Hai guyss👋
Gue lagi sedih soalnya yang baca sedikit bangett, tapi gak papa semoga makin banyak yang baca :)
Yaudah gak usah banyak bacot
SELAMAT MEMBACA********
Leo diam di ambang pintu melihat Hara yang sedang meloncat-loncat di atas kasur, dan Dion yang sedang melempar-lempar bantal ke arah Hara.
"kakak jelekkk.... Diemmm... Kayak monyet tau gak?" ucap Dion tidak berhenti melemparkan bantal.
"lo bilang gue kayak monyet? Dasar botak, lo tuyul" Hara tidak diam di bilang jelek dan monyet.
Yura ikut terdiam di belakang Leo, melihat sahabatnya itu. Yura akhirnya memasuki kamar dan memarahi Hara. Sedangkan Leo, ia menggusur adiknya pulang.
Leo bebegig :)
~~~~
"lo ngapain sih? Pake loncat-loncat segala, nyebut Dion botak lah, tuyul lah, lo tau gak, tadi ada Leo?" Yura duduk berhadapan dengan Hara yang sedang menunduk. Ketika mendengar kata Leo ia mengankat wajah nya dengan ekspresi kaget.
"Leo? Ada kak Leo? Kenapa kak Leo ada di sini? Sekarang dia di mana? Kok lo gak bilang sih kalo ada Leo? Leo lihat gue loncat-loncat tadi? Atau dia ada di bawah?" Hara melontarkan banyak pertanyaan kepada Yura.
"iya tadi ada Leo mau jemput adik nya, Dion itu adik nya kalo lo mau tau" tanpa di minta, mata Hara melotot kaget, tangan nya terangkat menutup mulut nya yang terbuka, merasa tidak percaya.
"trus tadi waktu gue bilang si Dion botak dia ada disini? Waktu gue bilang si Dion tuyul dia ada di sini juga?" Yura menganggukan kecil kepalanya.
"anjir lahhhk, bukanya adiknya Leo itu cuma satu yang perempuan? Trus kenapa si botak itu ikut-ikutan jadi adik nya? Ke-- AUWW sakit" Yura menampar bibir Hara.
"botak-botak gitu juga hasilin duit ehh, gak-gak botak-botak kitu juga tamfan tau gak, Leo itu punya dua adik yang satu masih smp yang satu si botak itu lah" kata Yura sambil merebahkan tubuhnya di susul Hara yang ikut merebahkan tubuhnya juga.
"tapi lo selama ini gak bilang kalo lo sodaraan sama Leo" ucap Hara sedikit kecewa.
"gak penting banget" Yura mengambil ponsel nya untuk melihat jam, ternyata baru jam 21.33. Perut Yura berbunyi menandakan bahwa ia lapar, padalah baru tadi perut nya di isi tetapi sekarang sudah lapar lagi.
"ra lo lapar gak?" tanya Yura kepada Hara yang sedang menutup wajah nya memakai bantal lalu berteriak. Sepertinya Hara sangat malu :'). Hara menoleh lalu mengangguk.
"yaudah ayok seduh mie lagi. Lo masih ada kan mie yang belum di seduh?" Yura menuruni beranjak pergi di susul oleh Hara di belakang nya.
~~~~~
Setelah selsai menyeduh mie, mereka membawa mie tersebut ke dalam kamar. Dan seperti biasa jika mereka sedang makan, tidak ada kata mengobrol melainkan sibuk dengan dunia nya masing-masing. Yura menonton Drakor dan Hara menonton Anime.
Walau Hara sedang fokus menonton tapi tangan nya tidak tinggal diam ia terus menyeruput mie. Sedangkan Yura ia tidak akan menyeruput mie nya ketika sedang menonton drakor itu karna ia terlalu fokus dalam menonton.
"Hara mana mie guee?!" Yura bertanya saat melihat cup mie nya yang sudah kosong.
"mana gue tau, lo nuduh gue?" jawab Hara dengan muka bodohnya.
"Njirrr tadi cup mie gw masih penuh, yaudah dehh gw buat lagi, masih ada kan raa?" ucap Yura sambil kebingungan, Hara hanya mengganguk.
"Yura, bawain gue snack kentang yaa" titah Hara, Yura hanya mengangguk saja.
*******
Jangan lupa vote and komen yaa..
Gue masih belum bisa ceritain bokap Danial.
Di capter selanjutnya mungkin bakal ada.
Promosiin cerita ini dongg... Ea maksa, bercyanda bercyanda.
Byee gue syayang kalian muahhh( ̄3 ̄)
Pembaca bi like: paan sih(¬_¬)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU and ME
Novela JuvenilMemiliki sahabat yang kurang waras memang menjengkelkan tetapi setiap kejengkelan itu muncul membuat persahabatan semakin erat contohnya gue, sahabat gue udah gak ketolong padalah gue udah usir semua setan yang ada di dalem tubuh nya :) "lihat deh r...