Satu hari sebelumnya saat Win baru saja menyelesaikan kelas terakhirnya dan berniat untuk pulang, ia melihat Aiden berdiri didepan mobil sport yang tepat berada disamping mobil Win. Melihat hal itu membuat Win menghela nafas berat sebelum akhirnya ia berjalan kearah mobil miliknya."Win..."
Aiden berjalan menghampiri Win dengan senyum sumringah. Win merasa aneh melihat Aiden yang tersenyum cerah seperti itu. Seakan suatu hal buruk akan terjadi.
"Ada apa?" Tanya Win sambil melirik sekitarnya karena banyak orang yang sedang memperhatikannya, lebih tepatnya memperhatikan Aiden. Sejak foto Win dan Aiden sedang makan bersama tersebar di internet, banyak orang yang mulai penasaran dengan hubungan keduanya. Win sangat risih menjadi bahan gosip diseluruh universitas. Ia takut jika hal itu akan sampai ditelinga Vachi.
"Jangan memasang wajah seperti itu.." melihat Win mengerutkan keningnya membuat Aiden memijat kening Win dengan lembut. Win refleks menghindar karena semakin banyak orang yang sedang memperhatikannya. Serta diantara mereka ada yang sedang memegang ponsel, Win tidak ingin hal seperti ini tersebar di internet lagi!
"Apa yang sedang kau lakukan?" Win semakin marah dan meninggikan suaranya.
"Aku tidak melakukan apapun... Aku hanya ingin memberitahu mu, besok sore aku akan menjemputmu untuk ke suatu tempat"
"Tempat apa?"
"Pertemuan anggota Butterfly Secret. Kamu pasti penasaran dengan kegiatan kami yang sebenarnya, karena ini sangat berbeda dari yang orang luar ketahui" Aiden berbisik di telinga Win agar tidak ada orang lain yang bisa mendengar percakapan mereka. Tapi hal itu disalah artikan oleh para penonton, karena posisi Aiden yang berbisik ditelinga Win dengan kedua tangannya yang memegang pinggang Win seakan sedang memeluknya membuat siapapun mengira jika Aiden ingin mencium Win.
Win sangat terkejut sampai tidak sadar Aiden sudah pergi mengendarai mobilnya. Yang membuat Win terkejut bukanlah kalimat yang Aiden katakan, tapi karena diakhir ucapannya Aiden mengecup telinga Win dihadapan banyak orang. Tubuh Win seketika membatu beberapa saat, setelah tersadar ia sudah tidak melihat keberadaan Aiden lagi. Tapi Win bisa melihat para penonton yang memperhatikannya dari awal sampai akhir saling berbisik dengan tatapan tajam. Tanpa fikir panjang Win langsung masuk kedalam mobilnya untuk pulang.
Win benar-benar tidak habis fikir tentang apa yang sudah Aiden lakukan padanya didepan umum. Ia sangat membenci sikap pria arogan itu yang selalu melakukan apapun yang ia inginkan tanpa peduli dengan perasaan Win. Hanya saja Win tidak bisa melakukan apapun ataupun membantah. Ia hanya bisa bersabar.
Dengan pikiran berkecamuk akhirnya Win tiba di apartemen, saat membuka pintu ia melihat Vachi sedang duduk sambil menonton tv.
"Kamu sudah pulang? Apa kamu lelah? Ingin makan malam?" Rentetan pertanyaan Vachi membuat Win tersenyum. Ia sangat menyukai Vachi yang selalu perhatian padanya seperti ini. Hatinya seketika menghangat.
"Aku sangat lelah dan lapar..." Win menjawab sambil bermanja dipelukan Vachi. Vachi mengusap rambut Win dengan lembut "kalau begitu mandilah dulu, aku akan siapkan makan malam untukmu"
Menuruti perintah Vachi, Win berjalan kearah kamar untuk menaruh barang-barangnya serta mengambil pakaian santai lalu berjalan ke kamar mandi.
Melihat Win sudah masuk ke kamar mandi, Vachi langsung memasak agar setelah Win selesai mandi makan malam sudah siap. Sebenarnya skil memasak Vachi tidak terlalu baik. Ia bahkan pernah hampir membakar apartemen saat pertama kali mencoba untuk memasak. Tapi berkat Win yang melatihnya dengan telaten serta melihat video tutorial memasak akhirnya sedikit demi sedikit skilnya semakin membaik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eyestic 2
Fanfiction1 tahun berlalu sejak peristiwa "kapal pembantai" sebutan untuk kejadian saat Bright menghianati keluarganya dan membunuh banyak orang saat ulang tahun Ayahnya yang diadakan di kapal pesiar. Saat kejadian itu semua orang mengira jika Bright sudah te...