Sudah seminggu lamanya dimana kejadian Edgar yang membentak Afka dan setelah kejadian itu juga Afka menjadi sosok pemuda yang pendiam tidak banyak bicara kepada keluarganya
"Afka ijin kekamar dulu,permisi"selalu seperti ini Afka selama seminggu yang akan ijin kekamarnya lebih tepatnya mengurung diri setelah sarapan dan akar keluar dari kamarnya saat makan malam
Dan hari ini juga Edgar pulang dari rumah sakit yang membuat keluarganya mencemaskan keadaan sibungsu
"baiklah sayang,kalau perlu apa' panggil mommy atau yang lainnya hmm"ucap Bianca menatap sendu Afka yang hanya mengangguk saja sebagai jawaban
Setelah kepergian Afka,mereka semua pun kembali terdiam sampai salah satunya membuka suara
"apa yang harus kita lakukan dad"tanya Michele
"Hahh,Daddy juga bingung Michele dilain sisi Daddy berpikir untuk menyuruhmu kembali kemansionmu sendiri dan tentunya baby tidak akan ikut bersamamu dan disisi lainnya Daddy berpikir untuk menyuruh Edgar tinggal sendirian terlebih dahulu disebuah apartemen dan tentunya dengan pengawasan kita"ucap Opa Gio
Serius"Tapi yang pasti edgar akan bertanya kenapa dirinya tidak tinggal bersama kita semua dan disatu sisi Daddy menghawatirkan kondisinya yang baru pulih"sambung Opa Gio bingung apa yang harus dilakukannya
"Kalau begitu biarkan baby tinggal bersama Al dimansion Al Opa"ucap Al membuat keluarganya menatap kearah dirinya
"Kau tidak bisa melakukan hal itu Al!!!itu terlalu beresiko terhadap keselamatan baby"bantah Michele tidak setuju
"Daddymu benar Al,walau pun bersamamu tidak menjamin baby tidak akan dalam bahaya"timpal Bianca juga tidak setuju dengan ucapan putra sulungnya
"Jangan egois Al,kau ingin membuat baby dalam bahaya lagi hah!!!"bentak Aaron kepada Al yang tidak menjamin keselamatan Afka seperti terakhir kali saat adiknya keracunan
"Kalau begitu apa yang harus kita lakukan!!!melihat baby mati ditangan Edgar begitu?!"bentak Al teringat saat adiknya membunuh seseorang hanya karena orang asing yang mencoba masuk kedalam Kehidupannya dan juga keluarganya
Keluarganya yang mendengar ucapan Al barusan pun langsung terdiam mereka melupakan kejadian tersebut saat Edgar berumur 8 tahun,dimana diri nya yang membunuh seorang pemuda yang memaksa untuk menjadi anak Papanya dan dia sangat tidak menyukai orang asing pun langsung membunuh pemuda itu tanpa merasa bersalah atau pun kasihan
Sedangkan disisi Afka,,,
"Abang e-edgar,,,Abang apa kabar?Abang udah sembuh atau belum?Afka k-kangen sama Abang"lirih Afka yang saat ini duduk dibalkon kamarnya
"m-maafin Afka gak bisa jenguk Abang disana, Daddy maupun mommy tidak ngijinin Afka ketemu a-abang"ucapnya sendu tanpa sadar air matanya turun membasahi kedua pipinya yang sedikit tirus
"Abang benci sama Afka ya?apa karena kejadian itu Abang b-benci sama Afka"ucapnya mengingat kembali kejadian dirumah sakit hari itu
Flashback,,,
"Kau siapa?kenapa berada diruanganku bahkan datang bersama Opa,Oma bahkan orangtua kandungku"
"aku tanya siapa kau!!!apa kau bisu dan juga tuli sialan"
"Kenapa Daddy membela orang asing ini???Dia orang asing disini Dad!!!"
"APA???AKU BENAR DISINI,DIA ORANG ASING!!! DAN KENAPA DIA BERADA DIRUANGANKU!!!"
"Ada apa dengan kalian??? kalian semua membela orang asing ini?!adik siapa???aku tidak punya adik!!!dan bungsu Canosta hanya Gilbert!!!"
Flashback end,,,
KAMU SEDANG MEMBACA
AFKA ✓
Teen FictionAfka Xaferius Seorang pemuda berumur 13 tahun,yang mempunyai Paras yang sangat imut,ditambah tinggi badan yang hanya 150 cm membuatnya sangatlah kecil diantara para sahabatnya, Afka pria kecil yang hidup seorang diri,tanpa tau bagaimana rupa kedua...