Happy birthday to you ....
Happy birthday to you ....
Happy birthday happy birthday happy birthday Kia!!!!
Kia menutup mulutnya sambil membelalakkan mata melihat Hani dan Yuri membawakan kue ulang tahun berukuran kecil dihadapan Kia saat Kia masih asik menikmati nasi goreng di kantin.
"Ya ampun kirain kalian berdua lupa."
Yuri tertawa, "Ya gak mungkin lah. Nih kadonya."
Hana dan Yuri menyerahkan kado mereka. Kia tersenyum lebar, "Aduh, makasih ya. Sayang deh ..."
"Haha, ayo dong makan kuenya!"
"Iya ayo ayo." Saat Kia sedang sibuk membelah kuenya, Yuki berbisik, "Teman baikmu setelah kami gak dikasih hadiah?"
Kia mengerutkan dahi, "Teman baikku setelah kalian? Siapa?"
"Ck, pura-pura lupa. Sagara lah, siapa lagi," ucap Hani.
"Kalian udah pacaran ya?" tanya Yuri lagi.
"Enggak. Teman aja. Gak tau aku gak ada liat dia dari tadi. Udah gak usah bahas Sagara, aku mau makan kue kalian. Hehe. Makasih ya Hani, Yuri."
"Iya ... Nanti pulang kita ke rumah mu ya, mau nginep. Kan hari ulang tahun mu," ucap Yuki.
"Aduh, gimana ya? Gak bisa deh. Aku kan bentar lagi ikut festival di Jakarta, hari ini aku ada jadwal melukis di ruang kesenian abis pulang sekolah sama Nilam sama Cahaya. Besok aja deh ya?"
Hani membuang napas panjang, "Haduh ... Satu hari aja di tunda apa gak bisa? Nanti biar kamu deh yang bilang sama Pak Andrew."
"Enggak gak usah. Nanti Pak Andrew marah lagi. Aku ikut itu kan direkomendasikan sama dia, gak mungkin aku ngecewain Pak Andrew."
"Iya sih ... Yaudah deh besok aja. Tapi janji ya?"
"Iya, besok kan ada hari libur. Hari ini aku benar-benar gak bisa."
Mereka menikmati bolunya hingga habis. Kia mencomot krim nya dan menempelkannya di pipi Yuri. Perempuan berambut pendek itu justru tak terima. Ia jelas mengambil banyak krim kue dan menempelkannya di wajah Kia dan juga Hani.
Hani berteriak, "Woy!"
Mereka tertawa, terjadilah kejar-kejaran akibat krim kue Kia. Perempuan itu terus berlari menghindari Hani dan Yuri. Namun saat ia menoleh ke depan, kepalanya terbentur dada seseorang.
Ia melotot, Sagara!
Sagara menaikkan satu alisnya, "Kenapa lari-lari?"
"I-itu ..." Kia langsung berlindung di balik tubuhnya Sagara saat Yuri dan Hani mendekat. Dua sejoli itu langsung menghentikan langkahnya dan menelan ludah.
"Eh, Sagara. Ngapain ke sini?"
"Ini tempat umumkan?"
Yuri mengangguk. Hani berjinjit sebentar menatap Kia yang bersembunyi di balik tubuh Sagara.
"Woy Kia! Ah, curang. Mainnya sama Sagara."
Kia keluar dari persembunyiannya. Ia menatap Hani sambil menyengir. Tak lama kemudian Hani menarik tangan Kia dan Yuri segera menempelkan banyak krim kue di pipi Kia.
Perempuan itu mengerucutkan bibir, "Aaaaa kalian pun."
Sagara bergumam, "Oh ... Kia ulang tahun ya?"
"Iya, kamu gak ngasih kado? Kasih lah," ucap Hani.
"Heh! Jangan paksa paksa orang ya," ucap Kia.
Hani dan Yuri tertawa, "Masa iya gak ngasih kado ke 'teman baik'nya. Katanya 'teman baik'" sindir Yuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perempuan Yang Kehilangan Pundaknya
Proză scurtăBapak adalah cinta pertama bagi Kiara. Sejak SD, Kia tinggal berdua bersama Bapaknya yang tuna wicara. Meskipun begitu, Kia selalu bercerita pada Bapaknya apa saja hal yang ia lalui di luar sana setelah pulang sekolah setiap harinya. Namun saat Kia...