Melangkah tidak tau arah, saat malam mulai membuatku rasaku jadi keliru, tampa alas kaki, dan air mata dipipi, Aku berlari kian kemari mencari siapa yang harus Aku salahkan atas semua ini.
Aku sudah kehilangan banyak orang, termasuk diriku sendiri, bagaimana Aku bisa mengatakan kepadanya, jika Aku juga kesepian, Aku ingin berada dekat dengannya, tanpa harus mendapatkan penolakan.
Tanganku bergetar, suara keras memakiku telak, Aku tak hentinya memejamkan mata saat tubuhku terhuyung, dorongannya begitu keras Ku rasakan, tapi sial, fisikku tak sesakit itu, hatiku malah jauh lebih hancur.
Perkataannya bak bom waktu yang siap meledakkan diriku, Aku masih dengan baju khusus operasiku, tapi semua orang mencabiknya dan menyalahkanku akan semua tragedi yang terjadi.
Tepat hari ini, kembaranku Becca Lavina Alba, seorang pengacara ternama, meninggal di meja operasi di mana dokter yang bertanggung jawab adalah Aku, Adiknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hay guy ceritanya Gue ganti, karena pas Gue buka text yang biasanya ganti jadi angka semua alias eror, dan draff yang udah Gue siapin juga ilang, jadi yang hantu Freen masih dalam pemulihan ya, kalau bisa Gue lanjut ntr, dan di sini menormalisasikan pernikahan sejenis ya, homofobic jangan mampir. . . .
Bagaimana pernikahan yang tidak dilandaskan dengan cinta akan menemui karmanya?
