Tuhan itu adil ya.. Memberi kebahagiaan di sertai dengan kesedihan
_Dara anindya"Bang, antar Dara pulang ya, kasihan udah malem, gak baik loh cewek pulang malem sendirian!" Ucap Meira.
"Eh gak usah Tante, Dara mau nelepon supir aja." Ucap Dara ramah.
"Oh gitu ya? " Ucap Meira dengan raut muka sedih.
"Maaf Tante, takut ngerepotin." Ucap Dara tak enak.
"Enggak kok gak ngerepotin, ya kan Bang? " Ucap Meira seraya melotot hingga di angguki oleh William.
Dara menghubungi Mang Ujang bahkan meneleponnya berkali-kali tapi tidak di angkat.
"Gimana?" Ucap William.
"Gak di angkat. " Ucap Dara pasrah.
Meira seketika langsung mengulum senyumnya.
"Tuh kan, di bilangin juga apa." Ucap Meira.
"Yaudah kalau gitu, Abang anterin Dara pulang dulu ya Bun." Ucap William.
"Eh, Dara gak bawa jaket? " Ucap Meira yang di jawab gelengan kepala oleh Dara.
"Bang pinjemin Dara jaket." Ucap Meira.
"Nih." Ucap William seraya menyodorkan jaket hitam miliknya kepada Dara.
"Semuanya Dara pamit ya, Zar cepet sembuh!" Ucap Dara.
"Iya Kak, makasih. " Ucap Zara.
"Hati-hati. " Ucap Meira dan Ardi.
"Assalamualaikum. " Ucap Dara.
"Wa'alaikumsalam"
William menyodorkan sebuah helm kepada Dara, ia pun memakainya. Lalu menaiki ninja hitam mengkilap miliknya.
"Di sini? " Ucap William.
"Iya di sini. " Ucap Dara.
"Thanks. " Ucap Dara seraya mengembalikkan helmnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Day & Night
Teen FictionKita itu kayak Siang dan Malam, kita ada di langit yang sama, bersampingan tapi tak akan pernah bisa bersatu.