10

13 8 11
                                    

Hai guyss👋
Pusing lagi banyak banget tugas dari sekolahh.. Mana di kumpulin nya senin lagi.
Jangan lupa vote dan komen yaa.
SELAMAT MEMBACA

********

Hari sudah menjelang sore, sudah dari sepuluh menit yang lalu Hara dan Yura pulang. Tetapi bukan nya pulang, mereka malah pergi ke taman dimana di taman itu ada sebuah danau yang sangat indah.

Sekarang mereka sedang duduk di bangku putih yang berada di bawah pohon dan langsung mengarah ke danau itu.

"Ra makan dulu yok..." ucap Hara. Jujur saat ini ia bukan ingin mengingat kan Yura makan tetapi karna ia sudah sangat lapar.

"Ngak ah lagi ngak mood" Jawab Yura tetapi pandangan Yura tetap lurus ke depan.

"Yaudah, pulang yok" ucap Hara lagi setidak nya jika tidak makan di luar, ia bisa makan di rumah.

"ngak mau ah" jawab Yura. Saat ini Yura sangat tidak mau melakukan apa-apa bahkan di wajah nya pun tidak ada tanda-tanda semangat hidup.

"Anak ini harus gue apain sih? Apa mau gue gusur pala lo?" Hara benar-benar sudah geram. Jika Yura bukan sahabat nya, mungkin Yura sudah ada di bulan karna di hempas oleh Hara.

Hara beranjak berdiri lalu jalan meninggalkan Yura. "Ra... Lo mau gusur pala gue kan? gusur aja, gue udah pasrah"

Hara membalikan tubuh nya lalu ia melihat Yura yang sedang menatap nya dengan tatapan lesu.

~~~~

Hara memasuki garasi rumah Yura yang memang terbuka. Terlihat ada Riko yang sedang duduk di teras sambil menikmati kopi. Hara memengang kerah baju belakang Yura ia mangangkat nya sepanjang jalan pulang, layak nya kucing.

"Asalamuallaikum om. Ini anak om sangat tidak bergairah, tidak bersemangat hidup, tolong di bawa om" ucap Hara.

"Ya allah, Yura kenapa?" Riko segera menghampiri anak nya yang sedang 5L lemal, lelah, letih, lesu, loyo. Lalu ia merangkul tubuh putri nya yang sedilit panas.

"Ngak tau om pokok nya Yura lemes banget dari tadi kayak siput-eh emang siput lemes?" Tanya nya pada diri sendiri, kemudian ia menggeplak kepalanya sendiri.

"Makasih ya udah anterin Yura"

"Sama-sama om, limapuluh"

"Hah? Limapuluh? Bentar yaa" Riko kemudian merogoh uang nya yang berada di dalam saku celana kiri nya.

"Eh ngak om, Hara pamit dulu ya" kemudian ia bergegas pergi. Sumpah Hara malu sekali. Niat nya ingin bercanda tetapi malah seperti ini. Memang seperti nya candaan bapak-bapak berbeda.

Di perjalanan pulang, langit tiba-tiba menjadi mendung. Rintikan air mulai muncul dari atas. Hara menunduk dan sedikit berlari.

Bughh

Hara menabrak seseorang. Ia lalu mendonggakan kepala nya, melihat siapa yang ia tabrak. "Aduh maaf ba--kak Leo?"

Leo membuka jaket nya lalu ia memegang nya di atas kepala Hara. Hara hanya diam membeku sambil melihat ke arah. Lelaki itu sedikit menunduk agar bisa melihat wajah Hara, ia mengangguk lalu tersenyum tipis setelah nya mereka berlari bersama dengan tangan Leo yang setia memegangi jaket di atas kepala Hara.

"Kak Leo, ayok masuk dulu. Hujan nya makin deras" Hara memasuki rumah nya.

"Hara kamu hujan-hujanan? Udah ibu bilang tadi pagi kamu bawa motor jangan jalan" ucap Hana--ibu nya Hara. Hana sepertinya tidak menyadari keberadaan Leo.

"Eh Leo, kan? Aduh kamu itu suka banget di cer--" ucapan Hana tiba-tiba berhenti karna Hara yang membekap mulut nya.

Perlahan terlihat senyuman tipis di bibir Leo. Hanya senyuman tipis, tipis sekali. Maaf Senyuman sama suara Leo mahal soalnya.

"Aduh ibu.. Malah cerita ini itu. kasian Leo nya kedinginan" ibu nya ini sangat cepu Hara sangat tidak suka.

"Yaudah Leo kamu mandi di sini ya. Ibu mau siapin makan buat kalian dulu"

*******

Segitu aja dulu..
Jangan lupa vote dan komen.
Siapa yang mau kapal Leohara berlayar? Semoga ceper berlayar ya Hara.
Papay guyss lop u♡

YOU and METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang