8 - Pulang

913 150 23
                                    

Hari ini adalah waktu penerbangan kepulangan mereka meninggalkan hutan. Tim SAR telah menyiapkan helikopter untuk membawa beberapa korban yang telah ditemukan termasuk Jisoo dan Nini. Mereka berdua telah masuk di dalam helikopter dan kini mereka sedang menunggu kendaraan tersebut lepas landas. Sebelum berangkat, mereka berdoa bersama supaya selamat sampai ke tujuan.

Nini terlihat gelisah ketika duduk di dalam helikopter. ia terus bergerak tidak nyaman di tempat duduknya. "Bunda, takut~" adunya pada Jisoo.

"Gapapa Sayang, Bunda di sini." Jisoo menggenggam tangan Nini. Sementara tangan satunya lagi ia gunakan untuk mengelus punggung anak tersebut supaya lebih tenang. Ia cukup mengerti perasaan anaknya karena ini adalah penerbangannya pertama kali.

"Hoaamm" Nini menguap dan mengerjapkan matanya karena elusan lembut dari bundanya.

"Nini tidur aja ya, kita sampainya masih lama." Tawar Jisoo sambil mengusap kepala sang anak.

"Belapa lama Bunda?"
"Hmm, mungkin nanti sore kita sudah sampai." jawab Jisoo seadanya.

Akhirnya Nini tertidur nyaman dengan kepalanya bersender pada bahu bundanya. Jisoo terkekeh gemas melihat anak itu tidur dengan lucu. Ia mengambil handphonenya untuk mengabadikan momen manis tersebut. Handphonenya kini sudah bisa ia gunakan setelah menyambungkan pada sumber listrik di helikopter itu.

 Handphonenya kini sudah bisa ia gunakan setelah menyambungkan pada sumber listrik di helikopter itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



...

Kabar gembira bahwa Jisoo telah ditemukan sudah sampai pada kediaman keluarga Kim. Mereka sangat senang dan lega mendengar kabar tersebut. Suho, Irene, dan Lisa kini sudah menunggu kepulangan Jisoo di bandara sejak siang hari.

....

Helikopter tersebut sekarang sudah mendarat dengan selamat. Setelah turun dari helikopter, Jisoo berjalan menemui keluarganya tak lupa dengan menggandeng Nini di sampingnya. Namun, Jisoo merasa bahwa telapak tangan anak tersebut basah dan sedikit bergetar.

"Nini kenapa sayang?" Jisoo memberhentikan langkahnya sejenak berjongkok menyeimbangkan tingginya dengan sang anak.

"takut Bunda, banyak olang" cicitnya pelan. Di bandara tersebut memang banyak orang yang berlalu lalang.

Jisoo menggenggam kedua tangan anaknya, "Nini tenang yaa, ada Bunda disini. Orang-orang itu ga jahat kok Sayang, Nini mau bunda gendong hm?"

"Mau Bunda,"jawabnya dengan cepat. Jisoo mengangguk dan tersenyum kemudian membawa anak itu ke gendongannya. Ia kemudian lanjut berjalan mencari keluarganya yang telah menunggu sejak tadi.

...

"Jisoo-ya," lambai seorang lelaki kearah Jisoo. Jisoo pun tersenyum dan segera menghampirinya.

"Appa," Jisoo memeluk pria itu menggunakan satu tangannya sementara tangan satunya lagi ia gunakan untuk menahan tubuh sang anak. Jennie sendiri sudah tertidur di gendongan bundanya dan tak terusik sama sekali. Jisoo kemudian memeluk Irene dan juga Lisa untuk melepas kerinduannya.

Baby TarzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang