthday uri jaeminie 🎂🎉🥰❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Clingy ✓
Short Story[BROTHERSHIP AREA!] Renjun ft Mark Rafa yang gak bisa jauh dari kakaknya~ marka Start : 27/07/23 End : 25/10/23