28. Question.

487 83 9
                                    

Minggu, 30 Juli 2023.

— H: Hyunjin & Hemophilia —

"Kemarin masakan mama diabisin?"

Hyunjin mengangguk, "Abis dong, kata yang lain, enak semua makanannya."

Hyuna tersenyum senang, sedari tadi, ia hanya mengusap lembut punggung tangan Hyunjin sambil terus berusaha mengajak anaknya mengobrol. Jinoo juga datang menjenguk. Katanya belum tentu besok ia bisa datang, jadi Jinoo datang hari ini.

"Maaf ya, tempo hari mama bebanin kamu. Mama ngomong pake nada tinggi, apalagi lewat telepon." Sejak saat itu, Hyuna merasa bersalah. Ia menelepon Hyunjin karena khawatir setelah mendapatkan pesan berisi keluhan.

"Waktu itu kamu chat mama, bilang capek. Jadi mama khawatir dan telepon kamu. Tapi kamu bilang lagi sibuk, jadi mama marah karena kamu ga ada waktu buat cerita." Hyuna menjabarkan.

Hyunjin mengangguk. "Harusnya Hyunjin yang minta maaf, gak pantes kalo anak seumuran Hyunjin masih ngeluh ke orang tua."

"Maksud mamamu gak gitu, Hyunjin. Seorang anak sampe kapanpun tetep tanggung jawab orang tuanya, apalagi kamu belum jadi pemimpin keluarga, kamu masih anak kecil buat kita dan udah seharusnya cerita kalo ada masalah." Jinoo ikut menjelaskan. Ia berlagak seolah sibuk membaca artikel berita di ponsel, padahal telinganya ikut menyimak pembicaraan ibu dan anak di depannya.

Hyunjin mangut-mangut, tapi tetap saja, harusnya ia tak membuat orang tuanya khawatir kan? Itu sama saja menyusahkan, pikir Hyunjin.

"Papa mau ke mana besok?" tanya Hyunjin mencoba mengalihkan topik pembicaraan, ia teringat Jinoo berkata bahwa mungkin besok tak bisa menjenguknya.

"Ke Jepang, sekitar dua minggu. Kalo sempet, pulangnya papa ke sini bawain oleh-oleh."

"Kalo aja kamu bukan idol, pasti udah diajakin tuh sama papa jalan-jalan ke Jepang," ujar Hyuna.

Hyunjin tertawa, "Aku bakal lebih sering ke Jepang daripada papa, bakal banyak banget Stay di sana beberapa tahun lagi."

Jinoo ikut tertawa menanggapi. "Lagian, papa di sana kayaknya gak ada waktu jalan-jalan, abis urusan kerja selesai, papa pengen cepet-cepet pulang ketemu kamu."

"Oh, cuma kangen sama Hyunjin aja, sama istrinya engga." Hyuna melengos, memasang tampang sebal.

"Mulai deh kayak bocah." Jinoo menggeleng-gelengkan kepalanya. Hyunjin tertawa pelan. Berada di suasana hangat seperti ini, membuat Hyunjin ingin hidup lebih lama, menghentikan waktu dan sejenak menikmatinya.

Tok tok tok

Ketiganya menoleh bersamaan pada pintu kamar yang baru saja diketuk dari luar. "Bentar." Hyuna hendak membukakan pintu.

Lalu, setelah dibuka, sosok yang Hyuna kenali berdiri di hadapannya, dengan senyum merekah manis sambil membawa kotak makan.

"Oh, Minho?"

𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧 - 𝐇𝐰𝐚𝐧𝐠 𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang