6

4.3K 289 11
                                    

5 menit Halka masih belum mau beranjak dari ranjang padahal sudah jam 9 tapi ia justru semakin menyamankan posisi tidurnya.

Marel juga sudah menyuruhnya agar segera mandi dan sarapan bersama kedua orang tuanya.

Sekarang Halka berada di rumah Marel dan perlu di ketahui semalam Marel membawa Halka dan memperkenalkan Halka pada orang tuanya.

Kedua orang tua Halka begitu menerima dirinya bahkan ibu Marel mengakui kalau ia sangat menyukai dengan sosok pria kecil yang Marel bawa.

Cklek.

Marel berdiri di depan pintu dan menatap Halka yang juga menatap ke arahnya.

"Dari tadi gue suruh lo mandi"

Halka berusaha bangun karena bokongnya masih terasa sakit.

"Makanya gendong"

Marel tertawa gemas menatap Halka yang terus merengek minta di gendong.

Ingat semalam mereka berdua kembali melakukan kegiatan panas di atas ranjang dan berakhir keduanya tertidur di jam 4 pagi.

Sebenarnya Marel belum mau menyudahi kegiatan mereka tapi apa daya Halka yang menangis karena merasakan kram di perutnya.

Marel segera menggendong Halka menuju kamar mandi.

"Mau mandi sendiri atau gua mandiin"

Halka langsung memukul dada bidang Marel cukup kuat.

"Cepetan turunin gue"

Marel hanya tertawa pelan lalu menurunkan Halka.

Marel sudah keluar dari kamar mandi membiarkan Halka mandi sendiri dan ia lanjut menyiapkan baju untuk Halka.

Marel juga membereskan tempat tidur yang berantakan.

Namun tak lama seseorang mengetuk pintu dari luar Marel pun segera membukanya.

"Halka mana?"

Tian menatap ke dalam kamar anaknya tapi ia tidak melihat Halka.

"Lagi mandi"

Tian lelaki berparas cantik itu hanya mengangguk.
"Nanti langsung ke bawah kita sarapan, Daddy juga udah tungguin"

Marel kembali menutup pintu setelah ibunya pergi.

"Siapa?" Tanya Halka.

Marel langsung menoleh ternyata Halka yang sudah selesai mandi dan juga sudah memakai baju yang tadi Marel siapkan.

"Mommy"

Lalu Marel menyuruh Halka duduk dan ia mulai mengeringkan rambut Halka yang basah.

Sedangkan Halka hanya memperhatikan setiap gerak-gerik yang di lakukan Marel.

Halka bingung dengan dirinya sendiri.

Sebenarnya apa yang ia harapkan dari Marel apa lagi mereka tidak punya hubungan yang jelas.

***
Marel dan Halka menuruni tangga dan berjalan ke ruang makan dimana sudah di tunggu oleh Tian.

"Halka ayo duduk disini" Tian menarik pelan tangan Halka agar segera duduk.

"Maaf gak sempat bantuin"

Tian mencubit pipi Halka gemas.

"Gakpapa, mulai sekarang panggil mommy ya"

Halka hanya mengangguk pelan.

"Iya mommy"

Tian benar-benar merasa gemas dengan Halka masih terlihat malu-malu.

Just friends [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang