41. Neverending Story.

642 82 31
                                    

Minggu, 7 Januari 2024.

Bab pertama About Hyunjin di tahun 2024 ini sebenernya bab terakhir. Tapi ceritanya belum ending di bab ini. Coba tebak apa yang berakhir?

Pastiin bacanya fokus yaaa, kalo bisa sambil denger lagu melow dan lagi sendirian hehe.

- H: Hyunjin & Hemophilia -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- H: Hyunjin & Hemophilia -

Pukul jam 8 pagi, Dokter Nam mengambil jubah putih kebanggaannya itu kemudian memakainya. Ia menatap pada pantulan kaca di ruangannya. Hari ini, ia memulai hari tanpa tersenyum pada diri sendiri. Sesuatu yang tak bisa ia jelaskan membuat Dokter Nam mati rasa.

Sang dokter melangkah keluar, kamar inap VIP Hyunjin yang berada di lantai tiga menjadi tujuan pertamanya pagi ini. Haruskah ia merasa bersalah? Haruskah ia bersembunyi sebab tak sanggup melihat keputusasaan Hyunjin?

Dokter Nam memasukan tangannya ke saku, pandangannya beredar luas mengamati aktivitas para pasien yang beberapa sedang tersenyum, dan beberapa lagi sedang melamun.

Bertahun-tahun mengemban profesi mulia ini, ia tahu betul bagaimana perasaan pasien-pasien di rumah sakit. Do'a yang terpanjat di tempat ini tak pernah dusta, tulus tanpa terkecuali. Dan Dokter Nam yakin, Tuhan lebih sering mewujudkan harapan orang-orang yang putus asa di tempat ini.

Tuhan itu baik, begitupun kepada Hyunjin kecil yang dahulu tak tahu cara berdo'a. Sosok lemah penghuni kamar di hadapan Dokter Nam kini, adalah mahluk Tuhan yang sangat disayang, diberi keajaiban tak terhitung jari, sampai-sampai stok keberuntungannya habis terpakai.

Dokter Nam mencoba menguatkan dirinya sekali lagi, menemui Hyunjin merupakan suatu tantangan baru mulai sekarang, sebab pastinya Hyunjin sedang menutup diri, jatuh dan hancur. Ia merasa malu dan bersalah karena tak bisa melakukan apapun.

Pintu itu diketuk tiga kali, kemudian ia buka perlahan. Dokter Nam masuk dengan kepala tertunduk, lantas mendongak untuk menyapa Hyunjin lebih dulu.

"Selamat pagi, Dokter Nam!"

Namun, tak disangka-sangka, Hyunjin menyapanya lebih dulu. Dokter Nam mematung di tempat, nyaris tak berkedip kala melihat pemandangan luar biasa pagi ini. Seorang pasien yang baru saja diberi kabar buruk kemarin, pagi ini sudah tersenyum secerah matahari.

Hyunjin menyambutnya dengan hangat, ia duduk di atas kasurnya dengan buku novel di pangkuan. Senyum itu mungkin palsu, tapi Dokter Nam tetap kagum dengan bagaimana Hyunjin bisa tersenyum dan membohongi dirinya sendiri hanya dalam waktu semalam.

"H-Hyun? Gimana kabar kamu?"

"Sini, dok! Duduk." Hyunjin rupanya sudah menyiapkan kursi di samping kasurnya untuk Dokter Nam dapat duduk.

Lantas Dokter Nam segera duduk, senyum mulai terbit ketika melihat senyum Hyunjin dari dekat.

Bagaimana bisa ada manusia sekuat Hyunjin? Bagaimana mungkin anak muda hebat ini menjadi pasiennya dan harus terjebak di rumah sakit alih-alih terbang tinggi menikmati masa muda? Sekali lagi, Dokter Nam semakin menyayangi Hyunjin.

𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧 - 𝐇𝐰𝐚𝐧𝐠 𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang