part 17

363 25 0
                                    


Assalamualaikum all, aku kembali, karna hari ini bertepatan dengan hari lahir ku jdi hari ini aku nulis doubel part, stay tune 🔥. Jngn lupa untuk vote dan coment sebanyak-banyaknya, jangan jadi readers silent 🤫.



Happy reading all📖



Hari menjelang pernikahan Gus Zhafran dan ghifa sudah tinggal tiga hari, sudah mulai berdatangan tim wo untuk memasang perlengkapan dan printilan untuk di acara pernikahan nya termasuk dekorasi dikarenakan cukup banyak jadi di cicil satu persatu. Pernikahannya memang sederhana namun banyak perintilan atau barang-barang yang di butuhkan untuk acara pernikahannya nanti.

"Mari di makan hidangannya, mohon maaf hanya ada ini" ucap umi marwa.

"Ehh iya bu terimakasih jadi ngerepotin" kata tim wo.

"Iya sama-sama, jika kurang sesuatu silahkan panggil saya atau pak abian ya"

"Baik bu"

"Yasudah klo begitu saya tinggal ke dalam ya mas, mbak mari assalamualaikum" ucap umi marwa sambil menganggukkan kepalanya.

"Iya bu wa'alaikumsallam"

Tim wo pun mulai menurunkan barang bawaan untuk dekorasi, tenda dan lain sebagainya. Dan satu persatu mereka kerjakan.

"Umi di luar sudah ada tim wo?" Tanya ghifa kepada uminya.

"Iya nak" jawab umi marwa.

"Ghifa keluar liat sebentar ya umi"

"Iya nak silahkan"

Ghifapun melangkahkan kakinya untuk melihat kondisi luar rumahnya yang sudah di penuhi oleh perlengkapan untuk acara pernikahan nya nanti.

"Assalamualaikum" ucap ghifa kepada tim wo.

"Wa'alaikumsallam ehh Masya Allah ini dia yang mau nikah ya?" Tanya salah satu tim wo.

"Iya ka" jawab ghifa dengan senyuman di balik cadar yang ia pakai beserta anggukan kepala nya.

"Ohh iya ka ini untuk penempatannya di mana untuk taman dan lain sebagainya apa sudah di beri tahu oleh umi atau abi?" Tanya ghifa memastikan karna khawatir tim wo belum mengetahui penempatan nya.

"Untuk itu kami belum mendapatkan informasi, jadi hari ini kami akan memasang tenda terlebih dahulu dan dua hari kedepannya baru pemasangan dekorasi dan lainnya" jawab tim wo.

"Ohh seperti itu" kata ghifa sambil menganggukkan kepalanya dan matanya melirik ke sekeliling rumahnya.

"Iya ka"

Mereka pun berbincang-bincang mengenai pernikahan ghifa nanti.

*********

Di sisi lain Gus Zhafran yang sedang mempersiapkan mahar, hantaran, dan lainnya, ia mengecek satu persatu agar tidak ada yang kurang.Tak lama umi dan abi nya pun memasuki kamar gus zhafran.

Tuk tuk tuk
suara ketukan pintu, gus zhafran yang menyadari ada seseorang yang mengetuk pintunya ia langsung bangun dari duduknya dan membukakan pintu.

Gus ZhafranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang