"mommy d-daddy dingin"racau Afka dalam tidurnya dengan keringat yang bercucuran didahi pemuda itu
Setelah diperiksa tadi dirinya dinyatakan dokter terkena demam tinggi karena kelelahan dan kekurangan cairan dan saat ini Arnold sedang menjaga Afka dan selalu disisi Afka tidak pernah sedetik pun dirinya meninggalkan pemuda itu
"apa aku harus mengembalikanmu kepada mereka"gumam Arnold menatap lekat Afka yang terlihat gelisah dalam tidurnya
"a-ayah dingi-n"panggil Afka kepada Arnold yang terlihat sedang memikirkan sesuatu sampai-sampai pria itu tidak menyadari jika Afka sudah membuka matanya
Arnold yang tersadar karena panggilan Afka pun berbaring disisi pemuda itu lalu membawanya kedekapannya berusaha menyalurkan rasa hangat tubuhnya ketubuh menggigil Afka tapi saat Arnold menempelkan tubuhnya dengan Afka hanya rasa panas pada tubuh pemuda itu yang menjalar kulitnya
"masih dingin"tanya Arnold yang dibalas gelengan pelan oleh Afka
"a-ayah"lirih Afka menatap berkaca kaca Arnold,entahlah dirinya tidak tau kenapa saat terserang demam dirinya menjadi manja dan gampang menangis
"kenapa hm"balas Arnold menyeka air mata Afka yang polos begitu saja
"a-afka mau m-mommy ayah,i-izinkan Afka p-pulang hiks Afka rindu mommy ayah"Isak Afka menatap memohon Arnold yang hanya diam menatap lekat dirinya
"hiks Afka mohon ayah"tangis Afka sesegukan didekapan Arnold semakin mempererat pelukannya
"Jangan menangis, Saya berjanji akan mengembalikanmu kepada mereka tapi tidak sekarang"ucap Arnold dalam hati membalas pelukan pemuda yang sudah dianggap nya sebagai putranya sendiri
"eung p-pusing ayah"adu Afka kepada Arnold yang tersenyum tipis,merasa gemas dengan Afka yang mode manja seperti sekarang
"Sini ayah usir rasa pusingnya"ucap Arnold kepada Afka yang langsung mendongak menatapnya
"ayah bisa?tapi bagaimana cara ngusirnya"tanya Afka begitu polos membuat Arnold semakin dibuat gemas dengannya
"Tentu,caranya tinggal ganti saja kepalamu"ucap Arnold Santai tapi tidak dengan Afka yang terlihat seperti ingin menangis
"hiks t-tidak ayah Afka tidak mau kepala baru huaa"tangis Afka pecah didekapan Arnold yang terlihat begitu puas karena menakuti Afka
"Ayah bercanda bayi besar,berhenti menangis hm, biar rasa sakitnya cepat hilang"ucap Arnold lembut mengelus surai hitam afka yang sudah sangat basah karena keringatnya
"eung ayah gendong"gumam Afka menatap polos Arnold yang terkekeh geli melihat sifat manja bayi besarnya ini
"Kenapa kamu manja sekali hmm"kekeh Arnold geli walau pun begitu dia tetap menuruti permintaan Afka
"eum karena ayah, ayahnya Afka"ucap Afka sembari menyamankan posisinya digendongan Arnold yang tertegun dengan ucapannya barusan
"iya ini ayah dan bayi besar ini putra ayah"lirih Arnold memeluk erat Afka seakan-akan pemuda dipeluknya ini akan pergi meninggalkannya sendirian lagi
.
.
.
Sedangkan Keadaan mansion Canosta saat ini,
"a-aku menemukan baby"ucap Al menghampiri Keluarganya yang tengah berkumpul diruang tamu dengan dengan perasaan bahagia dan lega karena keberadaan sibungsu sudah ditemukan
"be-benarkah itu a-al"gumam Bianca dengan suara bergetar menahan tangis
"iya mom,a-al telah berhasil menemukan baby"lirih Al tanpa sadar air matanya menetes begitu saja
KAMU SEDANG MEMBACA
AFKA ✓
Teen FictionAfka Xaferius Seorang pemuda berumur 13 tahun,yang mempunyai Paras yang sangat imut,ditambah tinggi badan yang hanya 150 cm membuatnya sangatlah kecil diantara para sahabatnya, Afka pria kecil yang hidup seorang diri,tanpa tau bagaimana rupa kedua...