1

38 18 9
                                    

Hai guys👋
Makasih udah mau datang
Yaudah gak usah banyak bacot
SELAMAT MEMBACA

********

"lihat deh ra gue bawa kucing imut bangetzzz" ucap Yura sambil menyodorkan kucing itu kepada sahabatnya. Dengan cepat Hara menjauh dari kucing itu dia memang suka kucing tapi dia juga takut, memang aneh tapi itu kenyataan nya.

"iya emang gemes tapi jangan di deketin ke gu-- IBU!!" teriak Hara, gadis yang selalu memakai pita berwarna pink di kepalanya membuat ia semakin imut. Hara berteriak saat Yura menaikan kucing itu di pundak Hara. Sertelahnya Yura kembali menurunkan kucing itu, telingan Nya sakit karna mendengar Hara yang terus berteriak.

"jangan teriak-teriak dong, telinga gue sakit" Yura kini sedang memegang kedua telinganya yang begitu sakit.

"ya lo ngapain nyimpen kucing di bahu gue?, kucing nya imut kaya badak, udah ah gue mau ke kelas biye-biye" Hara meninggalkan Yura yang sedang mengelus-elus kucing, ya, sekarang mereka sedang ada di taman sekolah dekat kantin.

"kocheng lo diem disini ya" ucap Yura setelahnya ia menurunkan kucing itu lalu berjalan ke arah kantin terlihat seorang laki-laki memakai houdie warna putih sedang duduk sendiri di meja kantin. Yura sangat mengenali laki-laki itu, itu adalah Danial sahabat Yura dan Hara sebenarnya ada seorang laki-laki juga yang menjadi sahabat mereka tetapi dia pergi entah kemana.

"Danial.... Danial...." Yura berbisik tepat di telinga kanan Danial membuat Danial menoleh ke arah kanan dan hal itu membuat Danial dan Yura saling bertatapan, dengan cepat Danial mengarahkan kembali pandangan nya ke depan dan Yura, Yura masih diam membeku di samping Danial.

"ngapain lo disini?" tanya Danial memecahkan keheningan antara mereka. Merasa tidak di jawab Danial menoleh ke arah Yura dan ternyata Yura sedang mengangkup wajah nya di atas meja sambil melihat wajah Danial tanpa berkedip.

"ngapain lo? gabut banget" Yura hanya mengeleng.

"lo lagi apa al?" Yura akhirnya bertanya kepada Danial. Bukanya menjawab, Danial malah melengos pergi. Sekarang Yura duduk sendiri sambil melihat punggung Danial yang semakin mengecil. Ia tahu jika sekarang Danial sedang ada masalah karna biasa nya Danial akan banyak bicara tetapi sekarang tidak.

"lo lagi apa ra?" tanya seseorang dari belakang Yura. Yura menoleh dan melihat keberadaan teman nya di belakang.

"ah.. Ngak lagi apa-apa. Lo sendiri disini lagi apa?" itu adalah Dini bendahara di kelas Yura, Dini memang orang yang terbilang galak tapi itu jika sedang menagih uang kas saja.

"gue lagi mau beli minum" Dini berjalan menuju mesin minuman dan membeli dua coca-cola.

Tidak di sponsori oleh coca-cola:)

Dini memberikan coca-cola itu kepada Yura setelah nya Yura mengucapkan terimakasih.

"lo tau gak bokap nya kak Danial kecelakaan?" tanya Dini kepada Yura yang sibuk meneguk coca-cola nya.

"uhukk... Uhukk.. Kecelakaan? Kecelakaan gimana Din? Kok gue gak tau?" tanya nya kepada Dini.

"gue kira lo tau kan lo sahabat nya. Bokap Danial kecelakaan hari sabtu malam dan kecelakaan itu kayak udah di rencanain sama seseorang sampe-sampe mobil bokap Danial hancur dan bokap danial sekarang lagi koma" ucap Dini begitu santai.

Yura yang mendengar itu hanya bisa diam tangan nya bergerak menutup mulut seolah tidak percaya. Yura beranjak dari duduk nya dan berlari keluar kantin niat nya ia akan mencari Danial dan bertanya tentang kecelakaan itu.

Yura mencari di dalam kelas Danial, tidak ada siapa-siapa di sana. Akhirnya ia menemukan Danial yang sedang diam di bawah pohon dekat mushola sambil menekuk lutut nya.

"Dan... Danial bokap lo kecelakaan? Dimana? Kenapa lo gak cerita ke gue?" Danial hanya melirik sedikit lalu menunduk lagi.

"jawab Danial!! Jawab!" Yura sangat tidak suka jika Danial hanya diam tanpa menjawab apa-apa. Akhirnya Danial menonggak melihat wajah Yura.

"TANYA BOKAP LO! GUE YAKIN BOKAP LO TAU TENTANG KEJADIAN INI! BOKAP LO KAN NGERENCANAIN SEMUA INI?!" Danial membentak Yura hingga mereka sekarang menjadi pusat perhatian murid-murid. Apa maksud Danial? Bokap? Bahkan ayah Yura pada hari sabtu malam ada di rumah.

Danial mengangkat tangan nya akan menampar Yura tetapi ia menggugurkan niat nya itu karna teringat ucapan ayah nya 'semarah-marah nya kamu jangan sampe lukain seseorang mau fisik atau hati, apa lagi perempuan' kata-kata itu melintas di pikiran Danial.

Danial pergi meninggalkan Yura yang hanya diam sepertinya ia shyok karna di bentak oleh Danial.

********

Mohon maaf jika ada kesalahan dalam pengetikan, maklumi ya, saya juga manusia.
Tinggalkan jejak kalian dengan komen ya...
Kalo kalian suka sama cerita nya jangan lupa share ke temen-temen kalian ya..
Oh iya aku juga mau tau dong pendapat kalian tentang cerita ini.




YOU and METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang