35. Mencari Bukti dalam Ingatan yang Hilang

4K 462 157
                                    

Jaemin berjalan menghampiri kamar Renjun. Tak perlu mengetuk pintu dan ia langsung masuk ke kamar Renjun.

"Kebiasaan," dumel Renjun membuat Jaemin terkekeh.

"Udah siap semua lukisan nya?" Tanya Jaemin melihat beberapa stand lukisan yang di tutupi kain putih.

"Baru 3. Tinggal 1 lagi yang belum, masih gue letak di galeri seni," balas Renjun sambil mengepak pakaian dalam koper.

"Tinggal 1 minggu lagi ya?" Tanya Jaemin.

Renjun mengangguk. "Gue juga gak lama di Prancis. Palingan cuma 3 hari." Jelas nya.

Jaemin beranjak mendekati stand lukisan. Ia membuka salah satu lukisan yang di tutup kain putih.

"Cantik," gumam Jaemin dengan mata meneliti setiap detail hasil karya tangan ajaib Renjun.

Renjun menghela napas pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun menghela napas pelan. "Lukisan yang itu beneran dari imajinasi gue. Gak tahu kenapa tapi taman itu yang terlintas di otak gue," jelas Renjun. "Chenle bilang, gue aneh karena lukisan kali ini bertemakan kerajaan semua karena biasanya tema gue kan tentang langit dan astronomi. Menurut lo, gue aneh gak?" Tanya Renjun yang kini ikut berdiri di samping Jaemin.

Jaemin menggeleng kuat. "Lo gak pernah aneh. Lo istimewa," ujar Jaemin menepuk pelan bahu Renjun. "Gak ada yang aneh di diri lo. Lo tetap Huang Renjun yang dari dulu sampai sekarang masih tetap istimewa," lanjut nya.

Renjun mengulas senyum tipis dan menatap lukisan taman hasil ide dari imajinasi nya. "Taman nya kelihatan sedamai itu," ujar Renjun.

Jaemin mengangguk. "Tempat kesukaan Philia."

"Pangeran yang penuh kasih sayang?"

"Yoi." Balas Jaemin santai.

Renjun menghela napas frustasi. "Sebenarnya, lo kenapa sih anjir? Gue tahu lo suka sama sejarah. Tapi kali ini suka lo itu over banget. Gue sampai bingung dengar dongeng dari lo," ujar Renjun.

Jaemin terkekeh ringan. "Abang juga gak mau dengerin. Padahal dongeng nya seru dan sedih,"

"Suka hati lo ajalah, Na." Balas Renjun pasrah. "Tutup lagi lukisan nya, Na. Nanti kena debu,"

Jaemin menurut. Ia menutup lukisan taman yang indah itu, beralih membuka lukisan lain yang menampilkan kerajaan dengan nuansa gelap.

"Yang ini keren dan kelihatan real." Ujar Jaemin. "Ini daerah kekuasaan nya Erebos."

Renjun hanya diam, mendengarkan penjelasan lain dari Jaemin.

"Erebos gak suka dengan keramaian. Karena itulah kerajaan nya terpencil. Walaupun begitu, kerajaan ini tetaplah yang terkuat daripada Emperor. Karena Erebos memerintah dengan tangan besi." Jelas Jaemin.

"Gue udah cerita kerajaan ini ke Chenle," respons Renjun.

"Oh iya?" Tanya Jaemin dengan nada riang. "Lo ceritain sampai mana?"

[i] 7D² (Dream & Death) || NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang