Disebuah rumah yang cukup mewah terlihat seorang anak laki-laki yang sedang duduk diam diruangan tamu seorang diri .
Terdengar suara hujan yang cukup deras ditambah dengan suara petir yang menggelar keras .Anak itu nampak sangat murung dan tak bergairah seperti anak pada umumnya yang selalu ceria .
Dengan sedikit menundukkan kepalanya ia bermain mengayunkan kakinya diatas kursi yang cukup tinggi bagi dirinya yang berusia tiga tahun .
Sesekali ia melirik kearah kanan dan kiri di sekelilingnya .
Ia melihat ruangan rumah itu nampak sangat sepi seperti tak berpenghuni , tidak ada getaran keceriaan didalam rumah itu . Sesekali anak itu menghela nafasnya dengan tatapan polosnya .
Tak lama ia mendengar suara kedua orangtuanya yang baru saja datang dalam keadaan yang sangat berisik dan membuatnya begitu bersedih ."Ini semua kesalahanmu , kamu yang membuat perusahaan kita hampir bangkrut. Jika kamu tidak tergoda dengan rayuan Naadi mungkin sekarang perusahaan kita aman-aman saja "
"Kamu menyalahkanku lagi ? Kamu pikir aku bakal tahu akan seperti ini jadinya ? Aku menerima kerjasama dengannya karena untuk Adnan juga "
"Jangan melibatkan Adnan dalam kesalahanmu ... Dia tidak ada sangkut pautnya dengan ini "
"Terserah kamu saja , aku muak mendengar ocehanmu setiap hari "
Adnan yang mendengar pertengkaran kedua orangtuanya dengan rasa takut mendengarnya , Adnan menutup telinganya rapat-rapat .
"Berhenti berhenti berhenti Adnan takut jangan bertengkar Adnan takut ... Berhenti , Adnan minta maaf "Adnan berteriak tak terkendali sembari memberontak diatas sofa.
Mereka yang mendengar teriakan anaknya langsung berlari kearah Adnan dan mencoba menenangkannya .Adnan memiliki trauma besar diusianya yang masih kecil sehingga ketika ia mendengar pertengkaran dia akan ketakutan .
"Adnan tenanglah , Adnan .. Adnan lihat ibu , Adnan lihat , dengarkan ibu " ibu memegang kepalanya agar Adnan tak memberontak .
Sedikit demi sedikit Adnan mulai tenang dan menatap mata ibunya ."Ibu . "
Suara kecil mungil itu nampak sedikit serak setelah berteriak begitu sangat kencang .
Ibu menatap wajah putra semata wajahnya penuh dengan lelah namun tetap terlihat dengan kuat .
Ayah yang melihat setiap hari bagaimana kasih sayang istrinya dan kesabaran mengurus Adnan ia mulai luluh dan langsung memeluk istri dan anaknya ."Sayang maafkan aku karena terlalu ceroboh dalam segala hal apapun .. maafkan aku karena tidak pernah mendengarkanmu ? Aku janji mulai sekarang akan menjadi suami juga ayah yang baik untuk kalian "
Meskipun sedikit sulit untuk menerima permintaan maaf dari suaminya , namun kali ini ia ingin memberi satu kesempatan untuk suaminya itu .
Ia melakukannya untuk Adnan , anak semata wayangnya .Hari demi hari disetiap langkah yang mereka ambil untuk membahagiakan Adnan kini berbuah hasil . Mereka berhasil menyelamatkan perusahaan yang hampir bangkrut dengan susah payah .
Kini perusahaan mereka dikenal dengan sangat baik dan banyak perusahaan lain yang ingin bekerja sama dengan mereka .
Ini terasa seperti mimpi namun inilah hidup , terkadang kita berada dibawah dan terkadang kita berada di atas .Bahkan kini Adnan bisa mendapatkan pengobatan yang sangat bagus di rumah sakit yang terkenal di Rumah Sakit Universitas Nasional Chonbuk di Jeonju Korea Selatan .
Namun kenyataannya itu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh mereka .
Dokter baru saja mengatakan jika kanker yang sedang dijalani Adnan tidak bisa di sembuhkan . Ini adalah kabar yang paling berat bagi mereka terutama Adnan , Adnan yang baru saja tiba kini senyumannya yang manis tiba-tiba hilang setelah ikut mendengar apa yang dikatakan dokter barusan .
Adnan hanya bisa menangis dalam diam juga tak percaya , ia merasa jika Tuhan tidak pernah adil padanya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutitipkan surat terakhir untuk SAHABATKU (End)
Fiksi RemajaHanya kata maaf yang bisa dikatakan Adnan dalam surat terakhir nya .. ∆BossNoeul ∆Boss Chaikamon ∆Noeul Nuttarat Dibuat : 16 Agustus 2023 Tamat :