Tanggal 11 April, aku tahu dia punya akun game lain. Gamenya yang harus menghancurkan tiang dan pertahanan lawan atau musuh. Hari itu aku meminta ID akun gamenya itu, sebab aku ingin berteman. Karna selama aku pacaran dengan dia, tak ada kesibukan seperti bekerja hingga bangun selalu siang. Ternyata, dunianya hanya untuk game yang diriku tahu tidak ada yang lain. Semua cerita yang ku tulis adalah pandangan dariku, pandangan dari Iki aku tidak tahu mungkin saja cerita pandangan kami berdua berbeda.
Saat aku mengecek akun-nya, Jleb! rasa sakit di dada begitu terasa. Foto perempuan siapakah itu yang dia pasang pada akun gamenya pada bagian album. Aku belum mau bertanya apa-apa, berusaha untuk tidak peduli namun tetap terpikirkan. Siapa yang tidak sakit hati melihat itu? Aku mengira foto yang selalu ku berikan akan ada 1 saja ia pasang pada sosial medianya. Nyatanya tidak. Dan aku harus benar-benar mengerti akan kata stay private. Tak boleh berharap lebih. Dan disaat itu juga aku menceritakannya pada Uci.
Saat itu juga dia mengajakku bermain game itu. Ada banyak pilihan hero, aku memilih hero yang bernama nana. Mungkin kalian sudah tahu game apa yang dimaksud. Jujur aku sudah mempunyai akun game ini dari lama, tapi tidak pernah paham dan selalu kalah memainkan permainan ini. Saat permainan berlangsung, aku selalu dikalahkan oleh musuh. Dia mengirim pesan pada game itu yang bisa dilihat oleh semua tim.
Iki
'nana busuk'Aku
'**** kao'
Iki
'nana jgn dibelakang dodol'
Aku
'gphm lho'
Percakapan singkat namun membuatku sakit hati. Aku tidak bisa kenapa dia tidak mengajariku? Sampai aku adukan semuanya pada sahabatku Uci yang posisinya mengenal Iki dari game. Fun fact, semua yang dilakukan Iki selalu ku ceritakan pada Uci. Uci kesal dengan Iki yang tidak bisa MVP berlagak seperti itu. Ya, dalam permainan tadi dia tidak MVP tapi setidaknya tim kami menang. Permainan selesai, dia langsung mengirimkan pesan melalui whatsapp.
Iki
'Gada harapan'
'dah kau ga usah ikut2 gw main'
'gada harapan kau main'
Aku
'gapaham'
'makasih dh ajak main.'
Saat dia mengirimkan pesan seperti itu jujur aku sedih.
Iki
'kalo ga paham ngapain main dodol'
'make nana pun diblkng kan dodol'
Bagaimana perasaan kalian saat membaca sepenggal chat itu? Padahal, yang mengundangku main dalam permainan dia tapi dia juga yang mengatai diriku dodol. Yang dodol diriku atau dia? Yang tidak bertanya dahulu aku paham atau tidaknya game itu. Bahkan, aku minta ia mengajariku game itu malah disuruh lihat youtube. Dasar tidak bisa romantis.
Hingga akhirnya aku menanyakan dia tentang foto pada game itu, lagi-lagi dia marah dan tidak membalas chat ku. Saat malam harinya dia memberikan bukti-bukti chat DM IG perempuan itu yang menyatakan bahwa itu keponakannya. Isi screenshotnya hanya 'hbd omkuu' 'tawwa om sarjana'. Jawab ku hanya 'percaya aku' 'aku hny nny, kan aku g prnh buka chat dm mu' 'itu kan syarat mu' 'jd wajar aku brtny' 'sm ko'.
Dari hari itu, tentang aku yang menanyakan hal itu membuat ia berubah, berubah mencueki diriku. Berubah selalu naik turun moodnya. Memangnya aku salah bertanya? hanya untuk memastikan saja. Kalau memang betul keponakannya kenapa harus begitu? membuat orang curiga saja. Saat perubahan Iki seperti itu, aku merasa tidak adanya pacar karena sikapnya itu. Aku seperti haus akan sesuatu yang sebenarnya aku tidak tahu apa yang ku cari. Aku mencari kesenangan untuk bisa mengobrol dengan teman perempuan ataupun laki-laki pada game. Hingga aku terus-terusan bermain game bersama teman difriendlistku. Aku mulai mengabaikannya walau sebenarnya hatiku tidak bisa.
Sedangkan dia asik push rank bersama kawannya dan aku diabaikan oleh dia. Disisi lain aku juga didekati oleh salah satu laki-laki temannya temanku yang bernama Ila. Pertemuanku dengan Ila sesuatu yang tidak disengaja. Awalnya aku mengikuti perekrutan dalam game itu, ada leader dalam yang merekrut itu. Dia meminta diriku untuk open mic, dan aku open mic sebentar saja untuk mengucapkan hallo. Kita sebut saja dia Didi.
Dalam permainan, Didi dan kawannya memang seru, hingga aku bisa mendengarkan curhatan dia bersama temannya bernama Fiki. Didi menceritakan dengan permasalahan cintanya dengan perempuan yang bernama Riri. Dari ceritanya itu membuat aku menilai Riri dari sudut pandangannya Didi. Hingga permainan selesai, kita bermain sekali lagi. Pada permainan yang ini, aku dipaksa berbicara dan menanggapi cerita ia yang tadi.
Tentu saja aku menanggapi ceritanya itu dari sudut pandangnya Didi yang bagaimana sikapnya Riri seperti itu. Dari ceritanya Didi, Riri merupakan sosok gadis perempuan berusia 18 tahun. Riri mudah mengambek, mudah cemburu dan lain sebagainya yang mungkin kita tahu perempuan yang moody-an. Aku memberikan Didi saran serta solusi untuk menghadapi Riri. Hingga akhirnya, permainan selesai ia meminta diriku bermain bersama Riri. Sekalian untuk memperkenalkan Riri kepadaku.
Aku menyapa Riri dengan hangat, namun ia membalas sapaanku via chat dalam game itu. Aku pikir ia cemburu, hingga aku juga ikutan off mic dan membalas pesannya melalui chat. Didi marah karna kita saling tidak bicara. Didi yang digame itu selalu apa-apa pada diriku membuat Riri cemburu. Akhirnya, Riri mengebom karakternya. Dia out dari game. Aku menjadi tidak enak hati.
Tapi, Didi memberikan waktu kepada ku dan juga Fiki untuk membujuk Riri lagi. Riri akhirnya bergabung lagi pada kita. Kita main lagi, untuk yang kali ini kita tetap berkomunikasi melalui chat. Hingga akhirnya kita winner winner chicken dinner. Kalian pasti sudah tahu game apa itu. Kami menang, sebab sebelumnya Didi menjanjikan sesuatu kalau kita menang akan diberikan mobil bugatti. ck.
Hari terus berlalu, Iki masih tidak menghubungiku. Ku pikir dia butuh waktu, seiringnya itu Didi serta kawannya juga semakin dekat denganku. Aku juga mengenal Ila dari Didi. Kupersingkat saja, Didi mulai tertarik padaku. Sungguh. Aku tidak bohong, ia juga tahu aku memiliki Iki. Bahkan, dia rela menunggu diriku putus dari Iki. Tapi, perasaanku masih sama untuk Iki. Walau Iki tak ada kabar, aku terus mengabari dan mengecek aktivitas dia apakah online di game ini atau game itu. Adakah kau menemukan seseorang yang sepertiku, Ki?
Dari kesepian itu aku melampiaskan untuk bermain dengan kawan-kawan lawan jenis di game itu, mereka bisa membuat ku bahagia walau bagiku itu sesaat. Sampai pernah tengah malam diriku tidak bisa tidur tetap bermain game itu. Tapi, itu sifatnya sementara. Hatiku dan pikiran ku hanya ku ahlikan ke game tapi sebenarnya masih menginginkan Iki ada kabar.
Tapi, lama kelamaan diriku juga cape. Siapa yang tidak cape dengan perlakukan seperti itu. Aku selalu mengajaknya berbicara tentang masalah kami tapi ia bukan orang yang suka menyelesaikan masalah dengan komunikasi. Maka, aku ikuti juga cara mainnya yaitu mengabaikan. Tapi, aku tidak bisa. Pada tanggal 13 April aku melihat dia aktif di game yang satunya. Dia aktif terus pada game itu, tapi masih menyueki diriku. Dari tanggal 11 sampai tanggal 16 April dia betul-betul tidak membalas pesan dariku. Segitunya kah?
Sampai tiba akhirnya dia chat diriku karna hal penting saja.
Kenapa cintaku dibalas seperti itu?
Kenapa aku selalu mendapatkan balas cinta yang tak sepadan?
Dapatkah kisah cinta selalu menyenangkan?

KAMU SEDANG MEMBACA
Thousands Of Miles My Love
Fiksi RemajaSiapa sangka menemukan cintaku di ribuan miles jauhnya, bahkan sampai saat ini aku tidak tahu bagaimana perjumpaan aku dengannya sampai akhirnya kita menjalani sebuah hubungan dengan perkenalan yang sangat singkat.