Pulang dari toko roti seperti biasa bian berjalan kaki menuju rumah kecilnya.
"Ah aku masih kepikiran perkataan kakek...adopsi? Bagaimana jika setelah di adopsi aku membawa petaka? Kakek biaa jatuh bangkrut? Keluarganya kakek? Lagian ini seperti mimpi mana mungkin mantan jenderal AU mau adopsi anak dibuang kaya aku??? Hi kalo dipikir lagi bikin merinding" gumam bian
Ia berjalan merasakan angin malam menembus tulang nya
"Achooo...angin malam, siapa juga yang membicarakan ku malam-malam..." ucap bian segera pulang
Keesokan harinya karena kelas dimulai agak siang ia sedikit santai paginya, ia bisa menikmati roti bakar favoritnya dengan selai strawberry.
"Begini saja aku sudah bahagia selai selai selai aku mencintaimu" ucap bian senang
Selesai sarapan ia mencuci piring nya dan bergegas mandi bersiap, setelah itu bermain saxophone nya dengan sangat indah. Tetangga nya kebetulan menyukai permainan nya jadi aman saja.
"Sepertinya aku harus mulai kerja di kafe itu deh tapi larut sekali, pulang dari toko kak tong aku segera kesana? Tapi tugas kuliah...hmm jika tidak nekat aku tidak bisa menabung banyak untuk praktek kuliah nanti eh tapi kan dipotong biaya beasiswa ya, nanti saja deh dipikir..." ucap bian kemudian bergegas ke kampus lebih awal untuk ke perpustakaan
Saat ia berjalan menuju kampus sebuah mobil hitam mewah menghampiri nya. Ia yang kaget berusaha untuk minggir
"Bian!" Sapa ben
"Uhmm siapa? Oh cucu kakek??? Kak siapa ya aduh kakek manggil ben kemarin kan waktu di toko?" Tanya bian
"Iya aku ben" jawab ben
"Hai kak ben ada apa kak? Arah sekolah penerbangan kayaknya ga kesini deh" kata bian
"Masuk biar aku anter!" Ucap ben senang
"Hah? Eh ga usah kak, bian terima kasih sudah mau diantar tapi beneran gapapa nanti pulang sekolah penerbangan salam untuk kakek ya kak, bian duluan byee" ucap bian
Kemudian ben turun dari mobilnya dan mencegat bian
"Bian...tunggu hmm maaf terkesan memaksa tapi ayo aku antar..." kata ben memohon
"Kenapa kakak sama kakek baik sekali sama bian? Bian melakukan kesalahan ya?" Tanya bian
"Ehh tidak aku cuma pengen nganter kebetulan ada anu itu barang ketinggalan di rumah terus muter balik eh ketemu kamu yaudah aku samperin" ucap ben dengan 1000 alasannya
"Oh begitu yaudah deh kak makasih ya jadi nya aku ke perpus tanpa harus terlambat" ucap bian
Ben senyum sumringah mereka pun masuk ke mobil dan bergegas menuju kampus nya bian
Di mobil.
"Itu alat musik saxophone ya?" Tanya ben
"Eh iya kak, eh nutupin kaca spion ya? Maaf ya kak maaf" ucap bian takut
"Hei heii kenapa minta maaf terus memang bian salah apa sih, udah ngga kok bukan spion tapi aku penasaran itu alat musik apa setelah dilihat sepertinya saxophone" ucap ben
"Iya kak saxophone aku suka banget saxophone dia pacarku mau tau namanya kak?" Ucap bian
Ben yang gemas tidak bisa menahan semburat merah di wajahnya
"Ssiapa?? Siapa nama saxophone nya?" Tanya ben
"Sapan kak saxophone tampan hehehhe" ucap bian mengundang tawa dari ben
"HAHAHAHAHAHA mana ada nama sapan biannn" ucap ben
"Adaa in saxophne aku" ucap bian
"Lexi aja lexi" saran beb
"Jangan lexi itu nama ikan cupang bian yang udah meninggal" ucap bian
"Aduh maaf maaf bian aku gatau..." ucap ben panik
"Eh kenapa jadi kakak yang minta maaf emangnya kakak salah apa? Hahahaha" kata bian membalikan ucapan ben
"Bian janji ya bakal mainin saxophone nya untuk aku...aku suka juga sama saxophone tapi ga bisa main" ucap ben
"Oke kak aman!!!" Kata biu
Siang itu mood ben sangat bagus tidak biasanya ia sesenang itu, walaupun harus bolos kelas tapi gapapa.
Sesampainya di kampus.
"Kakak makasih ya kak!!!" Ucap bian
"Tunggu biar kakak yang buka pintu" ucap ben
Ben membukakan pintu untuk bian
"Terima kasih ya kak!" Kata bian
Semua mata tertuju pada bian. Kagum akan sosok ben mobilnya serta kedekatan keduanya.
"Biannn!" Sapa asa mendekati bian
"Asa? Hai" sapa bian
"Siapa?!" Tanya ben tiba tiba ketus membuat bian kaget
"Oh kenalin kak dia asa temen sekelas bian, asa kenalin kak ben" kata bian memperkenalkan asa san ben
"Hai kak aku asa temen nya bian, lelaki yang tinggi disana yang berjalan kemari pacar saya namanya jobi" kata asa
"Saya ben temennya bian juga salam kenal" ucap ben yang tiba-tiba ramah
Bian menatap ben penuh makna karena bingung di awal ketus kemudian ramah sekali.
"Kalo gitu aku pamit dulu ya bian see u! Semangat kelas nya inget janjinya oke" kata ben
"Oke kak hati hati semangat juga kelasnya!" Ucap bian
Bian segera menuju perpus seperti rencana awalnya bersama asa dan jobi.
"Bian kok bisa kenal kakak ganteng itu sekolah penerbangan lagi wuish cocok banget loh sama bian!" Ucap asa
"Hahaha kakak itu sama kakeknya suka beli roti di toko kak tong, sembarangan asa kasian pacar kak ben nanti marah" ucap bian
"Kayaknya belum ada pacar deh bian" kata asa kekeh
"Hee jangan gitu, udah ayo baca sejarah musik nanti ditanya gatau lagi" kata bian kembali fokus
•
•
•Sementara itu di mobil setelah mengantar bian
Jantung ben berdetak dengan keras mengingat momen momen manis tadi.
"Ah bisa gila aku! Setidaknya usaha ku tadi berbuah manis senyumnya bian cantik bangetttt ibuuuu hikss" kata ben
Ia menelepon kakek dan menjelaskan semuanya
"Arghhhh dasar bennn gitu aja salting kamu hahahaha memang cucu kandung ku hahahaha" kata kakek di sambungan telepon
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine [BibleBuild]
Storie d'amoreBian pemuda cantik dengan lesung pipi indah selalu mendapat kepahitan dihidupnya lebih parahnya ia dibuang oleh keluarganya. Namun kepahitan itu tak berlangsung selamanya, bian menemukan cinta yang manis dan keluarga yang "baru" Benjiro dan keluarg...