BRAKKK...
"Kalo jalan lihat lihat dong! ceroboh banget sih jadi orang," teriak seseorang yang di tabrak oleh Viona, gadis itu mendongak melihat siapa yang di tabraknya dan ternyata dia adalah orang yang sangat Viona benci.
"Lo lagi, lo lagi, bisa nggak sih gausah buat masalah kalo ketemu sama gue!" bentak Elvano dengan mata tajamnya.
Dengan mata yang berkaca-kaca gadis itu berlari meninggalkan Elvano yang masih berdiri di depan toilet dengan raut wajah yang berubah menjadi wajah yang merasa bersalah.
BRAKK..
Elvano memejamkan matanya ketika mendengar suara pintu toilet di banting dengan keras, entah kenapa pria itu merasa bersalah setelah membentak Viona yang jelas-jelas tidak sengaja menabraknya.
"Bisa nggak sih lo gausah ngebentak gue kayak gitu," lirih Viona dengan air mata yang sudah membasahi pipinya. Viona juga tidak tau kenapa dia jadi secengeng ini, apakah gara-gara masalahnya dengan Monica dan di tambah lagi pria yang sangat dia benci malah membentaknya, bukan kah suasana hati Viona akan hancur karena hal itu?
Elvano merasa tidak enak karena telah membuat viona menangis, sebenarnya ia tidak sengaja juga membentak gadis itu. Baru kali ini pria itu membuat seorang perempuan menangis yang membuatnya bingung harus apa.
Elvano mengetuk pelan pintu kamar mandi.
Namun, dia tak mendapat jawaban dari dalam. Elvano memberanikan diri memanggil nama gadis itu."Viona, sorry gue nggak bermaksud bentak lo kay-" ucapan Elvano terpotong saat pintu kamar mandi mulai terbuka.
Viona menetralkan perasaannya lalu keluar dengan ekspresi datar, gadis itu mendorong bahu Elvano agar tidak menutupi jalannya untuk keluar dari toilet.
"Sorry." Elvano menarik tangan viona.
"Lepas!" Viona menepis kasar tangan pria itu dan berjalan menuju kelasnya karena bel jam pelajaran sudah berbunyi.
~~~
Dian masih berusaha membujuk Monica agar gadis itu mendengarkan penjelasannya tapi Monica masih kekeh tidak ingin mendengar sesuatu yang ingin Dian sampaikan.
"Lo pergi ah, gausah ganggu gue!" tolak Monica
"Mon lo gaboleh gini dong, Viona kan ga tau lo suka sama Angkasa. Lagian lo juga sih nyuruh mereka buat nganterin Viona pulang," Dian masih berusaha membujuk Monica
"tapi-"
"Udah deh, kan bukan Viona juga yang minta di anterin, Angkasa sendiri yang mau, lo nggak boleh egois dong," Dian menasehati Monica yang masih di kuasai rasa cemburu, di saat seperti ini ternyata Dian bisa menjadi se-dewasa ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOIRAI [REVISI]
Teen Fiction"Membenci itu mudah,tapi mencintai itu butuh keberanian" -Elvano- "Mencintaiku atau membenciku, keduanya menguntungkanku. Jika kamu mencintaiku, aku akan selalu ada di hatimu. Jika kamu membenciku, aku akan selalu ada di pikiranmu." -Viona- ________...