23~Goodbye..

26.9K 2K 72
                                    

Silahkaaan

----------

Deva pov

Gue berdiri dari posisi duduk gue tadi. Baju gue putih bersih, siapa ya yang nyuci? Kiri kanan gue gelap cuman ada satu penerangan di depan, cahayanya putih banget. Gue berjalan ke arah sinar putih itu makin lama makin jauh. Gue berlari ke arah sana walaupun keringat gue bercucuran, gue gak seneng gelap, gue lari ke asal sinar itu dan tiba-tiba semuanya terang benderang...

"Please om tante jangan,"kata seseorang entah siapa.

"Maafin kami, tapi... Kami.."Aargh kepala gue sakit.

"Gimana sama Deva nantinya Pa?"tanya seorang laki-laki.

"Kita gabisa apa apa, semoga saja semua kembali seperti semula,"kata seseorang lagi.

"Kasian Deva,"katanya lagi.

Siapa sih itu yang ngomong? Kok nyebut nyebut nama gue? Perlahan gue membuka mata gue, jantung gue berdetak cepat kayak habis lari-lari. Keringet gue bercucuran. Dan pas gue buka mata gue liat Betran udah nangis kayak ada orang ninggal, masa dia nangis? Aneh.

"K-kak.."panggil gue ke Betran.

Betran masih tetep nangis ngadep ke pintu luar. Gue kesel.

"Bet..betran!"panggil gue lebih keras.

Betran menoleh sejenak ke gue dan matanya terbelalak lebar, dikiranya gue hantu?

Betran mendekat ke gue, lalu menggenggam tangan gue erat.

"Lo udah sadar Dev? Akhirnyaaa.. Ma! Pa! Arland!!"teriak Betran di kuping gue.

PLAK

Gue gampar kepala Betran. Tangan gue langsung sakit, entah tenaga dari mana gue bisa gampar dia.

"Udah bisa mukul sekarang ya lo? Kemaren aja tidur mulu,"ejek Betran sambil mengusap kepala gue.

"Deva anak mama,"kata mama langsung meluk gue.

"Iya ma Deva kan emang anak mama,"kata gue sambil nahan sakit. Emak gue emang samson.

Papa datang lalu mengusap pipi gue dan Arland langsung memeluk gue di tempat tidur.. Gue di rumah sakit?

"Lo gak kangen sama kita semua?"tanya Arland setelah melepas pelukannya.

"Kangen kenapa? Kan gue tiap hari ketemu lo, yang ada gue bosen,"kata gue sambil tertawa.

"Lo gak lupa ingatan kan? Kata dokter cuman geger otak ringan gaknyampe lupa ingatan,"kata Betran panjang lebar sambil muncrat ke muka gue.

"Betran pelan-pelan ngomongnya, ludah kamu muncrat,"kata Mama sambil tertawa.

"Enggak, gue gak lupa ingatan kok. Cuman gue gamau inget kejadian kemaren aja,"kata gue mau duduk.

Arland sama Papa langsung berdiri menahan gue yang mau duduk. Gue disuruh tiduran lagi.

"Bagus deh jadi kita gaperlu kan capek-capek bikin ingetan lo balik, udah kayak sinetron,"kata Arland sambil ketawa dan semuanya ikut ketawa.

"Permisi,"ada suara dari pintu luar.

"Masuk,"kata Mama lalu membuka pintu.

Dan masuklah empat setan dari luar.

"Devaaaaa,"panggil Ana sama Fella dan langsung meluk gue membabi buta.

"Gue..susah..na-fas,"kata gue dan mereka tertawa kencang.

"Davin mana?"tanya Jero dan langsung dibekep sama Arland dan dibawa keluar?

KENTUTEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang