Awal pacaran mungkin memang belum ada masalah. Masih damai di hati dan pikiran. Kami masih bermain game seperti biasa namun tanpa Egar dan Uci pun mulai jarang bermain game sebab disibukkan oleh pekerjaan. Tersisa hanya aku dan Iki serta aku bersama teman yang ku temui di game.
Hari terus berlalu, keseharian kita hanya bermain game bersama dan sleepcall. Seperti itu saja keseharian kita tidak ada yang lain. Fun fact, dari awal hingga aku putus kita tidak melakukan videocall untuk melihat wujud kita masing-masing. Aku sering mencoba menghubungi dia melalui videocall ia selalu menolak dan kesal.
Hingga pada tanggal 26 Maret, kami telfon via suara. Aku meminta dia mengatakan sesuatu yang dapat mempercayaiku bahwa tidak akan diapakan IG-ku. Setelah obrolan kami selesai kami bertukaran IG. Tiba-tiba rasa penasaranku meninggi ketika melihat ada bekas DM Iki dengan Egar. Apa yang terjadi sebenarnya? Bahkan akun Egar di blokir oleh Iki. Penasaranku semakin meningkat. Aku mengklik DM itu, dan aku kaget. Itu adalah percakapan Iki dengan Indy. Indy juga memaki serta marah-marah pada Iki tentang diriku. Jadi, Indy menggunakan akun Egar untuk chat Iki.
Aku tidak tahu artinya sebab memakai bahasa daerah mereka. Intinya, Indy ada sebut nama gameku. Dan juga ada bilang 'pecinta lonte' 'cewe halu' 'tdk usah ko ladeni permpuan gila'. Sungguh aku kaget dan tanggapan Iki hanya 'Gblok' lalu memblokir akun Egar itu.
Hari terus berlalu hingga ada sesuatu yang terasa berbeda dari Iki. Setiap hari memaksa diriku untuk memberikan dia fotoku, tapi fotoku tidak juga ia posting disalah satu sosial medianya. Padahal, setidaknya membuat diriku lebih tenang kalau dia memposting diriku artinya aku diakui oleh dia. Nyatanya tidak.
Wajar jika aku curiga, memberikan dia foto tapi tidak sebaliknya. Bahkan, jika tidak diberi dia bisa marah bahkan tidak membalas chatku. Oh, yaampun. Sungguh karena aku telah jatuh cinta, ku biarkan itu semua. Harusnya aku sadar dia freak. Sungguh. Dia aneh.
Semakin hari semakin banyak hal yang sebenarnya membuat aku kesal juga. Dari seringnya minta fotoku, tukang ngambeknya yang tidak jelas, cemburunya, dan lain sebagainya. Dan juga dia perlahan-lahan mulai berubah. Bukan Iki yang humoris ku kenal, ku kira dia seolah yang humoris nyatanya bersamaku dia jaim dan sok jaga image.
Pada tanggal 4 April, masih ku ingat kita berbincang via telfon. Dia melarangku untuk bermain dengan lawan jenis bahkan dengan perempuan. Lalu, aku kesal sebab jika memang dia melarangku kenapa dia tidak mengajakku main? Sedangkan dia selalu main tanpa aku. Pada tanggal itu pun juga, aku meminta koneksi lovers pada game itu.
Bahkan aku hingga hari itu masih di mintai foto seperti ini,
Iki'bagi pap'
Aku
'pesan sekali putar'
'pesan sekali putar'
Iki
'Mn'
Aku
'lagi dipilih'
'pesan sekali putar'
'jujur buat apa?'
'pap di ksih terus'
'tp g pernah di post'
Iki
'dahlah'
'lama'
'sdh'
'udh malas'

KAMU SEDANG MEMBACA
Thousands Of Miles My Love
Ficção AdolescenteSiapa sangka menemukan cintaku di ribuan miles jauhnya, bahkan sampai saat ini aku tidak tahu bagaimana perjumpaan aku dengannya sampai akhirnya kita menjalani sebuah hubungan dengan perkenalan yang sangat singkat.