Hai guyss👋
Kalian baca sambil apa nii?
Berdiri duduk kayang?
Yaudah gak usah banyak bacot
SELAMAT MEMBACA********
Hara sedang berada di dalam kelas sekarang. Ia menaiki meja belajar yang sudah di susun rapih.
"sekarang siapa yang mau nyanyi sama gue?" tanya nya dan seluruh murid yang ada di dalam kelas menggeleng sebagai jawaban nya.
"gue raa, gue" Rio mengangkat tangan nya ia adalah laki-laki yang menyukai Hara sedari dulu tetapi cinta nya itu bertepuk sebelah tangan karna Hara menyukai kakak kelas yang bernama Leo.
"yaudah ayok gue yang nyanyi yaa" Rio hanya menganguk sebagai jawaban.
"satu.... Dua..... Tiga... Tutup telinga" itu bukan suara Hara melainkan suara Kanaya. Seluruh isi kelas kompak menutup telinganya masing-masing termasuk Yura yang berada di ambang pintu.
"kuberlari~"
"tenonet~"
"terbang tinggi~"
"tenonet~"
"nincak tai wainaillahi~"
Hara dan Rio bertepuk tangan konser nya sangat meriah :').
Yura memasuki kelas dan duduk di bangku nya, ia mengeluarkan earphone dari saku nya lalu ia sambungkan dengan bluetooth di hp nya. Yura memandang ke arah jendela ia melihat di lapangan ada kerumunan ia bisa melihat jelas siapa orang yang ada di dalam kerumunan itu karna bangku dia sangat dekat dengan jendela sehingga ia bisa melihat dengan jelas apa lagi kelas sebelas berada di lantai tiga.
Itu adalah Danial laki-laki yang tadi siang membentak nya di depan banyak orang. Yura tidak membenci atau pun marah karna mau bagaimana pun Danial adalah sahabat nya, tetapi yang Yura masih bingung itu adalah ada apa dengan bokap Yura?.Tidak mau terlalu larut dalam pikiranya Yura menunduk dan tidak lama kemudian ia tertidur.
"woy Rio ntar waktu pulang anterin gue yah" Hara menghampiri Rio yang sedang menghitung rambut Kaisar yang sudah panjang.
"kemana?"
"cari duda yuk mau yuk"
"gak usah jauh-jauh bapak gue ada di rumah kok"
"lo mau gue jadi emak tiri lo?, kalo gue jadi emak tiri lo bakal gue hempas lo dari rumah bokap lo"
"hempas aja Kalo bisa, walau pun gue di hempas jauh, gue akan tetap berada di hati lo, Hara" Rio membentuk love di atas kepalanya menghadap ke arah Hara.
"oekk maaf udah ada Itoshi Rin, ya walaupun beda dimensi tapi gapapa lah ada kak Leo juga" Hara mengusap sudut matanya seolah ada air yang keluar dari matanya.
"ahkk anjir lupa tadi udah sampe mana? Udah berapa helai tadi? Gara-gara lo, Hara lo harus tanggung jawab gue jadi lupa kann..." Rio menunjuk Hara memakai jari telunjuk nya lalu ia mengacak-acak rambutnya frustasi.
"gak tau bukan salah gue, gak tau bukan salah gue" Hara mengankat kedua tangan nya.
"sini lo, sini lo" Rio menarik Hara sampai gadis berpita pink itu terjatuh ke pangkuan Rio. Rio menangkup wajah Hara lalu menampar-nampar nya kecil hal itu membuat pipi hara memerah.
"udah om udah om ampunnn" ucap Hara meminta ampun. Hara bukan nya lebay tapi Hara tidak mau bedak nya luntur karna di pegang-pegang oleh Rio.
"hah? Om lo bilang? Kenapa lo manggil gue om hah?" tanya Rio merasa tidak suka di di sebut 'OM'.
"muka lo keliatan tua soalnya, jadi gue panggil om deh...gak suka ya?" Hara mejeda ucapan nya. Rio menggeleng ia sangat tidak suka bahkan ia sudah berkhayal siapa saja yang memanggil nya om akan dia bunuh "mau gue panggil kakek?" Rio menggeleng lagi.
"yaudah bye kakek buyut gue mau jajan dulu" Hara melambaikan tangan nya kepada Rio lalu melengos pergi. Kebetulan ini jam kos jadi Hara menyempatkan hal ini untuk jajan agar tidak mengantrin saat bayar.
********
Spam 'Om Rio' di komennn.
Jangan lupa vote yaa..
Mohon maaf apabila ada salah dalam pengetikan, mohon dimaklumi saya juga manusia biasa.
Aku pengen tau dong kesan kalian buat cerita ini.Tinggalkan jejak dengan memberika komen.
Kalo kalian suka sama cerita ini jangan lupa share ke temen-temen kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU and ME
Teen FictionMemiliki sahabat yang kurang waras memang menjengkelkan tetapi setiap kejengkelan itu muncul membuat persahabatan semakin erat contohnya gue, sahabat gue udah gak ketolong padalah gue udah usir semua setan yang ada di dalem tubuh nya :) "lihat deh r...