Sudah seminggu lamanya Afka yang tinggal bersama Arnold Pria gila yang menyekapnya bahkan menyuruhnya memanggil pria itu ayah
Kini Afka sedang duduk dibalkon kamarnya sembari memikirkan keluarga yang sudah seminggu ini tidak ditemuinya,apa yang mereka lakukan dan apa mereka mencari dirinya atau tidak? Entahlah Afka tidak tau apa yang keluarganya lakukan selama tidak ada dirinya disana
"masih memikirkan mereka sayang"ucap Arnold tiba-tiba membuat Afka menatap takut dirinya
"a-ayah"ucap afka pelan tapi masih bisa didengar oleh Arnold dan pria itu menyunggingkan senyumnya saat Afka memanggilnya ayah
"iya sayang ini ayah"ucap Arnold menghampiri Afka lalu menggendong koala tubuh kurus pemuda itu
Selama Afka berada dimansion Arnold tidak pernah sekalipun dirinya nafsu untuk memakan apapun bahkan makanan kesukaannya sekali pun yang dihidangkan oleh pria itu
Afka yang berada digendongnya Arnold pun menyembunyikan wajahnya didada bidang pria itu
"manjanya putra kecil ayah ini hm"ucap Arnold mengelus Surai hitam afka sedangkan Afka yang diperlakukan seperti itu bukannya menyukainya malahan dirinya terisak digendongan Arnold
Arnold yang merasa pakaian bagian dadanya basah pun mendongakkan wajah Afka dan terlihatlah wajah sembab pemuda itu
"Sayangnya ayah kenapa hm"tanya Arnold menghapus air mata Afka yang membasahi pipi tirusnya
"hiks"bukannya menjawab Afka semakin terisak bahkan tubuhnya sudah bergetar digendongan Arnold
"Jawab ayah sayang"geram Arnold menyeka air mata Afka dengan tangannya lalu mencengkram kedua pipi tirus itu dengan sangat kuat membuat Afka meringis
"a-akh hikss sakit a-ayah"Isak Afka mencoba melepaskan cengkraman Evan bahkan tatapan pria itu bukanlah tatapan seperti tadi yang begitu lembut kini tatapan pria itu sangatlah tajam dan tersorot amarah dari tatapannya
"JAWAB AYAH KENAPA KAU MENANGIS HAH!!!"bentak Arnold membuat Afka semakin ketakutan
"hiks a-afka mau h-hikss p-pulang"ucap afka sesegukan membuat Arnold seketika sangat marah
"pulang kemana hm?disini adalah rumahmu sayang"ucap Arnold dengan suara rendahnya
"Dan ingat ini baik-baik,sampai kapan pun kau tidak akan pernah kembali kekeluarga sialanmu itu"ucapnya lagi dan tanpa merasa kasihan sedikitpun Arnold menghempaskan tubuh kurus itu ketempat tidur dan pergi begitu saja
"hikss mommy d-daddy hiks tolon-g Afka a-afka gak mau di-disini hiks"Isak Afka pilu meringkuk diatas ranjang besar itu sembari memeluk dirinya sendiri
Sedangkan keadaan mansion Canosta saat ini,,,
mansion yang awalnya hidup dan berpenghuni kini kembali lagi menjadi sebuah mansion yang sepi dan sunyi seperti tidak berpenghuni
"m-mas dimana b-baby"lirih Bianca yang terbaring lemah diranjangnya dan ditemani oleh Michele yang setia duduk disampingnya
Michele yang ditanya pun hanya bisa diam membisu saja tidak tau mau menjawab apa pertanyaan sang istri
"mas h-hikss dimana baby a-afka bawa kemari hikss a-aku mau p-putra kecilku k-kembali hiks"tangis Bianca pecah menatap putus asa Michele yang juga kondisinya tidak jauh berbeda darinya yang benar-benar merasa kehilangan sosok permata kesayangan mereka
"aku berjanji akan membawa kembali baby Bianca"ucap Michele mendekap tubuh bergetar Bianca yang terus menerus menangisi sibungsu selama seminggu terakhir ini
KAMU SEDANG MEMBACA
AFKA ✓
Teen FictionAfka Xaferius Seorang pemuda berumur 13 tahun,yang mempunyai Paras yang sangat imut,ditambah tinggi badan yang hanya 150 cm membuatnya sangatlah kecil diantara para sahabatnya, Afka pria kecil yang hidup seorang diri,tanpa tau bagaimana rupa kedua...