11. Flashback

13 2 0
                                    

Dara kaget saat melihat sebuah Mobil Lexus LM 360 berwarna hitam parkir di depan rumahnya, ia sangat mengkhawatirkan ibunya.

Dara seketika langsung berlari ke dalam rumahnya. Tapi nihil tidak ada siapa-siapa di sana, tidak ada Wanda ataupun Arfan, Papahnya.

"Dara! " Ucap seorang wanita paruh baya membuat dirinya terlonjak kaget.

"Mau apa anda kesini? " Ucap Dara ketus.

"Saya perlu bicara sama kamu." Ucap Rina.

"Will kamu tunggu dulu di dalem ya! " Ucap Dara yang di angguki oleh William.

"Ikut Saya! " Ucap Dara, ia membawanya ke taman yang berada di belakang rumahnya.

"Ada Apa? " Ucap Dara.

"Laki-laki itu, William bukan? " Ucap Rina.

"Ada apa dengan dia? Kenapa anda membawanya ke dalam pembicaraan ini? " Ucap Dara.

"Saya ingin anak saya bahagia." Ucap Rina membuat Dara terkekeh.

"Lalu apa hubungannya dengan Saya dan William? " Ucap Dara.

"Anak saya menyukainya. " Ucap Rina, lagi dan lagi membuat Dara terkekeh.

"Perlu anda seperti ini? " Ucap Dara.

"Dengar ya Ibu Rina yang Terhormat , menyukai seseorang itu adalah Hak Azasi Manusia, memang tidak tertulis dalam pasal namun kita sebagai makhluk sosial seharusnya faham akan hal itu! Anak anda boleh menyukai William, tidak ada yang melarang ko, tapi ingat William juga berhak menyukai orang lain dan melakukan apapun yang dia mau asalkan tahu batasannya!" Ucap Dara.

"Anda juga, anda tidak bisa semena-mena melarang saya, Will atau siapapun itu untuk menyukai orang lain karena itu sama saja anda melanggar Hak Azasi Manusia!" Ucap Dara.

"Jika anda kesini hanya untuk membicarakan hal ini Maaf saya tidak bisa. " Ucap Dara seraya beranjak dari sana.

"Sebentar saya juga ingin memberi tahu kamu sesuatu. " Ucap Rina.

"Arfan masih menyayangi kamu dan Ibu kamu. " Ucapnya.

**
Flashback on

Arfan sering mabuk karena depresi, tekanan dari orang tua nya, perjodohannya dengan Rina, dan tidak ada restu untuknya dan Wanda.

Arfan mabuk berat di sebuah club, temannya Rio yang kebetulan adalah teman Rina juga langsung menghubungi Rina untuk menjemput suaminya.

"Rin ini cepet buka pintu mobilnya!" Ucap Rio yang sedang membopong Arfan.

Rina menurut, dengan segera Rio membaringkan Arfan di jok belakang.

"Thanks ya Rio." Ucap Rina.

"Yoi. " Ucap Rio.

Rina pun melajukan mobilnya membelah keramaian ibu kota.

Setelah sampai, Rina pun memapah Arfan sampai ke kamar mereka. Rina segera menidurkannya di kasur lalu melepaskan sepatunya, namun saat ia hendak menyimpan sepatu Arfan tiba-tiba Arfan mencekal tangan Rina.

"Wanda aku mohon jangan tinggalin aku, aku cuman cinta sama kamu." Racau Arfan.

Rina hanya diam, tak terasa air matanya lolos begitu saja.

"Maaf Mas aku bukan Wanda." Ucap Rina.

"Sayang mau kemana? " Ucap Arfan seraya menarik tangan Rina...

Satu bulan pun berlalu.

"Mas aku hamil." Ucap Rina antusias, tapi Arfan tidak merespons sedikit pun bahkan ia jarang pulang ke rumah mereka sampai-sampai saat Rina melahirkan pun Rina berjuang sendiri.

Day & NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang