part 9 | Almost Went Bad

2 1 0
                                    

Rosa dengan segera pergi menjemput si kembar. Emosi mulai menguasainya lagi setelah mendengar kata-kata yang tidak ingin dia dengar selama 5 tahun terakhir ini.

"Pada akhirnya lagi, aku yang selalu menjadi jahat." Kesal Rosa.

Rosa menghentakkan kaki ke lantai untuk menyalurkan emosinya. Berpikir bahwa yang dia injak adalah wajah William dan ibu-ibu tua Bangka itu.

"ROSA!"

Rosa menoleh kebelakang dan mendapati Julius. Kekasihnya, atau sekarang mantan? Dia pun tak peduli dan memilih untuk kembali berjalan tanpa menggubris teriakan Julius yang terus memanggil namanya.

"Rosa! Tunggu!" Teriak Julius tanpa peduli tatapan kesal orang-orang yang melihatnya berteriak seperti ABG saja.

Rosa yang masih tak peduli langsung mendapatkan tarikan dari lengannya lalu menatap wajah Julius yang terengah-engah saat mengejar dirinya.

Julius yang berhasil menangkap Rosa, kini sedang mengatur nafasnya karena dia berlari-lari untuk mencari Rosa.

"Kamu mau apa? Hubungan kita sudah selesai!" Ucap Rosa menatap tajam kepada lelaki dihadapannya.

Julius tau, bahwa kekasihnya ini bukan sedang kesal melainkan kecewa.

"Bukan begitu sayang, ibuku telah menerimamu. Jadi, jangan kesal lagi ya? Aku kan sudah berjanji padamu untuk melindungi-mu." Kata Julius.

"Bagaimana cara aku mempercayaimu setelah mendapatkan bentakan mentah-mentah dari ibumu?" Tanya Rosa.

Rosa memang kesal setelah mendapatkan bentakan tersebut tetapi perasaan kecewa lebih besar karena harus merelakan lelaki yang mencintainya dan juga sudah berjanji padanya.

Julius tersenyum, dia lalu menarik tangan Rosa secara lembut agar Rosa mengikutinya.

"Kau mau membawaku kemana?" Tanya Rosa.

"Menjemput si kembar yang mungil dan manis."

"Lalu ibumu?"

"Ibuku sedang tidur." Jawab Julius yang membuat Rosa mengerinyit.

"Aku sedang serius Julius!" Kesal Rosa.

Julius terkekeh, lalu berkata, "aku juga memang sedang serius."

Rosa hanya mendengus kesal dan membiarkan tangannya ditarik oleh lelaki itu.

Jika memang ibunya telah menerima dirinya, dia akan sangat bahagia dan tidak akan menyia-nyiakan lelaki ini.

Selama di perjalanan menuju ke sekolah si kembar. Julius terus-menerus membujuk Rosa agar wanita itu tidak kesal lagi padanya.

"Sayang, jangan marah hm?" Sembari mengelus pipi Rosa, Julius kembali berkata, "Aku serius tidak akan meninggalkanmu."

Rosa menatap Julius, dia menyipitkan matanya lalu bergerak perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah lelaki itu.

Julius seketika menahan nafas karena jarak wajahnya sekarang sangat dekat dengan Rosa.

Julius mati-matian untuk tidak mencium Rosa, tetapi matanya selalu menatap bibir wanita itu.

Rosa tersenyum, "sedang menahan nafas ya?" Tanya Rosa yang membuat alis lelaki itu mengerinyit kesal.

Julius menangkap kedua pipi Rosa, dia gemas terhadap pacarnya ini. "Nakal kamu ya?" Kata Julius dan mulai perlahan mendekatkan wajahnya.

-

and you all know what happened :)

-

Kemudian kedua orang itu sampai di sekolah dasar taman anak ramah.

Perjuangan SejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang