Kehidupan mereka berubah setelah tinggal di rumah Eyang Putri, jarang ada keceriaan, hanya ada ketakutan dan waspada. Banyak kejadian yang tidak masuk akal, mereka di teror?
Siapa dan apa tujuan peneror itu? Sekuat apa Ia sampai mampu menaklukan ma...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebelum tidur, Haruto dan Jeongwoo menyempatkan untuk membaca buku sebentar, untuk persiapan materi besok.
"To." Panggil Jeongwoo.
"Apa, setan lagi?" Tebak Haruto, cukup Haruto muak dengan pembahasan hantu.
Jeongwoo mengangguk, membuat Haruto menghela nafas lelah.
"Udah lah Woo, kita fokus sama dunia kita sendiri, gak usah mikirin mereka yang beda sama kita." Ucap Haruto.
"Tapi kita hidup berdampingan sama mereka, To." Ucap Jeongwoo.
"Yaudah kalo gitu masing-masing, kita gak boleh ganggu mereka, mereka juga gak boleh ganggu kita!" Tegas Haruto.
BRAKK BRAKK
Keduanya terperanjat kaget, ketika bagian bawah kasur seperti ada yang menendangnya.
"Tuhkan To..." lirih Jeongwoo takut.
"Udah cuekin aja." Ucap Haruto.
Tok tok tok!
Setelah tadi kasur, sekarang giliran jendela kamar mereka di ketuk-ketuk, Haruto yang muak dan merasa terganggu memberanikan diri, untuk melihat keluar.
"Caper banget si jadi setan! Udah mati juga." Marah Haruto.
Hihihihi...
Haruto dapat mendengar suara tawa itu, tapi Ia belum melihat wujudnya.
"Haha hihi haha hihi, keluar Lo!" Ucap Haruto.
"Haruto! Dia setan, mau Lo ajak baku hantam juga gak bisa." Ucap Jeongwoo.
"Udah Lo diem aja." Ucap Haruto.
"Yehh batu banget, dikasih tau juga." Jeongwoo cemberut, kemudian berjalan keluar dari kamar.
"Penakut!" Ucap Haruto.
Setelah Jeongwoo pergi, Haruto merasakan hembusan angin yang kecang. Sangkin kencangnya, Haruto terhuyung hingga menabrak tembok.
"Shit!" Umpat Haruto, seraya menyeka darah di dahinya karena benturan tadi.
PRANGG...
Gelas yang ada di atas meja belajar tiba-tiba terlempar, hampir mengenai Haruto.
