29~Extra Part

56.5K 2.7K 139
                                    

Woiiwoiiiwoiiii hahahaha
Extra part nya dateng, bacaa yaaaa bay bayyyy

------------

"Pipiiih!!!"teriak gadis kecil berpakaian serba kuning di pinggir jalan, membuat semua orang menoleh ke arahnya. Gadis kecil itu tidak mempedulikannya, yang terenting baginya orang yang dia panggil ayah itu segera datang kepadanya.

"Ganesh, jangan teriak dong, suara kamu itu kayak toa masjid sayang, nanti adek nya keluar loh,"kata perempuan yang mungkin umurnya lebih tua dari perempuan yang dipanggil Ganesh tadi, emang tua kan ibu-ibu hamil, bumil.

"Bialin aja mih, Pipih sih jahat tinggalin aku ama Bunda,"sungutnya sambil berjongkok.

"Liat aja nanti Pipih aku gebukin pake sepatu balu aku, nih iaat Om Betlan yang kasi aku Bunda, tapi aku liat liat sepatunya milip punya Atika tetangga aku, apa Om Betlan culi sepatunya yah?"kata Ganesh sambil sibuk berpikir dengan mencembungkan pipinya.

'Ayahmu emang kurangajar nak, beruntung bundamu sabar,'batin perempuan yang dipanggil Bunda.

'Sebenernya ini salah orangtuamu itu, dasar otak udang, teganya mereka menitipkan anak secerewet dan sebandel Ganesh, huh menyebalkan. Awas aja lo D kuadrat! Gue basmi lo berdua,'batin si Bunda lagi.

"Bunda, liat itu Pipih! Bawa tante genit, ih Pipih nakal,"tunjuk Ganesh di seberang jalan.

Bunda menoleh ke arah tunjukan Ganesh sambil berkacak pinggang menunggu datangnya sang Pipih.

Pipih tersenyum malu ketika sang tante genit mencium pipinya secara spontan, namun ketika dia melihat ke depan, semuanya sirna. Dua wanita galak menatapnya dari jauh dan bersiap memutilasinya, dengan gaya sok cool nya, pria itu menepis wajah sang tante genit agak kasar dan berjalan menyebrang dengan gagah.

"Maafin Pipih ya Ganesh, sayang,"kata Pipih lalu menggendong Ganesh.

"Ganesh udah gede Pih, tulunin, Ganesh bisa jalan sendili,"kata Ganesh meminta turun.

Pipih menurunkannya lalu menoleh ke arah Bunda. "Apasih Fell? Hehe,"Pipih tertawa kecil, dia merasa terintimidasi oleh tatapan Fella.

"Lo ini ya, masih aja genit. Istri lo lagi dirumah, masih aja sempet-sempetnya jalan sama cewek, gue laporin lo ke Ana,"ancam Mimih alias Fella ke Pipih yaitu Jero.

"Pliss jangan kasi tau ya Fell, gue gamau tidur deket sumur lagi, please,"kata Jero sambil memohon kepada Fella.

"Bunda gak boleh gitu sama Pipih, kasian Pipih nanti badannya bentol semuaa, telus kejebul lagi masuk sumul,"kata Ganesh kepada dua orang dewasa di depannya.

"Tuh, Bunda dengerkan kata Ganesh, gaboleh Bun, Ganesh pinter deh, sini Pipih cium,"kata Jero lalu berjongkok disamping Ganesh.

"Gamau,"kata Ganesh memegangi kedua pipinya.

"Kok gamau? Biasanya Pipih cium, Ganesh mau?"tanya Jero dan Fella hanya cekikikan.

"Pipih pilih cium pipi tante gombleng itu apa aku lapolin Mimih dilumah,"ancam Ganesh.

'Gombleng? Gombleng apaan? Tapi kan tante, wah lumayan lah nyium cewek,'batin Jero.

"Tante gombleng aja deh, mana?"tanya Jero senang sambil celingukan.

"Jero be-"kata Fella terputus.

"Diem deh Bun, ini urusan Ganesh sama Pipihnya,"kata Jero sambil tersenyum senang.

'Bego lo gak ilang-ilang, mending gue pulang ah, pegel,'kata Fella dalam hati. Fella mulai berjalan sambil menunggu taksi lewat.

"Huh dasar bumil. Ganesh mana tantenya?"tanya Jero senang.

KENTUTEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang