14

134 12 0
                                    

Satu minggu berlalu, kejadian aneh terus bermunculan di rumah eyang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu minggu berlalu, kejadian aneh terus bermunculan di rumah eyang. Mulai dari bangkai yang muncul di depan pintu, bunyi dentuman di atas genteng, anak-anak yang tiba-tiba hilang kesadaran sambil memegang pisau dan masih banyak lagi.

"Kata ibu apa?" Tanya Junkyu.

"Katanya, kunci kamar eyang ada di loteng kalo gak salah, di peti gitu." Ucap Jihoon.

"Kita harus cepet, gue udah pusing sama kejadian gak masuk akal di rumah ini." Ucap Hyunsuk.

"Jadi kita ke loteng sekarang?" Tanya Yoshi.

Para abang dan adiknya saling bertatapan satu sama lain, sebelum akhirnya mengangguk.

★★★

"Di sebelah sini gak ada, coba lo ke sana, Woo!" Titah Haruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Di sebelah sini gak ada, coba lo ke sana, Woo!" Titah Haruto.

"Ayolah, sama lo gue takut anjir." Ucap Jeongwoo.

Hampir satu jam mereka berada di loteng, tapi belum juga menemukan peti yang di maksud ibu mereka.

"Peti yang kaya gimana sih?" Tanya Mashiho.

"Gue juga gak tau." Ucap Jihoon.

"Yaudah cari aja yang bentuknya kaya peti." Ucap Hyunsuk.

Karena kondisi loteng minim pencahayaan, mereka memegang senter masing-masing. Karena bosan Junghwan iseng, memainkan senternya, hingga mengarah ke salah satu tembok yang ada di loteng.

Junghwan memincingkan matanya, merasa ada yang aneh dengan tembok itu. Ada beberapa ukiran aneh di tembok itu.

"Oy bang, liat-liat." Panggil Junghwan heboh.

Mereka langsung menghampiri, untuk melihat apa yang di temukan Junghwan. Ada tiga gambar aneh disana.

Gambar pertama, terlihat seorang perempuan yang terduduk sambil menunduk, posturnya seperti sedang menyembah seseorang yang mengenakan jubah.

Gambar kedua, terlihat seseorang yang telentang di atas daun, namun dikelilingi oleh lilin yang menyala.

Gambar ketiga, terlihat dua bayi yang salah satunya di jaga oleh sosok perempuan.

"Gambar kedua, sama kaya yang gue alamin. Waktu mimpiin bang Ji sama bang Hyun." Ujar Asahi.

"Jadi, maksud gambar pertama sama kedua apa?" Tanya Haruto.

Wush...

Hembusan angin kencang tiba-tiba muncul, pintu loteng yang tadinya terbuka langsung tertutup dengan keras, seperti ada seseorang yang membantingnya.

"Apalagi ini ya Allah..." Ucap Jeongwoo.

Doyoung menghela nafas, salah satu tangannya Ia sandarkan di tembok sebagai penyangga.

Tapi tiba-tiba, tembok di dekatnya bergeser, dan terlihat ruangan rahasia.

"Lo apain, doy?" Tanya Junkyu.

"Sumpah gue gak tau apa-apa, gue cuma senderan." Ucap Doyoung panik.

"Mungkin gak si, kalo peti nya di dalem?" Ujar Jaehyuk.

"Bisa jadi!" Ucap Junghwan.

"Yaudah bagi-bagi aja. Gue, bang Ji, Bang Hyun, Junkyu, Asahi, Doyoung sama Haruto ke dalem. Sisanya diluar sini, siapa tau ada bagian yang kelewat." Ucap Yoshi.

"Boleh tuh." Ucap Haruto.

Mereka berpencar sesuai arahan Yoshi. Kondisi di dalam ruangan tampak kotor dan berdebu, tapi tidak ada yang aneh disana.

"Ini cermin ya? Kenapa di tutupin?" Tanya Haruto.

"Gak tau lah, gak usah ngurusin, cari aja petinya." Ucap Junkyu.

Haruto mengedik acuh, Ia kembali berjalan mencari peti yang dimaksud, tapi Ia tidak sadar kalau kakinya menginjak kain penutup cermin, hingga cerminnya terbuka.

Setelah Haruto lewat, Doyoung tak sengaja melihat ke arah cermin tadi. "Buset ganteng juga gue." Ucapnya sambil menyibak rambut ke belakang.

Sementara diluar, Junghwan, Jeongwoo, Jaehyuk, Mashiho dan Yedam masih berusaha mencari.

"Eh liat deh gue nemu buku." Ucap Jaehyuk.

"Buku apaan?" Tanya Mashiho.

Jaehyuk mengedikkan bahunya, lalu membersihkan buku itu dari debu. "Aku, Sandrianne."

"Maksudnya?" Tanya Yedam.

Jaehyuk membuka buku tadi, "Kayak buku Biografi."

Jeongwoo menepuk bahu Mashihi beberapa kali. "Anterin kecing yuk? Gue kebelet bang."

"Sanalah! Kencing aja gak berani." Sarkas Mashiho.

"Ayolah, udah di ujung nih, lo mau gue kencingin disini?" Ucap Jeongwoo.

"Lo mau gue tampol?" Ucap Mashiho.

Karena kasihan pada adiknya, Mashiho mengalah, lagian juga dia gak betah, disini koror banget.

"Dam, Jae, Wan, Gue ngaterin Jeongwoo kencing dulu." Ucap Mashiho.

"Oke bang." Ucap Yedam.

Jaehyuk dan Yedam penasaran dengan buku itu dan mulai membacanya, sementara Junghwan berdiri di depan tembok yang mengarah ke ruang rahasia, Ia penasaran dengan yang di dalam.

Jaehyuk dan Yedam kaget melihat isi buku itu, terdapat foto seorang gadis disana. "Lohh, ini kan–"

★★★

★★★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GHOST || TREASURE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang