"Aku tidak sekuat kamu."
_WilliamDara sudah menghubungi Meira dan Zara, bahwa William sekarang sedang di rawat di Rumah Sakit Cinta Keluarga.
"Gimana keadaannya Om?" Ucap Dara.
"Mulai membaik, tadi sudah Om beri obat penenang." Ucap Faris.
"Dia sakit apa Om?" Ucap Dara.
"Ada suatu hal yang membuatnya tertekan sehingga rasa Traumanya datang." Ucap Faris.
"Trauma?" Ucap Dara.
"Iya sepertinya dia memiliki Trauma, kamu bisa bertanya padanya langsung, dia pacarmu bukan?" Ucap Faris seraya tersenyum jahil.
"Tapi inget, tanya dia secara perlahan agar dia tidak tertekan!" Ucap Faris.
"Iya siap Dok, makasih ya sarannya." Ucap Dara seraya terseyum jahil karena dia menggunakan embel-embel Dok.
"Kalau gitu saya permisi dulu ya Ibu, assalamu'alaikum." Ucap Faris seraya tersenyum jahil lalu meninggalkan Dara sendirian di sana.
"Wa'alaikumussalam, ih ko Ibu sih? Adek ke!" Ucap Dara kesal.
Dara duduk di kursi dekat Brankar rumah sakit, ia memandang Will.
"Sebenernya kamu kenapa sih?" Ucap Dara seraya merapihkan rambutnya William.
Ceklek.. Pintu ruangan terbuka dan ternyata Meira dan Zara sudah sampai.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam, eh Tante." Ucap Dara seraya mencium tangan Meira.
"Gimana sekarang keadaannya?" Ucap Meira.
"Alhamdulillah udah mendingan." Ucap Dara.
"Ko bisa kayak gini Dar?" Ucap Meira.
Dara pun menceritakan kronologinya...
"Makasih ya sayang, maaf jadi ngerepotin kamu." Ucap Meira.
"Enggak ngerepotin ko Tante." Ucap Dara.
"Kak udah makan belum?" Ucap Zara, Dara menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Yaudah nyari makan yuk, Zara juga belum makan nih.. Laper." Ucap Zara.
"Tante mau titip sesuatu?" Ucap Dara.
"Gak usah sayang, tadi Bunda udah makan." Ucap Meira.
"Yaudah kalau gitu, di tinggal dulu sebentar ya.. Assalamu'alaikum." Ucap Dara.
"Wa'alaikumussalam." Ucap Meira.
Zara dan Dara pun pergi ke kantin Rumah Sakit mencari apa yang mereka bisa makan.
"Zar." Ucap Dara memecahkan keheningan.
"Iya kak?" Ucap Zara.
"Will.. Punya Trauma?" Ucap Dara pelan karena takut menyinggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Day & Night
Teen FictionKita itu kayak Siang dan Malam, kita ada di langit yang sama, bersampingan tapi tak akan pernah bisa bersatu.