Jeno dan Chenle berlarian di lorong rumah sakit. Persetan dengan jam belajar di sekolah, rindu mereka harus terobati secara tuntas dengan melihat Mark Lee.
"WOI! SINI NYET!" Pekik Renjun melihat Jeno dan Chenle yang celingukan.
"Abang dimana?" Tanya Jeno langsung.
"Dia udah di pindah ke ruang rawat ini. Dokter Jaehyun lagi meriksa dia," ujar Haechan dengan raut yang kentara bahagia. "Anjirlah, pokoknya dia harus belanjain gue kimchi jjigae selama sebulan untuk ganti air mata yang terbuang." Lanjut Haechan heboh.
Chenle mendelik sinis. "Aa perhitungan banget sih!" Kelakar nya.
Giliran Renjun yang celingukan melihat ke belakang Jeno dan Chenle. "Jisung gak bareng kalian?" Tanya nya.
Jeno dan Chenle langsung bertatapan, sedetik kemudian mereka terbelalak kaget.
"WEH ANJIR LUPA!" Pekik Chenle menyadari bahwa Jisung lupa ia beritahu.
Jeno cengengesan. "Nanti di..."
"MANA ABANG?! ABANGGG!"
"MAU LIHAT ABANGGG!"
"JISUNG, TUNGGU!" Teriak Hyunsuk mengejar Jisung yang berlari sambil berteriak.
Renjun dan Jeno langsung menahan tubuh Jisung yang memberontak ingin masuk ke ruang rawat.
"Mau ketemu Abang!" Pekik Jisung panik.
"Ji, sabar. Abang lagi di periksa," ujar Jeno mengelus-elus punggung Jisung supaya tenang.
Jisung langsung menoleh ke arah Jeno, kentara jelas bahwa ia bahagia, panik dan ingin menangis di saat yang bersamaan.
"Abang..." lirih Jisung yang mulai tenang.
Renjun langsung memeluk Jisung dari samping. "Gapapa. Abang udah sembuh. Sebentar lagi ya? Sabar sedikit lagi." Ujar Renjun tersenyum tipis.
Saat Hyunsuk menelpon dan memberitahu bahwa Mark telah sadar, Jisung tanpa pikir panjang langsung berlari meninggalkan kelas. Bodoh amat dengan Bu Irene yang sedang mengajar. Hukuman bisa ia laksanakan dengan mudah, tetapi melihat Mark membuka mata setelah satu bulan tidur adalah hal yang harus Jisung tangisi nanti nya.
"Lo gak bareng Jaemin?" Tanya Haechan bingung.
"Jaemin tidak ada di sekolah. Saya tidak tahu dimana keberadaan nya." Hyunsuk yang menjawab.
Chenle mendengus malas. "Dia bolos kemana lagi sih?!" Gusar Chenle.
Semenjak Mark koma, Jaemin lah yang paling berubah drastis. Laki-laki itu jarang bersama mereka, ia lebih sering menghabiskan waktu sendirian dan merokok. Renjun dan Jeno bahkan sudah kehabisan akal untuk menahan perilaku Jaemin yang urakan.
Hanya Mark yang bisa membuat Jaemin kembali seperti awal.
"Saya sudah mengabari Jaemin. Dia bilang, dia akan menyusul nanti." Ujar Hyunsuk.
Pintu ruang rawat di hadapan mereka terbuka, Dokter Jaehyun keluar dengan senyum manis nya.
"Kondisi Mark telah stabil. Kalian bisa mengunjungi Mark. Jangan berisik ya, nanti Mark shock." Peringat Dokter Jaehyun.
Jisung tanpa aba-aba langsung menerobos masuk. Tanpa bisa ia tahan, laki-laki muda itu menangis dan menerjang Mark yang menyambut nya dengan tangan terbuka.
"Abanggg..." lirih Jisung menangis kuat memeluk Mark. "Akhirnya, pelukan aku bisa Abang balas." Lanjut nya dengan suara serak.
Mark terkekeh pelan. Dengan penuh kelembutan, ia menepuk-nepuk punggung Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] 7D² (Dream & Death) || NCT DREAM
FanficRumah. Hanya cerita tentang tujuh bocah yang mencari rumah untuk sekedar tempat berbagi senyuman dan canda tawa (300523) #45 in criminal (010623) #808 in friendship (260623) #1 in renjun (010723) #3 in jeno (030723) #2 in nctdream (080723) #1 in nct...