Bab II : Owlsville Court

130 12 2
                                    

Owlsville Court berada di ujung desa Tala, sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota Zerka, ibukota Provinsi Hega. Tala terkenal dengan rumah-rumah gaya Eropa yang menjadi pilihan tinggal para pensiunan yang ingin mencari udara segar dan hidup damai jauh dari suara bising kendaraan.

Tidak mengherankan jika di desa ini jarang sekali terlihat kendaraan berlalu lalang, kecuali kendaraan yang mengangkut hasil pertanian dan perkebunan penduduk Tala untuk dikirim ke ibukota atau wilayah Tora lainnya.

Bahkan, jarak satu rumah ke rumah lainnya tergolong sangat jauh karena tiap-tiap pemilik tanah biasanya memilikii ratusan hektar tanah untuk mereka kelola bersama para pekerja masing-masing.

Owlsville sendiri adalah sebuah bangunan tua yang terletak di ujung desa dan sudah menjadi rumah tinggal William sejak Serena, istrinya, meninggal dunia sepuluh tahun lalu.

Rumah bergaya klasik Eropa dengan bata merah dan tanaman sulur yang hampir memenuhi seluruh bagian depannya itu dibelinya dengan tabungan selama menjadi anggota militer negara dan dimaksudkan untuk rumah mereka menua bersama.

Namun, kanker hati stadium akhir yang diam-diam diderita sang istri yang selalu ditinggal tugas itu merenggut impian sederhana William.

Rumah besar yang harusnya penuh kehangatan itu selama ini tak ubahnya seperti manor di abad pertengahan yang bergerak berdasarkan sistem dengan Sam sebagai penangungjawab.

William selaku tuan tanah memiliki banyak pekerja perkebunan, pertanian dan peternakan yang setiap hari menjalankan bisnis keluarga tersebut. Bedanya, William membagi asetnya berupa saham untuk masing-masing pekerja senior yang menunjukkan loyalitas, menjamin pendidikan anak-anak mereka sampai Peringgi, dan membebaskan apakah anak-anak itu kembali ke desa atau memilih pekerjaan lain di luar sana.

Tiga tahun yang lalu, Pangeran kedua atau putra bungsu raja yang disembunyikan juga mulai menghuni Owlsville. Buntut dari usulan Perdana Menteri Kelan yang baru menjabat agar istana tempat tinggal keluarga kerajaan dibuka untuk umum dengan alasan agar semakin dekat dengan masyarakat.

Usulan yang sempat menjadi kontroversi itu akhirnya disetujui dengan syarat hanya dilakukan saat akhir pekan dan untuk beberapa lokasi saja. Membuat keberadaan Pangeran Andrew rawan terendus media.

Dengan banyak pertimbangan dan usulan tempat tinggal baru -- termasuk di kediaman raja sebelumnya atau sang kakek dari pihak ayah, Andrew akhirnya diungsikan ke Owlsville dengan pertimbangan keluarga dari pihak ibu tidak terlalu sering disorot media dan nama panggilannya pun diganti menjadi Zach untuk mengelabui masyarakat sekitar.

Owlsville terasa lebih hidup sejak itu. Seperti remaja seusianya, Zach sangat ingin tahu tentang banyak hal. Berkeliling dari satu ruangan ke ruangan lainnya untuk banyak bertanya atau sekedar mengganggu para pengurus rumah dan pengawal.

William juga tidak sedatar sebelumnya. Lebih banyak ekspresi wajah yang ditunjukan oleh ayah dari sang ratu itu sejak cucu bungsunya menetap di sana.

Variasi makanan pun lebih beragam dan semakin diperhatikan karena semua orang di rumah itu paham bahwa kondisi tubuh tuan kecil mereka sedikit spesial. Para pengawal juga tersebar di sekitar rumah walau tidak selalu menampakkan diri.

Kendati Zach sangat aktif dan suka mengganggu, ada saat-saat anak itu terlihat tidak menyukai terlalu banyak orang. Karenanya, William membuat bangunan khusus untuk para pekerja di belakang bangunan utama. Sebisa mungkin membuat Zach merasa lebih nyaman.

Namun, ada yang berbeda dengan Owlsville seminggu belakangan ini. Tuan muda mereka yang biasanya senang berpindah tempat ke sana ke mari terlihat berbeda.

Anak itu bahkan lebih sering menghabiskan waktu di ruang baca atau di ruang santai yang terletak di bahu timur bangunan utama dengan buku tebal di pangkuannya, seperti yang didapati Sam siang ini, saat hujan lebat masih saja mengguyur Tala sejak dini hari.

The Hidden Prince (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang