CTISK. 14

290 44 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

DI sebuah RSJ yang berada di kota bandung. Tepat di sebuah kamar, Mawar nomor 340 terdengar sebuah tangisan. Tangisan yang begitu memilukan, sebuah tangisan yang menyiratkan rasa rindu yang begitu besar.

Seorang wanita dengan rambut yang begitu berantakan sedang menangis di pojok dekat jendela, dengan tangannya yang memeluk erat sebuah boneka bayi.

"Kenapa mereka begitu jahat kepada kita, sayang?... Kenapa mereka memisahkan kita berdua?.... " Lirih wanita itu.

"Mereka bilang hikss... Kamu sudah meninggal padahal kamu masih hidup kan??...... " Lanjutnya dengan air mata yang mengalir

"AARGGHHHH.... Di mana anakku!!! DIMANA SIALAN?!!"
Teriak wanita itu sambil melempar boneka bayi tersebut.

Mendengar teriakan melengking dari ruang rawat Mawar 340, para dokter dan suster pun berdatangan. Berusaha menenangkan wanita tersebut.

"Bu tenang ya, jangan seperti ini. " Ucap dokter bernama Dina kepada pasien nya

"DIAM KAMU.... HIKSS.. KAMU KAN YANG SUDAH MENGAMBIL ANAK SAYA, IYA KAN JAWAB SIALAN?! "

Dokter Dina menatap kasihan pada pasien nya yang satu ini. Sudah 23 tahun wanita itu berada di tempat ini. Wanita itu menjadi gila akibat kehilangan anak semata wayangnya. Dengan begitu teganya keluarga dari wanita malang ini, membawanya ke RSJ di kota bandung.

23 tahun berlalu, keluarga dari wanita itu tak pernah berkunjung sekali pun untuk melihat perkembangan nya.

"Tenang ya bu, tenang. " Ucap dokter Dina "Sus tolong siapkan suntikan penenang ya. " Titah Dokter Dina pada suster yang berada di samping nya

"Baik dok. " suster itupun langsung membawakan satu suntikan penenang dan memberikannya pada dokter Dina.

Dokter Dina pun langsung menyuntikkan suntikan tersebut, di saat pasiennya lengah.

Tubuh wanita tersebut pun menjadi lemah, hingga tak ada lagi teriakan atau tangisan. Sebelum mata wanita itu tertutup, wanita itu berucap pelan sangat pelan..

"A-al... M-mamah... Kan___" Gumam nya pelan

"Kasihan ya dok, dua puluh tiga tahun wanita ini ada di sini. Nggak ada perkembangan sedikitpun, psikisnya begitu terguncang dan belum siap menerima kenyataan bahwa anaknya sudah tiada. "

"Iya.... Bahkan satupun dari keluarganya tak ada yang datang ke sini sekedar melihat atau bertanya, bagaimana perkembangan nya. " Dokter Dina tersenyum pedih.

🌷🌷🌷

"Baiklah mungkin sampai di sini meeting kali ini, cukup sekian dan terimakasih. Ada yang mau di tanyakan? " Ucap Aldebaran datar.

Hening....

"Jika tidak ada, meeting bisa kita bubarkan sekarang? "

"Tidak ada pak! " Jawab serentak dari mereka.

CEO Tampan Itu SuamiKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang