17

578 34 0
                                    

Setelah menyelesaikan study pada bangku kuliah beberapa bulan lalu, Hoshi sekarang telah bekerja bersama dengan sang ayah di perusahaan keluarga mereka.

Perusahaan yang bergerak di bidang properti itu memang bukan lah perusahaan ternama di Korea namun perusahaan itu yang telah menopang dan membuat kehidupan Hoshi dan keluarga nya nyaman serta berkecukupan bahkan jauh sebelum Ia dilahirkan.

Tak hanya bagi Woozi...
Takdir pun membawa banyak perubahan besar dalam kehidupan Hoshi usai kejadian naas yang menimpa mantan tunangannya 5 tahun lalu.

Jika dahulu Hoshi adalah pribadi yang bebas main dengan teman-teman kemanapun bahkan sampai Ia tidak pulang, namun sekarang kegiatan itu tak bisa lagi di lakukan nya.

Bukan nya tak bisa atau dilarang oleh sang istri, namun usai menikah Hoshi memilih untuk membatasi sendiri aktivitas nya di luar rumah.

Walau sebagai istri, Woozi selalu membebaskan nya untuk melakukan apapun yang ingin Ia lakukan namun Hoshi akan selalu meminta izin terlebih dahulu pada sang istri jika dia ingin melakukan sesuatu di rumah. Bahkan sekedar berkumpul dengan teman pun Hoshi akan mengatakan nya terlebih dahulu pada Woozi sebelum pergi jika diizinkan oleh istrinya itu.

Sekarang dengan kehadiran sang buah hati dalam pernikahan mereka, apalagi dengan sang buah hati yang sedang aktif-aktif nya bermain membuat Hoshi semakin tak betah terlalu lama diluar rumah.

-----------

"Hyung ini jangan lupa kotak makan mu." Woozi memberikan sebuah tas berisi kotak makan siang milik suaminya yang tak sengaja tertinggal di atas meja makan.

"Terimakasih Jagiya." Ucap Hoshi.

"Ne, Hyung. Sama-sama... Berhati-hatilah dijalan ne." Hoshi pun mengangguk sebagai jawaban ucapan istri cantik nya itu.

Pemuda tampan bertubuh tinggi itu pun tak lupa mengecup kening dan bibir tipis nan manis milik Woozi. Ciuman itu hanya kecupan biasa saja kok...
Sebatas morning kiss rutin hehehe 😁

Baru saja hendak melangkah pergi, langkah Hoshi terhenti kala mendengar sang buah hati memanggil dirinya.
"Daddy..." Panggil little prince pada Daddy nya itu.

"Mwo!!! Hai little prince Daddy... Kau sudah bangun sayang." Ucap Hoshi sembari menggendong putra nya.

"Daddy mau kerja ya?" Tanya little prince.

"Ne sayang. Daddy mau kerja dulu ya sama kakek. Little prince nya Daddy mau dibawakan apa ini kalau Daddy pulang hm?" Tanya Hoshi sembari mengelus dan merapikan Surai hitam putra tunggal nya itu.

Alih-alih menjawab pertanyaan dari Daddy nya, little prince justru menggelengkan kepalanya.
"Tidak Daddy... Baek Hyeon tidak mau apa-apa." Perkataan itu justru membuat Hoshi bingung.

"Kenapa sayang. Little prince Appa dan Daddy tak ingin apapun? Bahkan jika Daddy membelikan mu mainan sekalipun." Little prince tetap saja menggelengkan kepalanya.

"Tidak Daddy. Baek Hyeon tidak ingin apapun, bahkan mainan." Ucapnya sambil tersenyum menatap wajah kebingungan Daddy nya.

"Baek Hyeon hanya ingin Daddy cepat pulang jadi kita bisa main di taman bersama nanti." Ucap nya lagi.

"Taman?" Little prince menganggukkan kepalanya.

"Iya Daddy, taman. Daddy, Baek Hyeon dan Appa... Kita main bersama di taman nanti. Ya Daddy... Boleh ya?" Hoshi tersenyum.

"Daddy sih mau saja, tapi bagaimana dengan Appa hm. Apa Baek Hyeon sudah izin sama Appa untuk main di taman nanti." Little prince menggelengkan kepalanya.

The Destiny (SoonHoon/SoonChan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang