Part 4 | Wedding

14 2 0
                                    

Julius Azzura, terkenal sebagai si suka bisnis dan selalu membuat peluang untuk usahanya. Dimulai dari peluang kecil sampai peluang yang besar, semuanya dia lakukan yang penting bisa menghasilkan uang. Tapi, ada satu kekurangannya. Kreatif.

"Bos! Rangkaian acara di pesta pernikahan klien tidak sesuai seleranya. Klien ingin terlihat wedding yang lebih modern dan wahh!" Julius menatap bawahannya yang tergesa-gesa, bagaimana tidak? Acara wedding tersebut akan diselenggarakan besok siang dan kata klien itu rangkaian acaranya tidak memuaskan?

Julius memijit pelipisnya, "padahal saya sudah semaksimal mungkin dan apa katanya? Tidak sesuai seleranya? Mau nya yang bagaimana sih?" Kesal Julius. Kepalanya benar-benar pusing karena permintaan kliennya itu.

"Tunangan wanitanya tidak merasa puas karena tidak ada hal yang bisa menarik mata, dia ingin pestanya terkesan wahh dan mengejutkan."

Julius menghela nafasnya kasar, dia lalu menatap bawahannya itu, "Liam, kalau begitu aku akan mencari sesuatu yang katanya 'wah' itu, aku pergi dulu."

Liam yang sebagai bawahannya juga ikut menghela nafas kasar, dan berkata, "banyak mau ni cewek."

Julius terkekeh, "begitulah, anggap biasa saja karena semua orang pasti ingin pesta pernikahannya sempurna." Julius berlalu pergi setelah mengatakan hal itu karena jam makan siang sudah tiba.

Dirinya tidak sabar karena hari ini adalah saatnya makan bersama dengan wanita yang memiliki dua anak kembar. Dirinya kagum saat pertama kali bertemu dengan wanita itu. Tepatnya saat Rosa tanpa pikir panjang menghadapi seorang pria yang berbadan besar tanpa ada rasa takut.

"Benar-benar dapat membuatku tertarik." Katanya yang senyum-senyum sendiri.

Rosa yang sebenarnya dari tadi menunggu kehadiran seseorang dari depan pintu rumah, dirinya langsung mengembangkan senyuman saat seseorang itu telah datang dengan mobilnya.

Rosa berjalan menghampiri Julius yang juga sedang tersenyum, dan berkata, "hai, kau tiba tepat waktu."

Julius tersenyum, "karena aku menantikan hari ini dari kemarin." Katanya sambil menatap Rosa.

"Mom! Ayo masuk aku sudah lapar!" Teriak Justin dari dalam rumah.

Kedua anak kembar itu menuju pintu depan rumah dan mendapati ibu mereka sedang berduaan dengan seseorang.

"Justin! Lihat ada Daddy!" Kata Stefan sambil menunjuk Julius.

"Hai Daddy!" Pekik Justin.

Julius mengangkat sebelah alisnya lalu menatap Rosa, "Daddy?" Tanyanya.

"Artinya aku sudah berkeluarga denganmu?" Tanya Julius.

Rosa tidak menjawabnya, dirinya memilih menarik tangan lelaki itu untuk masuk ke rumahnya.

Terlihat wajah Rosa memerah malu,

Julius tertawa kecil melihat wanita itu malu-malu kucing sambil menarik tangannya.

"Hai Dad!" Sapa Stefan dan Justin kompak.

Julius tersenyum, "Hai juga boy."

Rosa mendengus, "a-ayo kita makan, semuanya sudah siap." Kata Rosa salah tingkah.

Selama mereka berempat makan, terdengar suara tawa yang menyenangkan di meja makan tersebut terlihat seperti sebuah keluarga yang harmonis.

"Masakan kamu benar-benar enak, Rosa." Puji Julius sambil menatap wanita itu yang langsung tersenyum saat di puji.

"Masakan mom memang enak! Ya kan Stefan?" Ujar Justin.

Stefan mengangguk sambil mengembangkan senyumannya, "ya, kau benar. Masakan mom paling enak!" Katanya antusias.

Perjuangan SejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang