Saat mereka akan memasuki area stasiun ternyata kraken sudah banyak menunggu membuat keduanya harus bersembunyi pada suatu ruang.
Melihat kraken yang semakin banyak Daniel pun mendudukkan azran pada kursi dan memeriksa kembali luka pada dahi serta kakinya azran."Lu masih sadarkan?"
"Tinggalin gua, niel"
Ucapan azran membuat freyan dan Daniel terdiam menoleh ke arah azran.
Daniel menghela nafasnya lalu mengeluarkan botol minum dari sakunya dan ia berikan pada azran.
"minumlah dan tunggu disini. Yan, amunisi lu aman?"Freyan mengangukkan kepalanya dan Daniel segera mengambil senjatanya lalu keduanya perlahan keluar dari ruang tersebut.
Mereka yang sudah duduk di gerbong kereta pun seketika merasa risau saat kelompok ketiga belum juga terlihat masuk ke dalam kereta.
"Apa kita periksa lagi aja?"tanya jesslyn membuat mereka melihat sekitar seraya berfikir.
"Seperti ada sesuatu yang terjadi sama mereka"
Aldo berdiri dari duduknya membuat Evano yang ada di sampingnya ikut berdiri,"mau kemana? Letnan meminta kita untuk tetap disini dan menunggu"
"Benar yang evan katakan, lebih baik kita jangan gegabah dan coba kalian panggil mereka lewat talkie walkie yang Letnan berikan"
Mengikuti ucapan keenan, mereka pun mengetes talkie walkie mereka untuk memanggil rekan mereka yang belum datang.
Kelima orang yang berada di stasiun tiba-tiba teralih oleh suara talkie walkie yang terdengar memanggil kelompok tiga.
"Letnan, ngga sebaiknya kita susul mereka?"tanya shani membuat gaby melihat jam tangannya.
"Dua menit lagi, kita akan berangkat. Kalian masuk lah"
Chika menggelengkan kepalanya dan langsung mengambil senjatanya lalu berlari ke luar stasiun membuat Christ langsung menyusul chika.
"Di luar sudah banyak kraken yang menunggu, dikarenakan pukul tiga dan empat kekuatan para kraken mulai menguat sebelum lemah saat pukul enam"
"Jika mereka lemah saat malam, kenapa kita tidak membunuhnya ketika malam hari?"
Gaby menoleh pada shani yang kembali bertanya namun sebelum gaby menjawab suara tembakan dari arah barat membuat mereka bertiga yang ada disana langsung siaga.
Chika yang tadinya akan keluar langsung di dorong masuk kembali oleh olla dan justin bersamaan dengan mereka berempat yang masuk ke dalam lalu menutup pintu utama stasiun.
"Azran mana?"
Pertanyaan yang keluar dari mulut chika membuat mereka berempat saling lihat satu sama lain dan mirza yang menyadari jika ketiga temannya belum sampai pun akan kembali keluar namun celine menghalanginya.
"Ada jalan lain untuk masuk ke sini, mungkin mereka lewat sana?"
Pandangan mereka teralih saat mereka mendengar suara tembakan dari sisi lain stasiun membuat mereka segera berlari menuju sumber suara tersebut.
Tidak hanya mereka di stasiun yang mendengar tetapi mereka yang ada di gerbong pun ternyata mendengar suara tembakan itu.
"Ah, pasti ada sesuatu di luar"
Aldo langsung mengambil senjatanya lalu keluar dari gerbong di susul oleh Evano dan zidan.
Mereka bertiga berlari menuju sisi lain stasiun dan bertemu rekan mereka yang juga akan menuju sisi lain stasiun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILITARY REVOLUTION
AksiSemua tanggung jawab dan tekanan seakan menenggelamkan dan membuat sesak, sebenarnya untuk apa kita ada disini?. sampai hari ini pun kita memberanikan diri untuk terus hidup demi mencari jalan keluarnya? #Fiksi