Berminggu-minggu sudah terlewati.
Bian jauh lebih baik dari sejak kejadian itu, luka-luka ben sudah membaik dan pulih seperti sedia kala.
Ibu berhasil mewujudkan keinginan terbesarnya yakni shopping ria bersama bian, bian sangat cocok didandani seperti apapun tidak seperti putra tunggalnya yang kaku dan selalu menolak, pasti ujung-ujungnya ibu akan bete.
Ayah kembali berlayar namun untuk waktu yang singkat hanya 2 minggu, dan ajaibnya sang istri tidak mau menemani karena ada bian. Ayah bisa bernapas lega karena sejujurnya ia ingin istrinya di rumah saja mengurus anak-anak dan ayahnya alis kakek nya ben dan bian dengan baik, istrinya juga bisa beristirahat dan bersenang-senang.
Bian sudah kembali ke kampus dan menjalankan parttime nya lagi, kerjaan parttime bian sebenarnya ditentang keluarga terlebih ben karena tak ingin bian terlalu lelah, ya tunangannya itu tidak boleh lelah hihihi.
Ben dan bian resmi bertunangan sehari sebelum sang ayah berangkat berlayar, acara pertunangan itu dihadiri asa, jobi, jefry, kak tong juga theo!
Sejujurnya theo benar-benar merindukan kakaknya, bian. Theo tulus ingin lebih dekat dengan kakak nya itu karena memang mereka sefrekuensi dan sangat nyambung satu sama lain ketimbang milano yang kaku. Disitu juga jefry mendapat belahan jiwanya ya theo, jef dan theo berakhir dengan berpacaran.
Saat pesta pertunangan yang sederhana itu bian berhasil bermain saxophone dengan sangat indah membuat kakek terharu meneteskan air mata begitu juga dengan ben, ayah serta ibu yang memang menyukai musik.
— bian di acara pertunangan, tema acara itu fun kok! Ga formal.
—ben, di acara pertunangan. Selama acara matanya hanya tertuju pada bian.
Rencana nya pesta pernikahan akan diselenggarakan di kapal pesiar ayah ben dan setelah ben lulus dari sekolah pilotnya yang tinggal menghitung bulan.
•
•
•📍kamar ben
Bian sedang berbaring di kasur ben dengan memeluk bear nya. Sementara ben sedang fokus mengerjakan tugas akhirnya sebelum ujian praktek.
"Kak ben" panggil bian
"Ya sayang?" Tanya ben reflek memutar badannya yang membelakangi bian untuk menatap bian
"uhm emang nikahnya harus di kapal ayah?" Tanya bian
"Kenapa? Kamu ga suka? Takut? Atau ga nyaman?" Tanya ben serius
"E—eh ngga kak, cuma itu anu...kata asa...kapal pesiar mahal...bian kan harus nabung untuk waktu yang lama" ucap bian memeluk bear nya
Ben tersenyum dan meninggalkan meja belajar nya kemudian mendekati bian
"Sayang ku...coba kamu cek rekening tabungan kamu yang baru dibuka kakek, ayah dan ibu, kayaknya kamu sudah lebih kaya dari kakak" ucap ben mengusap kelopak mata bian, kebiasaan baru ben yakni mengusap kelopak mata bian yang lembut
"Hah emang iya? Bian ga pernah buka...kalo gitu itu semua untuk kak ben aja" ucap bian polos
"Kenapa ga pernah dibuka? Bian jajan pake apa terus?!" Tanya ben panik
"Pake duit bian parttime dong kak, beli thai tea, beli sushi di kampus, beli roti, beli sunscreen, beli apalagi ya..." ucap bian jujur
Ben mengedipkan matanya ke bian, ia sangat kaget, sangat.
"Kenapa ga pake dari kakek? Bian kalo mau apa-apa pake yang dari kakek!" Ucap ben kesal
"Kak ben kesel ya sama bian?" Tanya bian yang paham dengan suasana hati ben
"Iya sedikit...bian ga perlu kerja lagi dibilang, apalagi jajan pake duit bian kerja" ucap ben
"Kak...bukannya bian tidak menghargai pemberian kakek ayah dan ibu juga kakak...tapi bian sangat bahagia bisa belanja pake hasil keringat bian sendiri tanpa merepotkan orang...iya bian tau bian tidak merepotkan tapi bian suka, rasanya puas kalo pake uang keringat bian sendiri...bian merasa berharga..." ucap bian jujur
"Uhm maaf...maafin aku udah kesel sama bian...aku cuma mau bian ga usah capek dan hidup bahagia, ketawa, senyum, makan main musik udah terus jadi istri aku" ucap ben memeluk bian
"Maafin bian juga, bian ngeyel...tapi bian pengen ngelakuin hal yang bian udah biasa lakuin dari dulu...rasanya itu bian...bukan bian yang berubah jadi orang lain" ucap bian
"Iya sayang kakak ngerti, makasih ya...kamu selalu terbuka sama kakak, pemikiran kamu yang bijaksana dan punya value tinggi selalu membuat ku bangga, membuat jantung ku selalu berdebar, makasih ya" ucap ben memeluk erat bian dan mencium leher bian
"Bian sayang kak ben, sayang banget!!!" Ucap bian sambil membalas pelukan ben
"Kak tapi bian mau disetirin kakak naik pesawat" ucap bian random
"Boleh, nanti kakak beli dulu pesawatnya, besok deh!" Ucap ben
"Eh emang ada duit? Katanya bian yang paling kaya?" Tanya bian
"Aduh iya lagi, pinjem duit bian boleh?" Tanya ben meledek
"Uhmn boleh..." jawab bian senyum
Malam itu mereka habiskan dengan deep conversation, saat bian tidur ben kembali melanjutkan belajar nya, karena dia ingin lulus cepat agar bisa nikah.
To be continue...
—ben, awal masuk sekolah, kalo kata ibu kaya kayu berjalan kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine [BibleBuild]
RomanceBian pemuda cantik dengan lesung pipi indah selalu mendapat kepahitan dihidupnya lebih parahnya ia dibuang oleh keluarganya. Namun kepahitan itu tak berlangsung selamanya, bian menemukan cinta yang manis dan keluarga yang "baru" Benjiro dan keluarg...