4

4.8K 319 5
                                    

"Udah gue bilang jangan berurusan lagi sama mereka" Ucap Halka sembari mengobati luka memar di pipi Jevan.

"Mereka yang cari masalah duluan"

"Gue juga udah bilang gak usah ladenin mereka ngerti gak sih"

Halka menatap Jevan kesal dan dengan sengaja ia menekan pipi Jevan namun Jevan tidak merasakan sakit sedikitpun.

Jevan bohong soal ia berkelahi, sebenarnya luka memar di pipinya itu karena ulah Marel.

Ya, Marel mendatangi Jevan.

Flashback

"Mau gue anterin gak?" Tanya Jevan memastikan.

"Gak usah gue bisa pulang sendiri"

"Beneran gak nih?"

Halka mengangguk.
"Gue bukan anak kecil harus di anterin segala"

"Awas aja entar lo ketemu sama setan di jalan"

Halka memukul Jevan walaupun tidak begitu kuat sedangkan Jevan tertawa puas melihat raut wajah Halka yang sedikit ketakutan.

Jevan mengulurkan tangannya mengelus rambut Halka yang sedikit berantakan.

"Gue balik ya"

"Iya hati-hati di jalan, kalau udah sampai kabarin gue"

"Oke"

Halka pun pergi begitu juga dengan Jevan.

Sampainya di rumah baru saja Jevan ingin membuka pintu namun ia di tarik oleh seseorang.

Orang itu adalah Marel.

Bugh!

Jevan mengusap bibirnya yang sudah berdarah akibat pukulan dari Marel.

Marel menarik kerak baju Jevan dan ia kembali melayangkan pukulan.

Bugh!

Jevan? ia hanya diam saat di pukuli.

"Gue kasih lo peringatan satu kali lagi"

Jevan berdecih sembari tersenyum menatap Marel yang terlihat begitu marah.

"Dasar gila"

Jevan hanya menatap kepergian Marel.

Sebenarnya Jevan tau Marel sedang memperhatikan ia dan Halka di cafe tadi tapi ia mengabaikan keberadaan Marel.

Soal lukanya biarkan saja nanti juga Halka yang akan mengobatinya.

Flashback end.

Jevan mengangguk mengerti.

"Iya bawel"

"Awas aja kalau lo masih berantem sama orang-orang gak jelas itu gue yang bakal pukulin lo"

Selesai membereskan kotak obat Halka juga mengambil jaket dan kunci motornya.

Memang sekarang Halka berada di rumah Jevan karena Jevan yang meminta sendiri agar Halka ke rumahnya.

"Lo mau langsung pulang?" Tanya Jevan.

"Mau ngapain lagi gue di rumah lo? mending gue pulang terus tidur"

Jevan menahan tangan Halka.
"Masak bareng mau gak? gue belum makan dari pagi"

Halka pasrah mengiyakan permintaan Jevan.

***
Halka menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang rasanya lelah sekali hari ini.

Halka mengecek ponselnya ternyata ada banyak panggilan masuk dari Aruna namun ia mengabaikannya, Halka menaruh ponselnya di atas meja dan mulai memejamkan matanya hingga tidak terasa ia tertidur lelap.

Just friends [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang