Chapter 17

184 31 2
                                    

Happy reading♡
.
.
.
💎

"Jenn,, liat anak gue nggak?." Tanya Nayeon yang terlihat kebingungan mencari putranya itu.

"Santai Nay,, nafas dulu. Itu jeongwoo lagi ngumpul sama yang lain di depan." Jawab Jennie

Nayeon bernafas lega,, "Sehabis kejadian itu gue jadi khawatir berlebihan sama Jeonggwo." Ujarnya.

"Wajar itu mah Nay." Jawab Irene datang dari dapur sembari membawa buah lalu ditarohnya di meja tempat para ibu-ibu berkumpul.

"Ini semua gara-gara suami gue yang sok ngide buat liburan kesini,, malah jadinya gini huh." Kata Nayeon mendengus

"Suami lo ga salah Nay, yang penting itu niatnya. Dia juga gak bakal tau kalau bakal ada musibah gini kann." Ujar Wendy

"iyaa bener kata Wendy, support aja suami lo dia pasti juga ngerasa bersalah banget dukung dia ini bukan salahnya kok." Tambah Rose

"Ini beneran belum tau gimana caranya kita keluar dari sini?." Tanya Lisa

"Kita doakan aja ya lis semoga suami-suami kita bisa nemuin gimana caranya keluar dari sini? Yang penting kita harus sama-sama terus gak boleh mencar sendiri-sendiri soalnya kita gak tau apa yang bakal terjadi selanjutnya,, antisipasi aja bukan buat mau nakutin kalian." Kata Jisoo

Yang lainnya pun menganggukan kepala mengiyakan perkataan Jisoo. "Gue mau ngupas buah buat anak-anak ya? Ada yang mau ikut?." Tanya Jisoo

"Gue." Sahut Jennie,, "Udah ni cuman gue aja yang lain pada gamau ikut?." Tanya Jennie. Seperti dugaan yang lainnya malah pura-pura tidak mendengar perkataan Jennie, "Oh awas ya lo padaa." Kata Jennie sambil menunjuk satu-satu.

Jennie dan Jisoo langsung saja menuju dapur, sesampainya di dapur Jisoo dan Jeniie langsung saja mengambil sebuah pisau untuk mengupas buah.

"Kebiasaan banget kalau di mintaiin tolong pada pura-pura gak denger." Keluh jennie

"Biar aja lah Jen kayak gak tau mereka aja." Kata Jisoo

"Iya jugaa sie, tapi keterlaluan banget anjir malesnya." Kata Jeniie,, "Jis ini lo yang motong-motong ya biar gue yang ngupas." Lanjutnyaa

"Oke siap laksanakan." Kata Jisoo sambil tersenyum

"Jujur lo takut gak sih Jiss?." Tanya Jennie

"Takut apa?." Tanya Jisoo balik

"Takut kalau nanti pasti ada hal yang tak terduga terjadi lagi." Jawab Jennie

"Ya kalau ditanya takut sih ya takut, siapa sih yang gak tak-,,,awwwwww."

"Ya ampun Jiss!,,". Jennie sangat kaget saat tangan Jisoo yang tak sengaja teriris pisau. "Itu darahnya banyak banget, bentar gue ambilin kotak p3k dulu." Langsung saja Jennie berlari untuk mengambil kotak p3k.

"Jen,,, gak usah ini cuman kegores dikit dicuci pake air juga udah berhenti kok darahnya." Teriak Jisoo tapi tak di hiraukan oleh Jennie

Langsung saja Jisoo menuju wastafel untuk mencuci jarinya yang tergores pisau itu, betapa terkejutnya Jisoo saat ia menghidupkan air wastafel itu yang keluar bukan air melainkan darah, iya darah merah segar.

"Astagfirulah." Kata Jisoo tidak percaya sambil memundurkan badannya ke belakang menjauhi wastafel itu .

"Kenapa mahh?".tanya Asahi yang kebetulan sedang lewat dan melihat sang mama yang terlihat sangat terkejut itu.

Jisoo tak menjawab tapi ia menunjuk ke arah wastafel, Asahi yang melihatnya pun sama terkejutnya dengan sang mamanya itu. "Mah kok airnyaa....".

Jisoo kembali maju mendatangi wastafel itu dan langsung saja mematikan wastafel yang mengalir darah itu. "Asahi,, jangan cerita kejadian ini ke siapa-siapa ya? Cukup mamah dan kamu aja yang tau mamah gak mau buat semua orang jadi panik nantinya okei? Bisa janji sama mamah?." Ujar Jisoo serius kepada Asahi

"Tapi mah ini hal yang serius". Jawab Asahi, ia tak yakin dengan keputusan mamahnya itu.

"Please ya Sa?,, mamah gak mau bikin semuanya khawatir." Lanjut Jisoo meyakinkan anaknya itu.

Asahi sangat tak yakin dengan keputusan mamahnya itu, tapi jika di pikir-pikir ada benarnya juga. karena banyak kejadian yang terjadi jika semua orang tau apa yang terjadi kali ini pasti semuanya juga bakal gak karuan paniknya. Asahi pun mengiyakan perintah mamanya untuk merahasiakan hal ini.
 
"Eh Asahi?,, kok disini?." Tanya Jennie yang baru datang sambil membawa sebuah kotak p3k.

"Ehehehe iya tan mau ambil minum." Kata Asahi sambil tersenyum hambar

Asahi menatap sebuah kotak di tangan Jennie yang mencuri perhatiannya itu, "Itu buat siapa tan?." Tanya Asahi sambil menunjuk kotak yang ada di tangan Jennie.

"Ini buat ngobatin tangan mamah kamu yang ceroboh." Ujar Jennie sambil meletakkan kotak p3k itu di meja dapur dan langsung saja mengobati tangan Jisoo yang terluka itu.

"Mama gakpapa kok Sa, cuman kegores dikit aja." Kata Jisoo kepada Asahi

Asahi menatap sang mama, perasaannya campur aduk saat ini melihat mamanya yang pura-pura tegar itu. "Kebiasaan." Kata Asahi dalam hati, setelah mengambil minum dari kulkas yang dijadikan alasan itu tadi Asahi langsung bergegas pergi.

"Kegores dikit apanya,, jelas-jelas ini lukanya dalem begini Jis." Omel jennie kepada jisoo sembari mengoleskan obat merah ke jari Jisoo. "Dah selesai, ini sisanya biar gue aja lo anter yang udah selesai aja." Lanjut Jennie

"Beneran gapapa nih?." Tanya Jisoo

"Iyaaa." Balas Jennie sambil tersenyum

Setelah mengantarkan buah ke para anak-anak, Jisoo yang melihat sang suami Taehyung langsung memanggil dan menarik tangan sang suami. Taehyung sangat bingung dengan Jisoo tak biasanya istrinya bersikap seperti ini.

"Kamu kenapa Jis?." Tanya Taehyung masih dengan posisi Jisoo menarik lengannya, Jisoo tak menjawab ia masih saja lanjut berjalan dan berhentilah mereka di suatu tempat di belakang villa.

"Kita harus bicara." Ujar Jisoo sembari melepaskan lengan taehyung,, "Iyaa tapi kan kita bicara gak harus disini." Jawab Taehyung.

"Kita harus cepet keluar dari sini, pokoknya harus secepatnya!." Kata Jisoo sedikit menaikan volume bicaranya.

"Iya Jis iyaa aku tau, ini juga aku sama yang lainnya lagi berusaha buat cepet nyari jalan keluar dari sini... Kamu jangan khawatir yaa? Semuanya pasti baik-baik aja oke?."

"Gimana aku bisa tenang?, apa kamu bisa menjamin kalau setelah ini ngga ada kejadian apa-apa lagi?,,, aku khawatir sama anak-anak

"Sayang... kamu kenapa? Ada masalah?." Tanya Taehyung sambil memegang kedua tangan sang istri itu. "Loh ini tangan kamu kenapa?." Tanya taehyung lagi saat melihat perban melilit jari sang istri itu.

"Cuman kegores pisau aja, bukan hal yang serius." Jawab Jisoo,, " udah jangan mengalihkan pembicaraan, intinya aku mau kita secepatnya udah keluar dari tempat ini!." Lanjut Jisoo yang langsung pergi meninggalkan Taehyung.

Pasti sudah terjadi sesuatu batin Taehyung.


Don't forget klick bintangnya ya♡
.
.
.
Dan jangan lupa tinggalin jejak

Kompleks Treasure Family♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang