7 - Jangan Pergi

845 139 25
                                    

"Bundaa ayo, Nini mau main di sungai." Ucap Nini menarik-narik tangan Bundanya.

"Iyaa ayokk pelan-pelan Nak, Bunda nya jangan ditarik-tarik."

"hihi ocey Bunda," Cengir anak itu.

Kini mereka telah sampai di sungai. "Bunda tunggu dipinggir aja ya Sayang. Sekalian Bunda mau nyuci baju." tunjuk Jisoo pada pakaian yang ia bawa tadi.

"siap Bundaa," sahut Nini kemudian langsung menceburkan tubuhnya ke sungai.

Jisoo terkekeh melihat Nini berenang kesana kemari. Mengejar kupu-kupu, menangkap ikan, dan mengumpulkan kerang adalah hal yang menjadi kegemaran anak itu.




Saat sedang asyik mencuci, Jisoo mendengar suara-suara yang cukup asing. Ia mencoba mendengarkan dengan seksama.

"APA ADA ORANG DISINI, HALO" samar-samar Jisoo mendengar suara itu.

"KAMI DARI TIM SAR, APA ADA ORANG?" Lanjut suara itu.

Jisoo bergegas mencari tau darimana suara itu berasal. Langkah kakinya kemudian berhenti ketika melihat beberapa orang dengan pakaian oranye khas Tim SAR.

"Pak, saya di sini." Ucap Jisoo sambil melambai-lambaikan tangannya.

Beberapa orang tersebut langsung menghampiri Jisoo. Salah seorang diantara mereka terlihat bernafas lega, "Ini nyonya Kim Jisoo ya?"

Jangan bingung kenapa Tim SAR langsung mengenali Jisoo, karena Jisoo memang sering diliput oleh media Korea terlebih keluarganya sangat berpengaruh di negeri gingseng tersebut.

"Iya benar Pak," Jawab Jisoo.

"Syukurlah, kami menemukan Anda di sini. kami sedang mencari korban pesawat jatuh 1 bulan yang lalu karena dari radar beberapa puing pesawat terlihat jatuh di daerah ini."

Jisoo mengangguk bahagia, akhirnya ia bisa kembali pulang ke Korea. Tapi tunggu dulu, anaknya...

.....







"Hiks Bunda jaat.." Saat ini, Nini sedang menangis. Ia ditemani dengan teman harimaunya, Leo.

"Bunda bilang ndak akan tinggal Nini, tapi Bunda mau pelgi tinggal Nini hiks."

"Leo, kenapa Bunda mau pelgi hiks, apa Nini nakal ya Leo." Curhatnya pada harimau tersebut. Melihat teman kecilnya sedang bersedih, Leo hanya diam mendengarkan membiarkan Nini lebih tenang.

"Hiks Nini gamau Bunda pelgi.." racau anak tersebut sambil terisak.






Sementara di lain sisi sang Bunda panik karena tidak menemukan anaknya di sungai tadi. Ia merutuki kebodohannya karena meninggalkan Nini sendiri tadi.

"NINI? KAMU DI MANA SAYANG?" Teriak Jisoo panik berlari kecil menyusuri hutan tersebut.

Salah satu anggota tim SAR tadi menghampiri Jisoo, "Bu, Ibu sedang mencari siapa?"

"Anak saya, tadi ia sedang bermain di sungai. tapi ketika saya kembali, ia sudah tidak ada." Jawab Jisoo masih mengedarkan pandangannya mencari Nini.

"Ibu tenang ya, kami akan bantu carikan."

Baby TarzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang