10

146 14 0
                                    

Yoshi ingat wajah orang yang memanggilnya tadi, dia Haechan teman sekelasnya Jihoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoshi ingat wajah orang yang memanggilnya tadi, dia Haechan teman sekelasnya Jihoon.

"Lo Haechan kan?" Tanya Yoshi.

Haechan mengangguk, "Kenapa lari-lari, Jihoon pingsan lagi?" Tanya Yoshi.

Haechan menggeleng, nafasnya masih memburu.

"Jihoon—"

"Kenapa?" Tanya Asahi.

"Ikut deh mending, jelasinnya susah." Ucap Haechan.

"Ada apa si?" Tanya Yoshi.

"Gawat banget!" Ucap Haechan.

Haechan berlari terlebih dahulu, sementara Yoshi dan Asahi mengekor di belakang.

Sampai di depan kelas, Haechan menunjuk ke dalam kelas dari luar jendela. Yoshi dan Asahi melotot, melihat Jihoon yang tengah di cekik.

"Lo harusnya tolongin dong, kenapa malah kabur?!" Omel Yoshi.

"Masalahnya dia tuh—"

"Bukan manusia Yosh." Selak Asahi.

Asahi buru-buru masuk ke dalam kelas, sambil melepas kalungnya.

Mulut Asahi bergerak seperti melafalkan sesuatu, sebelum akhirnya melempar kalung tadi ke arah dosen yang sedang mencekik Jihoon.

Srakkk

Akh-!

Wush...

Dosen itu terpental dan memekik, dalam sekejap wujudnya berubah, menjadi sosok hantu laki-laki, kurus kering, wajahnya rusak.

"RAAAAAWWW."

Sosok itu meraung, hingga barisan gigi tajamnya terlihat. Asahi kembali malafalkan sesuatu, kemudian menginjak lantai dengan keras, dalam sekejap makluk itu hilang.

"Bang bangun, bang Ji?" Panggil Asahi.

Sementara diluar Haechan dan Yoshi menyaksikan kejadian tadi dengan takjub sekaligus takut.

"Keren ya adeknya Jihoon." Ucap Haechan.

Yoshi menggeleng pelan, kemudian masuk setelah kondisinya aman.

"Ji, bangun Ji." Ucap Yoshi.

"Bawa ke rs aja." Usul Haechan.

"Gak perlu." Ucap Asahi.

"Kita bawa bang Ji pulang aja." Lanjutnya.

Yoshi mengangguk kemudian membantu Asahi memapah Jihoon, sementara Haechan membantu membawa tas Jihoon.

★★★

"Masih pusing Ji?" Tanya Junkyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masih pusing Ji?" Tanya Junkyu.

Semua orang nungguin Jihoon dari tadi dia pulang, samp sekarang jam 2 malam.

"Gue udah gapapa, kalian kalo mau tidur-tidur aja." Ucap Jihoon.

"Gimana kita bisa tenang, kalo abang aja lemes pucet begini, kaya ayam sakit." Ucap Jeongwoo.

"Lo kalo ngomong bisa disaring gak, Woo?" Ucap Haruto.

"Tapi benerkan?" Ucap Jeongwoo.

"Udah Lo, Haruto sama Jungwhan mending tidur, besok—"

"Libur, tanggal merah." Selak Jungwhan.

"Boong Lo, orang tadi Gue liat item." Ucap Doyoung.

"Orang dia mah nyetak kalender sendiri, jadi merah semua." Ucap Mashiho.

"Emang bener libur, ada perbaikan listrik. Lo gak liat si bang, tadi pas listriknya meledak. Kayak film-film monster, gitu keren dah." Ucap Junghwan.

Haruto menoyor kepala Junghwan, "Otak Lo ketinggalan di kolong?"

"Sakit bodoh!" Kesal Junghwan.

"Ya lagian kalo kebakaran, terus Lo kebakar, gosong gimana?" Ucap Yedam.

"Jadi Jungwhan bakar, pake saos tomat." Canda Jeongwoo.

"Ih iya, enak gak ya rasanya?" Ucap Junghwan.

"Dahlah capek sekolah sama Lu berdua." Ucap Haruto.

Jihoon terkekeh pelan, Mamahnya dulu ngidam apasi kenapa bisa ngelahirin anak serandom Junghwan?

★★★

★★★

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GHOST || TREASURE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang