part 21

142 9 0
                                    

Halo assalamualaikum gimana nih kabarnya??, publish lagi nihhh, jngn lupa untuk vote yaa karna satu vote itu sangat berarti untuk akuu.


Happy reading all 📖

Pisau preman itu mengenai ghifa, Satu goresan pisau itu mengenai tangan ghifa hingga baju yang ia kenakan sobek dan mengeluarkan darah segar.

"Astaghfirullah Gus, Ning" kata santriwati langsung menghampiri keduanya dengan muka panik.

" Mas, mas gapapa?" Tanya ghifa sambil memperhatikan seluruh bagian tubuh suaminya itu.

"Nak Zhafran, ghifa kamu gapapa nak?" Tanya umi Aisyah sambil memperhatikan putranya dan menantunya itu.

"Zhafran gapapa ko umi"

"Ning tidak apa-apa?" Tanya santriwati karena ia khawatir melihat ghifa yang memegangi tangan nya terus menerus.

"T-Tidak apa-apa " jawab ghifa sambil menahan sakit di tangannya karena ia sudah merasakan sakit dan perih di lengannya itu.

"Ayy kamu gapapa?" Tanya gus zhafran sambil melihat ghifa dari atas sampai bawah.

"Gapapa ko mas" jawab ghifa dengan senyuman di balik cadar nya.
Gus Zhafran baru menyadari bahwa ada darah di tangan nya ghifa.

"Ayy ko tangan kamu berdarah?" Tanya nya.

"I-ini cuman kena pisau tadi doang sedikit" jawabnya sambil membentuk tangan nya seolah-olah sedikit. (Kurang lebih seperti ini 🤏)

"Ya Allah ay, maafkan saya ya, seharusnya saya yang kena bukan kamu"kata Gus Zhafran sambil memeluk ghifa, ia merasa bersalah, ia tak perduli dilihat umi dan santriwati nya.

"Gapapa mas, kalo mas gapapa ghifa juga ga kenapa-kenapa ko, tapi kalo mas luka ghifa juga merasakan luka itu" sambung ghifa.

"mana saya liat" sambung gus zhafran. Gus Zhafran melihat tangan istrinya yang sudah mengeluarkan darah segar, dengan sigap ia langsung mengambil sorban yang berada di pundaknya untuk menutupi tangan ghifa yang terluka agar tidak banyak darah yang keluar.

"Astaghfirullah nak ayo cepat bawa ke klinik" kata umi Aisyah dengan wajah paniknya.

" Ayo umi" kata gus zhafran. Mereka semua mulai masuk ke dalam mobil dan meninggalkan pasar itu.

10 menit perjalanan menuju klinik terdekat, dengan cepat ia membukakan pintu mobil untuk istrinya tanpa memikirkan bahwa ia sedang bersama umi dan santriwati.

"Bisa jalan sendiri atau mau saya gendong?" Tanya Gus Zhafran.

"Bisa ko gus tapi tunggu sebentar ghifa lemas, rasanya pandangan ghifa kunang-kunang" jawab ghifa sambil memegang kepala dan terus menerus mengerjapkan matanya.

"Biar saya gendong kamu" kata gus zhafran.

"Tapi gus ghifa gapapa" ucap ghifa meyakinkan.

"Saya tidak menerima penolakan! " kata gus zhafran dengan dingin dan dengan cepat menggendong ghifa ala bridal style. Ghifa hanya bisa pasrah dengan kelakuan suaminya itu.

" Perawat perawat, tolong istri saya" kata gus zhafran dengan lantang hingga banyak pasang mata yang menyorot ke arah nya, ia tidak mempedulikan itu ia hanya takut istrinya terlambat untuk di tangani.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gus ZhafranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang