Manager Lim

Manager Lim - 2

Siwon POV

Kepala ku benar-benar sangat pusing, kali ini aku minum terlalu banyak sampai-sampai aku tidak sanggup untuk bangun dan aku takut jika aku akan menarik wanita malam untuk menuntaskan hasrat ku karena sebelumnya aku tidak pernah semabuk ini jadi aku tidak pernah bermain dengan wanita malam.

Dan entah kenapa sekarang rasanya gairah ku mulai berkeliaran kesana kesini, rasanya aku sangat ingin menuntaskan hasrat ku malam ini juga.

Aku melihat seorang wanita dengan pakaian kantor dan hanya memakai sendal itu berjalan hendak keluar bar, aku seperti mengenali wanita itu walaupun pandangan ku samar-samar tetapi aku yakin aku pasti mengenali wanita itu, tapi siapa?

Mataku terus menatap ke arah nya dan rasanya aku sangat ingin bermain dengan wanita itu, mungkin saja dia wanita malam disini jadi tidak ada salah nya jika aku bersenang-senang dengan nya, lagi pula alkohol sialan ini kenapa harus memabukkan seperti ini.

Dengan gerakan cepat aku langsung menarik tangan wanita tersebut dan menciumnya.

Oh shit, kenapa bibir nya sangat manis sekali. Benar-benar gila, aku belum pernah merasakan sensasi seperti ini, bibir nya sangat lembut dan juga manis luar biasa.

Aku masih terus menciumnya dan menarik tengkuk nya agar aku bisa memperdalam ciuman ku. Aku kesal karena wanita itu tidak mau membalas ciuman ku, jangankan membalas nya membuka bibir nya saja tidak.

Tetapi hal itu tidak membuat ku menyerah, aku terus menciumnya dan mengigit bibirnya sampai ia mau membalas ciuman ku.

Sungguh, baru kali ini aku berciuman dengan seorang wanita. Aku akui aku memang tampan, banyak wanita-wanita yang mengantri untuk kencan bersama ku tetapi sayang nya saat ini belum ada wanita yang berhasil membuat hatiku berdebar. Aniy, ada satu wanita yang pernah masuk ke dalam hatiku.

Dia adalah mantan kekasih ku, Tiffany Hwang. Wanita blasteran Amerika itu pernah menjalin hubungan serius dengan ku, kami berpacaran lebih dari dua tahun dan aku begitu mencintainya.

Hubungan kami hancur karena aku pernah menolak untuk bercinta dengan nya. Ya, tentu saja aku menolak nya karena aku tidak ingin merusak wanita yang aku cintai sebelum aku menikahi nya, jika aku menerima ajakan nya untuk bersetubuh dengan nya itu berarti aku merusak wanita yang aku cintai, ya walaupun hal itu sudah menjadi hal biasa di negara ini tetapi bagiku itu sama saja menjijikkan.

Dan sekarang aku sudah mengingkari janjiku sendiri untuk tidak menyentuh wanita yang bukan istriku.

Ini hanya masih tahapan ciuman, semoga saja wanita itu bisa menghalangi kegilaan ku agar aku tidak melakukan hal yang lebih dari ini, ku mohon aku seperti ini karena pengaruh alkohol bukan murni keinginan ku.

Siapapun wanita yang aku cium saat ini aku janji akan meminta maaf dan memohon kepadanya agar dia mau memaafkan kesalahan ku.

Aku masih menciumnya saat ini, perlahan aku membuka kedua mataku dan menatap wajah cantik nya. Ya, dia benar-benar cantik, sangat cantik.

Tak lama ia juga membuka kedua matanya dan kedua mata kami saling bertemu. Setelah itu aku merasakan sesak di dada ku karena tiba-tiba saja wanita itu mendorong ku dengan sangat kasar.

"Apa kau sudah gila, sajangnim?" teriak nya. Aku sadar dengan perkataan nya tetapi aku masih tidak bisa berbicara karena alkohol sialan ini.

Aku kembali meneguk alkohol ku dan menyisakan nya di dalam mulutku kemudian aku menarik nya dan kembali menciumnya. Aku sengaja membiarkan alkohol ini terus berada di dalam mulutku agar aku bisa memasukan sisa minuman itu ke dalam mulutnya. Bukankah asyik jika kita berdua sama-sama mabuk, sayang?