11

189 29 3
                                    

Kondisi Halka sekarang sepenuhnya sudah membaik karena ia juga rutin minum obat, ia juga mengatakan kalau tidak pernah lagi merasakan nyeri di perutnya.

Mira sudah memberikan izin pada Halka agar bisa membawa motornya sendiri tapi begitulah Mira kadang sering memperingati Halka agar lebih hati-hati saat berkendara.

Mira tidak mau terjadi sesuatu yang tidak di inginkan pada anaknya semata wayangnya.

Sepulang kuliah Halka langsung mandi karena tubuhnya sudah berkeringat.

Selesai mandi Halka berniat turun ke bawah dimana ada Mira yang sedang asik mengobrol bersama Tian.

Tapi untungnya saja Tian datang bersama sama Jevan jadi ia merasa tidak perlu menghindar, jikalau Tian datang bersama Marel.

Baru saja Halka ingin membuka pintu ia di buat terkejut karena Jevan sudah berdiri tepat di depannya dan tanpa permisi Jevan masuk begitu saja ke kamarnya.

Halka kembali menutup pintunya.

"Udah makan?" Tanya Jevan yang sudah duduk di atas ranjang.

"Belum, tapi belum laper"

Jevan mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Sini"

Tangan Jevan menepuk sisinya sampingannya agar Halka lebih dekat dengannya.

"Gue telfon Jema sama Renja kesini mau gak?"

"Terserah lo aja"

Halka mengambil ponselnya dan menghubungi kedua temannya.

Jema dan Renja sudah dalam perjalanan ke rumahnya.

"Gue mau tanya sesuatu sama lo"

"Mau tanya apa?"

Halka menatap Jevan sangat serius.

"Kenapa bisa lo sama Marel"

"Bisa aja karna dia sepupu gue"

"Kemarin gue ikutin lo setelah anterin gue pulang, gue liat sendiri Marel jemput lo pake mobil"

Jevan hanya tersenyum.

"Udah gue tebak emang bener lo yang sembunyi di pohon"

"Jawab"

"Gak ada tumpangan jadi gue minta dia jemput"

Halka merasa Jevan berbohong padanya bahkan ia tidak puas dengan jawaban Jevan sepenuhnya.

Jika Jevan tidak ingin memberitahu yang sebenarnya maka Halka akan mencari tahu sendiri.

Jevan menarik tangan Halka keluar.

Sampainya di bawah Mira dan Tian sedang masak bersama.

"Bunda kira abang sama Jevan tidur soalnya lama banget di kamar"

"Masih main game tadi"

Mira hanya tersenyum menatap keduanya.

Sudah jam 6 sore jadi Mira dan Tian berniat masak untuk makan malam bersama.

Sengaja Mira menahan Tian saat ingin berpamitan pulang.

"Bunda minta tolong boleh gak"

"Bunda mau minta tolong apa"

Mira mengeluarkan selembar uang untuk Halka.

"Abang sama Jevan ke supermarket beli telur"

Jevan mengambil kunci motor, ia dan Halka segera ke supermarket membeli telur sesuai dengan perintah Mira.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just friends [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang