Hari pertama latihan dimulai, pagi-pagi mereka sudah dibuat panik oleh sersan fendy dan sersan celine yang tanpa aba-aba membunyikan alarm khusus untuk membangunkan mereka.
Sehingga tanpa memikirkan yang lain beberapa dari mereka yang telah selesai bersiap pun langsung berlari menuju ke lapangan dan ada pula yang masih menunggu temannya hingga selesai berganti pakaian.
"Ci, lihat sepatu aku ngga?"
Shani yang sedang memakai sepatunya pun melihat sekitarnya untuk mencari sepatu muthe hingga ia melihat posisi sepatu yang ternyata berada di bawah kasur muthe itu sendiri.
"Dibawa kasur kamu, muth"
Muthe yang masih mencari-cari di lemarinya langsung menoleh ke bawah kasur dan benar saja ternyata sepatunya ada di bawah kasurnya.
"Oh iya, makasih ci"ucap muthe dan mendapatkan anggukan dari shani yang masih memakai sepatunya.
"Tiga puluh detik lagi"
Mendengar suara dari sound system membuat mereka semakin bercepat memakai pakaian mereka dan keluar dari asrama mereka lalu berlari menuju lapangan.
Merasa sudah siap, shani pun beranjak dari duduknya dan melihat ke arah muthe yang masih mengikat tali sepatunya,"bisa muth?"
"Bisa ci, ci shani duluan aja"balas muthe masih fokus mengikat sepatunya dan shani bergegas menuju ke arah luar asrama namun saat ia membuka pintu kamarnya, ia malah tidak sengaja mengenai kusen pintu dengan tubuh seseorang yang akan melewati kamar asramanya.
"Aduuhh maa..."
Belum sempat berminta maaf tangannya lebih dahulu di tarik oleh muthe menuju ke lapangan meninggalkan seseorang yang terduduk seraya memegangi kepalanya.
Aldo yang baru saja keluar bersama dengan evan pun terkejut melihat seseorang yang mereka kenal malah duduk sambil mengusap dahinya.
"Bang Daniel ngapain malah duduk disana?"
"Mana gua tahu, santai amat tuh orang"
Di awalnya berjalan santai untuk menghampiri daniel, keduanya langsung membolakan mata mereka saat mendengar suara dari sound system.
"Sepuluh detik lagi"
Mendengar kata sepuluh detik lagi, tanpa berbicara atau meminta izin keduan langsung menarik kedua lengannya daniel untuk berdiri setelah itu keduanya berlari menuju lapangan disusul oleh Daniel yang masih merasakan sakit di kepalanya yang menghantam langsung kusen pintu tadi.
Waktu telah habis, mereka yang sudah ada di lapangan diminta untuk merapikan barusan mereka namun mereka yang telat sedang mengatur nafas mereka saat tiba di lapangan.
"Seperti biasa, telat mulu kita" Protes justin yang baru saja sampai dengan Asher dan olla.
"Perasaan gua sudah ganti baju cepat-cepat tapi kenapa selalu telat sih?"
Asher menjitak kepalanya olla membuat olla melirik tajam ke arah asher,"apa sih?"
"Cepat dari mana ollali, kalau gua ngga lewat kamar lu mungkin lu sekarang masih asyik dengan dunia lu"
"Karena lu pasti lewat kamar gua, makanya gua santai aja"
"Alasan lu"
"Guys, ayo ke sana sersan fendy sudah memperhatikan kita" Ajak justin seraya menarik kerah pakaian kedua temannya.
Latihan awal mereka sebagai regu khusus pun dimulai seluruh anggota mulai melakukan latihan fisik mereka lebih dahulu seperti lari, push up, sit up maupun pull up serta melewati kawat besi dengan cara merayap telah mereka semua lakukan dari pagi menuju siang sampai malam menuju pagi dengan jangka waktu istirahat hanya satu jam per pindahan waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILITARY REVOLUTION
AçãoSemua tanggung jawab dan tekanan seakan menenggelamkan dan membuat sesak, sebenarnya untuk apa kita ada disini?. sampai hari ini pun kita memberanikan diri untuk terus hidup demi mencari jalan keluarnya? #Fiksi