Eyestic 2

10

Camelia yang baru saja keluar dari toilet dibuat heran saat melihat semua orang berbondong-bondong menuju lantai 2. Ia pun mencegat seorang wanita yang dibuat terkejut karena tiba-tiba saja tangannya ditarik.

"Apa yang terjadi pada semua orang?" Tanya Camelia mengabaikan keluhan wanita yang bahkan tidak ia tahu namanya.

"Ada Outer yang memukuli Aiden" ujar wanita itu sambil menggosok tangannya yang memerah karena cengkraman tangan Camelia cukup kencang.

Jawaban wanita itu membuat Camelia membelalakkan matanya. Outer yang dimaksud wanita itu adalah seseorang yang bukan merupakan anggota Butterfly Secret. Yang membuat Camelia bingung, kenapa seorang yang bukan anggota Butterfly Secret dan tidak memiliki undangan bisa masuk ke tempat ini?

Tanpa fikir panjang lagi Camelia meninggalkan wanita itu dan langsung berlari menuju lantai 2. Ia menyingkirkan semua orang yang memenuhi tangga tanpa peduli mereka terluka atau tidak membuatnya dengan cepat tiba dikamar yang dipadati banyak orang.

"Menyingkir" bentakan Camelia seketika membuat orang-orang yang berdiri didepan pintu memberinya jalan untuk masuk kedalam kamar. Tidak lupa ia menutup pintu untuk mencegah semua orang mendengar sesuatu yang tidak seharusnya mereka ketahui. Setelah menutup pintu, Camelia bisa melihat Aiden berbaring diatas kasur dengan Louise yang mengobatinya serta Tierney dan Keenan berdiri disamping kasur.

"Astaga.. Aiden" suara Camelia bergetar saat melihat orang yang sangat ia cintai berbaring tak sadarkan diri dengan wajah penuh luka.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Camelia pada Aiden. Ia tahu Aiden tidak bisa menjawab saat ini disaat itulah seseorang menjawab pertanyaannya.

"Kekasih Win datang dan sepertinya memergoki Win bersama Aiden lalu mereka berkelahi" jawab Keenan.

Camelia menoleh ke arah Keenan dengan mata sembab "bagaimana bisa seorang Outer masuk ke sini?" Tanyanya dengan penuh penekanan.

"Aku sudah mengecek cctv, dia masuk lewat pintu belakang yang saat itu tidak di jaga. Aku juga sudah mencari tahu siapa orang tidak bertanggung jawab yang meninggalkan tugasnya, kita akan segera tahu" jawab Keenan sambil sibuk memeriksa tab nya.

"Bajingan! Beraninya seorang Outer menyelinap masuk dan membuat Aiden seperti ini! Aku tidak akan pernah memaafkannya!" Setiap kalimat yang Camelia ucapan penuh amarah dan dendam. Ia sudah bertekad akan membuat orang yang sudah melukai sahabat sekaligus orang yang ia cintai sejak lama terluka parah. Apalagi ini pertama kalinya Camelia melihat Aiden dalam keadaan lemah tak berdaya. Aiden yang ia kenal adalah seorang yang ambisius, dapat melakukan segala cara untuk sesuatu yang ia inginkan dan juga sangat mendominasi. Hanya dengan satu jarinya Aiden bisa menghilangkan nyawa seseorang. Tapi keadaannya yang sekarang membuatnya terlihat sangat menyedihkan. Apalagi banyak anggota Butterfly Secret yang melihat keadaan Aiden, itu membuat Camelia lebih marah lagi.

*****

Keesokan paginya, Win terbangun dengan kepala yang sangat sakit seperti habis dihantam palu. Ia memegang kepala sambil berusaha memfokuskan pandangannya yang terasa kabur.

Setelah matanya mulai fokus dan sakit di kepalanya mulai reda, ia bisa melihat jika sekarang dirinya berada dikamar miliknya. Win berusaha mengingat bagaimana ia bisa sampai dirumah. Karena hal terakhir yang ia ingat adalah saat Aiden memberikan beer setelah pertemuan berakhir. Kejadian selanjutnya tidak bisa ia ingat.

Win menggelengkan kepalanya berusaha mengingat, tapi sayangnya tidak ada ingatan apapun setelah itu. Win pun menyerah dan memutuskan mencari Vachi untuk bertanya. Karena saat ini Win berada dikamar sendirian.

Win baru sadar jika pakaian yang ia kenakan saat ini berbeda dari yang ia pakai semalam, ia yakin jika Vachi lah yang sudah mengganti pakaiannya. Win tersenyum membayangkan hal itu.