Chapter VI : Questions

74 45 21
                                    

Ada keadaan dimana ketika semua
terjadi tanpa pernah terpikirkan sedikitpun, tidak terduga.
- Aiman Bagea

----ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ-------ㅤㅤ-

᧔᧓ ̼ ˙ 𝆹𝅥𝅯 ﹢ Serenade No. 13 "Eine Kleine Nachtmusik" in G Major, KV525 - 1st Movement
(backsound chapter 6)

noxie: bisa di dengarkan melalui YouTube "TheSensationalMusic" dan Spotify


────
Melangkah masuk menuju ke dalam ballroom sembari mencari sang kakak guna mencari teman, karena Grace baru saja "diculik" oleh tuan muda Fenton.

"Kenapa harus bertemu seperti itu? aku sudah dari awal memperkirakan akan bertemu tuan muda Fenton, tapi kan tidak ada yang mengira bahwa aku bertemu dengan nya di balkon!" Aelia menghela napas kasar.

"Oke baiklah tidak masalah untuk pertemuan pertama yang buruk itu, setidaknya aku tidak melupakan salam formal bangsawan," tak henti-hentinya Aelia merutuki diri.

Dengan mata yang sibuk melihat kesana kemari, Aelia mencari Jasver. Mengenakan pakaian yang membuatnya susah berjalan, Aelia menelusuri setiap sudut ruangan. Kemana sebenarnya sang kakak pergi? apakah prosedur ketika kita berbicara dengan para bangsawan seperti itu? bahkan, sampai meninggalkan partner sendiri? Aelia kesal, ia diam-diam menyumpahi sang kakak. Mengistirahatkan diri sembari tetap menilisik sekitar, Aelia mengambil segelas jus buah dari seorang pelayan yang sedang bertugas.

"Ini enak, apa nama buah ini?" Aelia memutar-mutar gelasnya dan berulang kali mencium aroma dari jus yang ia genggam sekarang.

Tanpa sepengetahuan Aelia, ada seorang pemuda yang menghampiri sang gadis. Ia meminta kehormatan dansa pertama kepada Aelia. Lagi-lagi diselimuti oleh perasaan ragu, Aelia menolak ajakan tersebut. Yang mengajak sang gadis untuk menuju lantai dansa tak lain adalah tuan muda yang menghampiri nya ketika sedang bersama Grace beberapa saat yang lalu.

"Maafkan saya. Namun saya sudah memiliki pasangan untuk berdansa," Aelia tersenyum ramah.

"Siapakah orang itu nona?" Aelia panik dan menelisik orang-orang sekitarnya.

Maniknya bertatapan dengan manik indah Grace. Aelia memberikan kode dan Grace membalasnya. Namun apa yang dilakukan Grace setelahnya membuat semua terdiam kaku. Pasalnya, nona muda Fenton ini, mendorong sang kakak yang tidak lain dan tidak bukan adalah seorang duke muda Fenton, menuju ke arah Aelia dan tuan muda tak dikenal itu berada.

"Grace..." Aelia terbelalak kaget dan dijawab dengan kedipan oleh sang pelaku. Grace.

"Ada apa ini?" oke selamat tinggal dunia, sepertinya ini akan menjadi sumber masalah kedepannya, Aelia tersenyum getir.

"Saya hanya ingin berdansa dengan nona dari keluarga Verena"

Ketika tuan muda tak dikenal ini berbicara dengan percaya dirinya, Grace membisikkan suatu kalimat kepada sang kakak. Seperti sebuah keajaiban, tuan muda Fenton menyetujui perkataan Grace. Tak ada yang tahu apa yang sedang mereka diskusikan. Aelia penasaran.

"Saya pasangan nona Verena. Silahkan anda cari nona muda lain, yang belum memiliki pasangan." tuan muda Fenton mengambil tangan Aelia dan mencium punggung tangan nya, seperti layaknya seorang lelaki memberi hormat kepada sang wanita. Aelia semakin kaget, dan tak tahu apa yang sebenarnya terjadi sekarang. Seperti dahan yang mengikuti pergerakan angin ketika bertiup, Aelia mengikuti tuan muda yang membawanya pergi. Lantai dansa. Kepala Aelia tidak berfungsi sekarang, semuanya terlalu mendadak. Impian dansa pertama Aelia hancur.


***

"Permisi Yang Mulia..." kini Aelia berada ditengah lantai dansa istana, dengan tangan yang menggenggam tangan milik pria yang barusaja menyelamatkannya. Ini bukan adegan romantis, karena Aelia panik hingga kakinya hampir tidak bisa menopang tubuh sendiri. Yang ditanga hanya menatap tanpa mengeluarkan seujung suara.

A Hint from Archy (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang