You're Mine - 7. Decision🥳

706 75 2
                                    

3 hari kemudian.

Kakek mengunjungi bian lagi di toko. Membuat bian kaget.

"Kakek!!" Sapa bian senang

"Boleh kakek peluk? Kakek rindu sudah 3 hari tidak bertemu bian" ucap kakek

"Hahaha boleh" kata bian yang segera dipeluk oleh kakek

"Kenapa kamu kecil banget, nanti kalo udah di rumah kakek makan yang buanyak okee" ucap kakek

"Uhm kek boleh bian tolak aja? selain tidak mau jadi beban bian tidak mau kakek dan keluarga kakek bangkrut..." ucap bian

"Hei hei siapa yang bilang seperti itu? Tenggelamkan saja..." ucap kakek kesal

"Pemikiran bian kek, bian begini karena tidak bisa membuat papa sama mama bahagia...jadi bian takut kakek menyesal dengan keputusan adopsi..." ucap bian jujur

"Bian listen to me please, kakek pure ingin membuat bian bahagia kakek sayang bian seperti kakek sayang ben, bian ga perlu berpikir aneh-aneh. Ayah ibu ben menerima bian, ben menerima bian, kakek apalagi. Malah kakek akan sangat bersyukur dan berterima kasih kepada bian" ucap kakek tulus

Bian menangis dan memeluk kakek

Belum pernah ada yang menyanjung, menghormati pendapatnya dan bahkan berterima kasih kepadanya. Ia sangat bahagia hari itu, hari itu juga ia menerima permintaan kakek ben dan segera pindah ke rumah kakek.

Sepulang bekerja ditemani oleh kakek bian mengemasi beberapa barang nya hanya sedikit dan ringan membuat kakek heran.

"Bian satu koper saja? Tanya kake

"Iya kakek ini semua barang bian" ucap bian

"Nanti kita belanja ya nak, belanja yang buanyakk makan yang buanyak bian harus embul dan happy!" Ucap kakek

Setibanya di rumah.

📍rumah kakek

Bian membulatkan matanya

"Kakek ini rumah kakek? Kenapa seperti istana begini kek?" Tanya bian

"Bian suka ngga? Kalo ngga nanti kita pindah" ucap kakek

"Bian suka sekaliii kek! Ini bagus seperti di negeri dongeng" ucap bian mengingatkan kakek perkataan mendiang istrinya

"Seperti negeri dongeng ya...syukurlah bian suka" ucap kakek

Bian mengangkat kopernya namun seseorang tiba-tiba membantunya

"Biar saya saja tuan bian, selamat datang di rumah tuan!" Ucap housemaid

"Ehh bian saja mister lagian ini ga berat, jangan panggil bian tuan ya tolong, bian saja mister bian mohon yang tuan itu kakek mister" ucap bian memohon

"Baiklah bian, senang berkenalan dengan bian! Saya picasso panggil saya jika membutuhkan sesuatu okeee" ucap picasso asisten rumah pribadi keluarga sumettikul

Bian tersenyum mengangguk.

"Terima kasih mister" ucap bian

"Ben belum pulang ya picasso?" Tanya kakek

"Belum tuan, mungkin sebentar lagi" ucap picasso

"Baiklah!" Jawab kakek

Bian memasuki rumah tercantik yang pernah ia temui melihat foto keluarga terpajang, terlihat ben masa remaja disana.

"Uwah nenek cantik sekali kek, itu kak ben waktu muda? Wah tuan dan nyonya cantik sekali ya, kakek ganteng kok hehehe" ucap bian berceloteh

"Panggil dia ayah dan ibu, tidak ada tuan dan nyonya disini bian okee kita kelurga nanti kita foto bareng ya (siapa tau kamu nikah sama ben hehehe jadi fotonya pas pernikahan cantik deh)" ucap kakek

"Boleh bian panggil ayah ibu?" Tanya bian

"Boleh tentu saja!" Ucap kakek

Bian memperhatikan detail rumah tujuannya tentu saja untuk mambantu pekerjaan rumah, terutama bagian dapur dulu ia biasa membantu housemaid di rumah lamanya jadi ini kebisaanya.

Kakek menunjukkan kamar bian.

"Wuahhhhhh cantik sekali wah apa bian bermimpi? Ada boneka beruang!" Ucap bian memeluk saxophone nya

"Bian suka? Ini yang dekor si ben hahaha" ucap kakek

"Suka sekali, kakek kalo ada tarif kamar sepertinya bian tidak mampus membayar nya kek..." ucap bian

"Tarif apaan hahahaha lucu banget sih cucu ku satu iniii" ucap kakek mengusap pipi lembut bian

Suara mobil terdengar, ya suara mobil ben.

"Kakek ben pulang!" Ucap ben

Segera menuju kamarnya namun pemandangan indah menyinari matanya ben

"Bi..bian????" Kata ben kaget

"Selamat datang kak!" Ucap bian tersenyum

"Welcome home jagoan!" Ucap kakek

Ben yang kelelahan kemudian tersenyum lebar.

"Hai" sapa ben mendekati bian

"Heh kakek juga disini!" Ucap kakek

"Hai kakek! Bian suka kamarnya? Kalo ga suka aku bisa rombak..." ucap ben

"Suka banget terima kasih banyak ya kak, terima kasih kakek...uhm apa boneka itu boleh dipegang?" Tanya bian

"Itukan memang punya bian, kalo mau lagi kakak bisa beli toko nya" ucap ben

"Beneran? Bonekanya jadi punya bian ya, astaga bian punya boneka beruang besar terima kasih kakak!" Ucap bian menuju boneka nya

"Haduh seperti nya cucuku kalah sama boneka hahahaha" ucap kakek

"Kalo gitu ben ga akan beli boneka lagi" ucap ben

"HAHAHAHAHA kamu kurang imut soalnya!" Ucap kakek meledek

"Ben terima kasih sudah mau menerima bian, lihat senyumnya seolah itu hadiah pertama yang ia dapat" ucap kakek

"Ya karena orang tua nya tidak pernah memberikannya hadiah! Kakak dan adiknya saja! Dasar orang tua aneh! Pokoknya bian keluarga kita mereka ga berhak atas bian lagi! Awas aja! He's mine" ucap ben

"Wih serem banget, oh iya kamu mandi terus istirahat seharian ini sepertinya kamu full, bian juga harus istirahat dia besok kuliah" ucap kakek

Bian masih sibuk dengan bonekanya sementara ben menatap gemas bian

"Bian mandi cantik terus bobo besok kuliah kan" kata kakek

"Iya kek, bian akan mandi" ucap bian

Ben membantu memasukkan koper bian

"Besok aku mau belanjain bian!" Gumam ben

"Astaga koper ku, makasih ya kak..." ucap bian

"Iya sama-sama udah jangan mainan boneka terus...mandi mandi" ucap ben

"Uhm ayah sama ibu kakak belum pulang?" Tanya bian

"Hahaha mereka masih lama pulangnya masih di laut...ayah kan angkatan laut ibu suka nemenin" ucap ben

"Ohh begitu maaf bian gatau kak!" Ucap bian

Ben mendekati bian menangkup wajah cantik itu

"Bian...kalo bian nakal aja baru minta maaf tapi bian tidak pernah nakal jadi tidak usah minta maaf...aku sama kakek bakal marah kalo bian minta maaf terus" ucap ben mengelus pipi bian dengan jempolnya

"Uhm baiklah, terima kasih kakak" ucap bian tersenyum

To be continue...

You're Mine [BibleBuild]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang