Chapter III : The Fenton Family

143 91 23
                                    

"Nona, ada surat dari kediaman Verena."

"Siapa itu?" suara tegas nan bijaksana itu adalah suara milik tuan muda Fenton, Hiero Ren Fenton. Ia berada di kamar Grace lantaran berkunjung sebagai formalitas rutin untuk para bangsawan.

"Bukan urusan kakak," acuh Grace.

"Kamu berkencan dengan Jasver?" lelucon apa lagi sekarang ini. Grace memutar matanya dan menatap pria yang sekarang sedang terduduk, sambil menikmati secangkir teh yang asapnya masih terlihat dengan jelas di atas cangkir yang sang tuan sedang genggam.

"Omong kosong. Ini Aelia, sepertinya dia sudah mendapatkan partner untuk Debutante pekan depan."

Pria itu meletakkan cangkirnya dan terdiam. Ia hanya menatap sang adik dengan pandangan mata seperti sedang mencari tahu sesuatu.

"Siapa partner yang kau pilih nanti? aku belum mendengar apapun tentang partner dansa dirimu sama sekali."

"Kakak cerewet sekali ya. Itu urusan gampang, mungkin aku nanti akhirnya akan mengajak kakak," celetuk Grace. Si gadis tertawa melihat raut muka masam dari kakak nya, yang kini tengah menatap Grace dengan mata tajam miliknya.

"Kebiasaan berbicara secara tetiba seperti itu harus kau kurangi, dirimu merepotkan pelayan untuk mengurus persiapan nya."

Teruntuk Nona Aelia dari keluarga Verena yang saya sayangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teruntuk Nona Aelia dari keluarga Verena yang saya sayangi.

Sepertinya untuk Debutante kali ini aku juga akan berpasangan dengan kakak. Awalnya sih malas tapi apa boleh buat daripada berpasangan dengan tuan muda yang tidak aku kenal. Aku tidak tau mau menulis apa lagi, sampai jumpa di pesta nanti!

Tertanda, Gracelyyn Fenton

✶٫  𓉸  ⁺ ᪶

"Hari ini Nona akan pergi keluar?"

"Aku mau berkeliling Alun-Alun bersama Grace"

Sejak beberapa saat lalu ketika Aelia sedang asyiknya menikmati teh di rumah kaca, Grace datang dengan memecahkan keheningan mansion Aelia. Apa yang gadis itu katakan di surat sebelumnya, semua itu bohong, nyatanya dia tak tahan untuk tidak berlari menuju ke dekat Aelia. Menarik tangannya secara tiba-tiba dan mengajak pergi keluar. Kejadian kali ini tidak pernah terjadi sebelum Aelia mengulang waktu, Apakah ini yang namanya Butterfly Effect? hanya waktu yang tau jawabannya.

Menimang-nimang apa yang terjadi dan menelisik secara menyeluruh dunia sebelumnya, Aelia yakin bahwa ini adalah sebuah variabel baru dan ia sangat berharap bahwa tak masalah bila beberapa variabel telah berubah.

Sejauh matanya memandang dari sekian banyaknya hari, sepertinya kali ini pasar di Ibukota ramai dipenuhi oleh masyarakat. Ada beberapa delegasi bahkan bangsawan luar negeri yang tidak diketahui sepanjang jalan pertokoan. Sepertinya, festival nanti akan sangat meriah bila dilihat dari skala undangan yang disebar.

A Hint from Archy (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang